Wartain.com || Abdurachman Aldjaidi (57) Ketua RW 4 Kelurahan Kebonjati, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi menyayangkan warganya tidak ada yang melapor saat peristiwa pengeroyokan terhadap pemuda di wilayahnya terjadi.
“Nanya ke tukang dagang kenapa gak lapor ke RW, sieun maneh ku preman? (takut kamu sama preman?), ieu (ini) wilayah saya ngomonglah,” ungkap kekesalan Abdurachman pada Selasa (6/8/2024).
Abdurachman adalah orang yang melapor ke pihak kepolisian setelah mendengar suara erangan orang kesakitan di dekat rumahnya.
Diketahui dan diberitakan sebelumnya erangan tersebut berasal dari seorang pemuda yang diduga dianiaya hingga tewas oleh sekelompok pemuda lainnya pada Minggu (4/8/2024) sore di area pertokoan Jalan Cikiray RT 02 RW 04 Kelurahan Kebonjati, Kecamatan Cikole.
Dari rekaman CCTV yang diterima wartain.com pada Selasa (6/8/2024), aksi penganiayaan tersebut dilakukan oleh beberapa orang. Korban mendapat pukulan dan tendangan dibeberapa anggota tubuhnya hingga di banting.
Korban yang babak belur dan berlumuran darah kemudian disimpan di depan sebuah toko tak jauh dari lokasi penganiayaan.
Berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan pada Selasa (6/8/2024), Dokter Forensik RSUD R Syamsudin SH, Nurul Aida Fathya penyebab korban tewas akibat kekerasan tumpul di bagian kepala yang menyebabkan tulang tengkoraknya retak dan terjadi pendarahan di otak.
“Mungkin tindakannya lain kalau saya turun, saya gak takut sama preman, jadi saya telepon polisi. minimal kalau sy kirim ambulans kan masih ada penganan di rumah sakit,” tambah Abdurachman.
Dirinya juga sempat memarahi pedagang disekitar karena tak menghentikan aksi pengeroyokan tersebut.
“Tukang dagang dimarahin sama saya semua, dzolim, nanya kenapa dzolimnya, tau kejadiannya tapi ngebiarin meninggal gak lapor, ya mati urusan Allah yang ngatur tapi ikhtiar dibawa ke rumah skit kan lain lagi , disiksa kan bukan binatang,” lanjutnya.
Abdurachman mengira peristiwa tersebut saat korban yang merupakan pengamen diduga mencuri handphone pelaku yang tengah di charge,m. Kemudian pelaku menemukan korban di area Citimall dan dibawa ke TKP.
“Emang itu tukang ngamen grup ngamen suka ngamen. 2 minggu lalu, diteaangan (dicari). Kemarin dari supermall dibawa kesitu, mungkin dia maling di supermall saya gak tau,” ujarnya.
“Tapi terlepas segala rupanya itu maling darimana, masa ngegebukin orang kaya gitu biadab itu mah orang apa,” kata Abdurachman.
Dirinya juga sempat melihat rekaman CCTV yang menunjukan korban dibanting dan dipukul hingga kondisinya berlumuran darah.
“Saya tau dari CCTV di smackdown (dibanting). Saya lihat waktu malem di foto itu darah dari mata keluar dari mata kuping, hidung, mulut semua keluar darah,” tutup Abdurachman.***(RAF)