Wartain.com || Niko Rinaldo adalah seorang politisi muda yang berjuang dari nol, dengan kiprah yang dimulai sejak masa kuliahnya di Universitas Subang.
Ia adalah anak pertama dari seorang buruh bangunan dan Tenaga Kerja Wanita (TKW), yang pada semester tiga kuliahnya dihadapkan dengan pilihan sulit ketika ayahnya mengalami kecelakaan kerja dan ibunya baru melahirkan adik kecilnya.
Niko harus memilih antara menjadi tulang punggung keluarga dan berhenti kuliah atau melanjutkan pendidikannya.
Kepada wartain.com, Niko menjelaskan bahwa keputusan untuk tidak menggantikan ayahnya bekerja merupakan bukti bahwa pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia dapat merubah nasib seseorang.
Ia menyadari bahwa memilih untuk melanjutkan kuliah dan berjuang di dunia pendidikan merupakan langkah penting untuk memutus rantai kemiskinan keluarganya.
Ketika ditanya apa yang membuatnya konsisten dalam dunia politik meskipun mengalami berbagai rintangan, Niko menjawab bahwa keluarga adalah sumber kekuatannya.
Ia menyeimbangkan perannya sebagai individu biasa dan sebagai insan politik, dengan memahami bahwa hasil dari perjuangan politik bisa menang atau kalah, dan menghadapinya dengan sikap easy going.
“Saya melihat orang-orang yang saya cintai itu yang membuat saya konsisten, ya Niko juga manusia biasa yang punya keluarga, istri dan anak. Tak mudah emang, antara niko sebagai individu biasa dan sebagai insan politik itu semua harus berjalan beriringan seimbang”, jelasnya.
Niko menambahkan. “Ya Kalau dibilang cape ya manusiawi saja, biasa-biasa saja toh hidup juga mengalir apa adanya, easy going saja, seperti pertarungan politik hasil menang kalah itu hal yang biasa, bisa dilihat sendiri hasil elektoral saya seperti apa”, Jawaban Niko tentang konsistensinya.
Niko juga menyatakan bahwa ia tetap terbuka untuk peluang di luar politik, seperti kolaborasi dengan barbershop atau usaha kopi, yang dikelola untuk mendukung anak-anak di posko.
Dalam dunia politik, keberhasilannya dalam pemilihan legislatif tidak lepas dari konsistensi dan keberadaan tim yang solid. Untuk membangun tim yang baik, Niko menerapkan tiga kriteria utama: etika yang baik, tidak pernah bermasalah dengan hukum, dan memiliki potensi.
Ketika disinggung tentang ambisinya dalam Pilkada Kabupaten Subang, Niko mengaku tidak berambisi dan memilih untuk mengalir mengikuti keadaan.
Ia juga menyatakan harapannya untuk Subang, yaitu memanfaatkan kekayaan alamnya dengan menyiapkan SDM terbaik, meningkatkan mutu pendidikan, pelatihan keterampilan, serta pengelolaan pertanian, tata ruang, dan nelayan.
Dalam semua langkah dan perjuangannya, konsistensi Niko Rinaldo didorong oleh keinginannya untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi orang-orang yang ia cintai, sambil tetap menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesionalnya.***
Foto : Istimewa
Editor : Aab Abdul Malik
Kontributor : Hegar/Biro Subang