26.7 C
Jakarta
Selasa, Mei 13, 2025

Latest Posts

Nur Muhammad dan Ruh Allah: Konsep-Konsep Spiritualitas Islam

Oleh : Dzikri Nur/ Pengamat Sosial Keagamaan

Wartain.com || Dalam sufisme Islam, Nur Muhammad dan Ruh Allah adalah dua konsep yang sangat penting dan terkait erat dengan spiritualitas Islam. Konsep-konsep ini telah dibahas oleh para sufis terkemuka seperti Ibn Arabi, Al-Ghazali, dan Al-Jili dalam kitab-kitab mereka.

Nur Muhammad: Cahaya yang Mengandung Potensi Alam Semesta

Nur Muhammad diyakini sebagai cahaya yang pertama kali diciptakan oleh Allah dan dianggap sebagai asal muasal semua makhluk. Konsep ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Hakim:

“Allah menciptakan Nur Muhammad dari cahaya-Nya, kemudian Dia menciptakan semua makhluk dari Nur Muhammad tersebut.” (HR. Ahmad dan Hakim)

Ibn Arabi dalam kitabnya “Fusus al-Hikam” menjelaskan bahwa Nur Muhammad adalah cahaya yang mengandung semua potensi dan kemampuan yang ada di alam semesta. Nur Muhammad dianggap sebagai asal muasal semua makhluk dan dianggap sebagai cahaya yang memancarkan dari Allah.

Ruh Allah: Sumber Kehidupan dan Kesadaran

Ruh Allah adalah konsep yang terkait dengan Nur Muhammad. Ruh Allah dianggap sebagai ruh yang ditiupkan oleh Allah ke dalam tubuh manusia dan dianggap sebagai sumber kehidupan dan kesadaran.

Al-Ghazali dalam kitabnya “Ihya’ Ulumuddin” menjelaskan bahwa Ruh Allah adalah ruh yang mengandung semua potensi dan kemampuan yang ada di alam semesta. Ruh Allah dianggap sebagai sumber kehidupan dan kesadaran dan dianggap sebagai ruh yang memancarkan dari Allah.

Kesimpulan

Nur Muhammad dan Ruh Allah adalah dua konsep yang sangat penting dalam sufisme Islam. Konsep-konsep ini menjelaskan tentang asal muasal semua makhluk dan sumber kehidupan dan kesadaran. Dengan memahami konsep-konsep ini, kita dapat lebih memahami spiritualitas Islam dan meningkatkan kesadaran kita tentang diri sendiri dan alam semesta.

Referensi/sumber

– Ibn Arabi. (1992). Fusus al-Hikam. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah.
– Al-Ghazali. (1993). Ihya’ Ulumuddin. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah.
– Al-Jili. (1994). Al-Insan al-Kamil. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah.***

Foto : Ilustrasi

Editor : Aab Abdul Malik

(Dul)

Latest Posts

spot_imgspot_img

Don't Miss

Stay in touch

To be updated with all the latest news, offers and special announcements.