Wartain.com || Bentuk kepedulian terhadap sesama kembali ditunjukkan oleh mahasiswa Palabuhanratu. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP BM Palabuhanratu bersama BEM STISIP Widyapuri Mandiri dan Humanistik STISIP menyalurkan bantuan kepada korban banjir di Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, pada Senin 03/11/2025.
Bantuan tersebut merupakan hasil penggalangan dana yang dilakukan selama dua hari di kampus dan berbagai titik di wilayah Palabuhanratu. Mahasiswa turun langsung ke jalan dan mengajak masyarakat berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan, untuk meringankan beban para korban yang terdampak banjir.
Koordinator kegiatan, Wakil BEM STKIP Bina Mutiara Palabuhanratu, Berlian Puji Lestari, mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi wujud nyata solidaritas mahasiswa terhadap masyarakat sekitar.
“Kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa bukan hanya berjuang di ruang akademik, tetapi juga hadir di tengah masyarakat saat dibutuhkan. Kegiatan ini adalah bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial kami,” ujar Berlian.
Bantuan yang disalurkan berupa kebutuhan pokok seperti makanan ringan, mie instan serta perlengkapan kebersihan.
Sementara itu, penyaluran bantuan diserahkan ke posko yang memang sudah ada disana sejak beberapa hari pasca banjir.
Sementara itu, Ketua BEM STISIP, Tamil menuturkan bahwa kolaborasi antarorganisasi ini menjadi bukti bahwa semangat kebersamaan bisa menghasilkan manfaat besar bagi masyarakat.
“Kami berkolaborasi bukan sekedar berbagi logistik saja tapi juga berbagi semangat dan harapan. Semoga bantuan ini bisa sedikit mengurangi beban saudara-saudara kita,” ungkap Tamil.
Para mahasiswa juga berinteraksi langsung dengan warga untuk mengetahui kondisi pasca banjir dan kebutuhan mendesak di lapangan. Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang pembelajaran sosial bagi para mahasiswa, untuk memahami realitas kehidupan masyarakat yang terdampak bencana.
Hal senada disampaikan dari Ketua Humanistik STISIP, Eong. Dirinya mengatakan bahwa gerakan kemanusiaan ini diharapkan dapat menumbuhkan empati dan solidaritas lintas kampus.
“Kami bergerak dengan hati. Setiap aksi kemanusiaan mengajarkan kami arti persaudaraan tanpa batas. Kami ingin terus hadir dan memberi manfaat bagi sesama,” ucap Eong.
Para mahasiswa berharap, bantuan yang diberikan dapat meringankan beban masyarakat yang tengah berjuang memulihkan kehidupan pasca-bencana. Mereka juga mengajak masyarakat luas untuk tetap peduli dan bersatu membantu korban bencana di berbagai daerah.
Semangat gotong royong dan empati yang diwujudkan mahasiswa ini, menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai kemanusiaan dan peduli masih utuh pada generasi muda.***
Editor : Aab Abdul Malik
(Dul/Ujeng)
