Wartain.com, Jakarta || Pertamina Patra Niaga mempersiapkan infrastruktur Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) dan tim guna menyalurkan Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng dan Bandara Adi Soemarmo Solo. DPPU berfungsi untuk melayani penerbangan komersil perdana yang dilakukan maskapai Garuda Indonesia menggunakan bahan bakar SAF.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan mengatakan, sebelumnya Pertamina Patra Niaga telah menerima stok SAF sebanyak 80 Kilo Liter (KL) untuk digunakan dalam rangkaian tes SAF. Saat ini, stok SAF yang dimiliki Pertamina adalah sebanyak 45 KL.
“Pertamina Patra Niaga sudah siap untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sebelum disalurkan, Pertamina Patra Niaga juga terus melakukan uji dan cek kualitas SAF tersebut, sebagai jaminan SAF yang disalurkan sesuai dengan spesifikasi standar internasional sejak awal rangkaian tes,” kata Riva, Sabtu 28/10/2023.
Untuk kebutuhan penerbangan komersil perdana, Pertamina Patra Niaga menyiapkan SAF sebanyak 40 KL di Soekarno Hatta Aviation Fuel Terminal & Hydrant Installation (SHAFTHI), dan 5 KL SAF untuk pengisian kembali di DPPU Adi Soemarmo.
Riva menyatakan, keberhasilan penerbangan dengan SAF untuk pertama kalinya ini menjadi capaian baru bagi Pertamina Patra Niaga.
Adapun pengembangan dan penyaluran bahan bakar aviasi dengan bauran energi terbarukan yang rendah emisi ini akan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor transportasi yang secara global mencapai 16,2 persen pada 2020, termasuk transportasi udara.
Menurut Riva, hal itu menjadi alasan penggunaan SAF masuk dalam transisi energi di dunia. Saat ini, beberapa maskapai internasional juga telah menggunakan SAF.
“Fokus Pertamina Patra Niaga saat ini terus mempersiapkan infrastruktur dan kapabilitas manpower dalam penyaluran SAF, sehingga ke depannya kami sudah siap melayani penyaluran SAF,” tuturnya.
Selain persiapan infrastruktur, Riva menegaskan bahwa Pertamina Patra Niaga juga akan menjaga koordinasi dengan seluruh pihak terkait dalam mengkaji usulan regulasi dan strategi yang mendorong komersialisasi SAF yang lebih ramah lingkungan di Indonesia.
Hal itu sekaligus menjadi wujud komitmen Pertamina Patra Niaga untuk mendukung rangkaian pengujian SAF sebagai upaya pengembangan dan penyaluran bahan bakar yang lebih ramah lingkungan bagi industri aviasi.
“Ini akan menjadi langkah Pertamina Grup selanjutnya dalam menjalankan program transisi energi sekaligus untuk mencapai target Net Zero Emission 2060,” ujar Riva.***
Foto : tempo.co
Editor : Aab Abdul Malik
(Tim)