Wartain.com || Kisah pilu datang dari seorang buruh migran asal Kampung Kebontengah, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. Omas (46), pekerja migran yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di Arab Saudi, mengaku tidak menerima gaji selama lebih dari tiga tahun empat bulan.
Kisah Omas menjadi viral setelah sebuah video berdurasi 1 menit 10 detik tersebar di media sosial. Dalam video itu, Omas tampak mengenakan hijab hitam dan menangis memohon agar bisa dipulangkan ke Indonesia. Ia mengaku bekerja di wilayah Wadi Aldawasir namun tidak pernah digaji sejak awal bekerja.
Kepala Desa Kertaangsana, Ence Ruswandi, membenarkan bahwa Omas adalah warganya yang berangkat ke Arab Saudi melalui jalur resmi sekitar tiga setengah tahun lalu. Meski tidak mengalami kekerasan fisik, perlakuan tak adil dari majikan membuat Omas menderita secara psikologis.
“Masalah utama bukan kekerasan, tapi haknya sebagai pekerja yang tidak dipenuhi. Ia sempat kabur dan bertemu polisi setempat. Setelah dijelaskan, pihak kepolisian Saudi membawa kembali Bu Omas ke rumah majikan dan dibuat surat pernyataan,” ungkap Ence.
Dalam surat tersebut, majikan berjanji akan membayar seluruh tunggakan gaji dalam waktu tiga bulan. Sementara itu, Omas diminta tetap bekerja hingga pembayaran dilakukan dan proses pemulangannya ke Indonesia bisa diproses.
Total gaji yang belum dibayarkan ditaksir mencapai sekitar Rp150 juta. Pemerintah desa telah berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), muspika, dan pihak-pihak terkait untuk mengawal kasus ini.
Pihak keluarga Omas di Sukabumi juga telah membenarkan kondisi tersebut dan berharap ibunya segera mendapat keadilan dan perlindungan.
“Kami berharap pemerintah pusat dan pihak terkait bergerak cepat dan memberikan perlindungan maksimal bagi Bu Omas dan buruh migran lainnya yang mengalami nasib serupa,” tegas Ence.***(RAF)
Editor : Aab Abdul Malik
