Oleh: Dzikri Nur/Pengamat Sosial Keagamaan
Wartain.com || Kitab Sirrul Asrar atau Rahasia dari Segala Rahasia adalah salah satu karya tasawuf yang paling berpengaruh dalam dunia Islam, yang dinisbatkan kepada tokoh sufi besar, Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani. Kitab ini membahas secara mendalam hubungan antara aspek lahiriah dan batiniah dalam beragama, serta tahapan-tahapan spiritual yang harus dilalui oleh seorang hamba untuk mencapai kedekatan dengan Allah SWT.
Kitab ini menekankan pentingnya memadukan antara syariat dan hakikat. Syariat merupakan pondasi yang mencakup ibadah lahir seperti shalat, puasa, zakat, dan haji. Namun, menurut Syekh Abdul Qadir, syariat saja tidak cukup tanpa pemahaman batin dan penyucian jiwa.
Di sinilah konsep thariqat dan hakikat memainkan peran penting. Thariqat adalah jalan ruhani yang harus ditempuh dengan zikir, muraqabah, dan mujahadah, sedangkan hakikat adalah kesadaran batin tentang kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan.
Puncak dari perjalanan spiritual adalah ma’rifat, yaitu pengenalan sejati terhadap Allah SWT yang hanya dapat dicapai oleh mereka yang hatinya bersih dari sifat-sifat tercela seperti riya’, ujub, hasad, dan cinta dunia. Dalam kitab ini, Syekh Abdul Qadir juga membahas tentang tingkatan jiwa manusia, mulai dari an-nafs al-ammarah (jiwa yang memerintah kepada keburukan) hingga an-nafs al-muthmainnah (jiwa yang tenang dan diridhai oleh Allah).
Melalui gaya bahasa yang penuh hikmah dan kedalaman makna, Sirrul Asrar menjadi panduan spiritual yang mengajak pembaca untuk tidak hanya menjalankan agama secara formal, tetapi juga menyelami hakikat ibadah dan memperbaiki hubungan hati dengan Allah SWT.
Sebagai karya klasik dalam khazanah tasawuf, kitab ini sangat relevan untuk dijadikan rujukan dalam memahami perjalanan spiritual Islam secara utuh. Ulasan ini menunjukkan bahwa Sirrul Asrar bukan hanya buku bacaan, melainkan peta jalan bagi siapa saja yang ingin menempuh perjalanan menuju Allah dengan jiwa yang bersih dan hati yang ikhlas.***
Foto : Dok. Pribadi
Editor : Aab Abdul Malik
(Dul)
