Wartain.com || Akhir-akhir ini viral di laman sosial media TikTok yang menunjukan sekelompok paduan suara yang dipimpin oleh seorang dirijen yang sangat enerjik dan penuh semangat.
Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @kodam933, hingga Selasa (2/7/2024) unggahan tersebut sudah diputar lebih dari 7,5 juta kali dengan jumlah like mencapai 250 ribu lebih dan menuai 11 ribu lebih komentar.
Setelah ditelusuri ternyata kelompok paduan suara tersebut berasal dari Sukabumi, tepatnya tim paduan suara SMK Terpadu 2 Yaspida Sukabumi dan dipimpin oleh Eni Mulyasari (44) sebagai dirijen.
Dalam video yang beredar, tim paduan suara dengan konsep unisono itu tengah pentas di acara Haflah Akhirussanah atau perpisahan siswa/santri di Yayasan Perguruan Islam Darusyifa Al Fitroh, di Jalan Cipetir Nomor 43, Kampung Renged, Desa Cipetir, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi pada 18 Mei lalu.
Wartain.com diberi kesempatan untuk menyambangi kediaman Eni di Jalan Karamat Gang Lancar RT 03 RW 02 Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi pada Senin (1/7/2024).
Saat ditemui Eni mengaku tidak menyangka video yang menunjukan dirinya dan anak asuhnya akan viral hingga mendapat jutaan penonton dan komentar-komentar positif.
“Ketika ada teman yang mengupload video tersebut saya tidak menyangka akan seramai dan seviral ini dengan konsep yang tidak disengaja. awalnya dia ngambil video upload itu aja ketidak sengajaan aja,” kata Eni.
Dengan membawakan lagu berjudul “Jang” yang dipopulerkan oleh Oon B, tim paduan suara tersebut berhasil memukau para penonton dan warganet, ditambah dipimpin oleh seorang dirijen yang penuh semangat dan enerjik.
Pemilihan lagu “Jang” kata Eni karena lagu tersebut sarat akan makna. Dimana isinya merupakan pepatah bagi anak-anak agar tegar menghadapi kehidupan dan selalu mendengarkan perintah pemuka agama agar jalan hidupnya tak tersesat.
Disajikan dengan genre musik Ska Koplo penampilan padus tersebut berhasil membuat pendengarnya bergoyang.
“Lagu Jang kayanya enak setelah dengar liriknya dan ada pesan moralnya juga disitu, dan kita bukan ngambil yang (aransemen) originalnya karena kita di puncak hiburan otomatis musiknya harus agak rame jadi saya coba scroll di YouTube munculah Ska Plo atau Ska Koplo,” ujar Eni.
“Mudah-mudahan suka jadi kan musik ska ke anak-anak nyampe juga dan mudah-mudahan juga di sukai orang tua,” jelasnya.
Berawal dari perayaan Hari Santri Nasional di tahun 2018 silam, hingga saat ini Eni tetap eksis melatih dan membimbing tim paduan suara SMK Terpadu 2 Yaspida Sukabumi sekaligus mengajar mata pelajaran seni budaya dan merangkap menjadi bagian kesiswaan putri
Eni tak menampik kalau dirinya terkadang menemui kesulitan saat proses latihan berlangsung.
“Lelet waktu, terus mereka mengeluh cape dan sebagainya tapi saya selalu menekankan ketika kita ingin perform berarti satukan hati kita menjadi satu tim bahwa kita entah besok entah lusa entah kapan bahkan selalu siap dan kita akan tampil bagus,” pungkas Eni.
Sudah menjadi pelaku musik sejak muda.
Usut punya usut ternyata perjalanan Eni di dunia musik bukan hanya sekedar melatih paduan suara saja.
Sehari-hari ketika waktu senggang dirinya kerap sering mendapatan undangan untuk bernyanyi di berbagai acara salah satunya acara pernikahan bersama suaminya yang juga merupakan seorang musisi.
Bahkan karir bermusik Eni dimulai sejak tahun 1994 saat dirinya masih duduk di bangku sekolah. Bahkan di tahun 1996 dirinya sempat menorehkan prestasi dengan menjuarai kompetisi tarik suara yang diadakan oleh Pemerintah Kota Sukabumi.
“Saya bergelut di bidang musik itu dari saya SMP tahun ‘94 jadi emang suka nyanyi aja, terus memang suka ikut event-event, dari tahun 94 ibu sayang yang selalu rajin mengantar untuk ikut-ikut lomba-lomba tahun 96 ibu menjadi juara favorit disini, di Lapangan Merdeka tahun 96 dapat piala dua juara satu dan juara favorit yang mengadakan Radio Pemerintah Kota Sukabumi,” tuturnya.***(RAF)
