Wartain.com || Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menyoroti serius insiden kekacauan yang terjadi dalam ajang Osteorun 7,5K 2025 yang digelar di kawasan Balai Kota pada Minggu (5/10/2025). Ia menegaskan, setiap kegiatan publik di wilayahnya harus disiapkan secara profesional agar tidak menimbulkan kerugian atau keresahan di masyarakat.
“Apapun event-nya harus ditata dan dikelola oleh panitia yang kompeten. Jangan sampai ada dampak negatif untuk Kota Sukabumi. Ini saya kasih peringatan keras kepada panitia,” tegas Ayep Zaki, Selasa (7/10/2025).
Ayep menyebut, insiden yang terjadi pada kegiatan tersebut menjadi pelajaran penting bagi semua pihak agar lebih berhati-hati dalam menggelar kegiatan berskala publik. Menurutnya, pemerintah daerah juga akan menata ulang sistem perizinan event supaya seluruh kegiatan masyarakat dapat dipantau dan dikendalikan dengan lebih baik.
“Kita akan tata ulang kegiatan dan event-event di Kota Sukabumi supaya semua perizinannya satu pintu, terutama melalui SKPD yang berwenang,” ujarnya.
Sebagai langkah lanjut, Wali Kota memastikan akan memanggil pihak penyelenggara Osteorun 7,5K 2025 untuk memberikan klarifikasi dan pertanggungjawaban atas kekacauan yang terjadi.
“Kita lihat nanti, saya akan panggil panitianya. Tidak boleh ada kegiatan yang merugikan masyarakat karena pada akhirnya, saya yang harus bertanggung jawab,” ucapnya.
Diketahui, kegiatan Osteorun 7,5K 2025 yang diikuti ratusan peserta tersebut berakhir ricuh. Sejumlah pelari mengeluhkan minimnya persiapan panitia, di antaranya tidak adanya marshal, sweeper, dan petunjuk arah yang membuat peserta tersesat di rute. Selain itu, peserta juga menilai ketersediaan water station sangat minim untuk jarak tempuh 7,5 kilometer.
Pemerintah Kota Sukabumi berharap, kejadian serupa tidak kembali terulang. Melalui sistem perizinan yang lebih terkoordinasi, setiap event diharapkan dapat terlaksana lebih tertib, aman, dan memberi manfaat positif bagi masyarakat.***(RAF)
Editor : Aab Abdul Malik
