Wartain.com || Warga Kampung Haji, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, tengah menghadapi krisis air bersih. Sebuah video yang beredar di grup WhatsApp memperlihatkan sejumlah warga membawa ember dan jeriken kosong sambil menyampaikan keluhan sulitnya memperoleh air bersih dalam beberapa hari terakhir.
Dalam video itu, seorang warga bernama Efendi mewakili warga lainnya menyampaikan harapan agar segera mendapat bantuan. Ia menjelaskan, sumur bor yang selama ini menjadi sumber utama air bersih bagi sekitar 129 kepala keluarga kini tidak lagi berfungsi.
“Kami warga Desa Kertaangsana sangat membutuhkan bantuan air bersih karena sumur bor yang biasa kami gunakan sudah tidak bisa difungsikan,” ujar Efendi dalam video tersebut.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Desa Kertaangsana, Dindin, membenarkan adanya laporan warga terkait kesulitan air bersih di wilayah tersebut. Ia menyebutkan, pemerintah desa sudah mengetahui kondisi itu sejak sekitar sepuluh hari lalu melalui informasi yang disampaikan para tokoh agama setempat.
“Kami menerima laporan saat kegiatan mingguan para ustaz. Salah satunya dari Ustaz Ab Ependi yang menyampaikan bahwa debit air di Kampung Haji menurun drastis dan warga membutuhkan bantuan,” jelas Dindin, Rabu (8/10/2025).
Pemerintah desa, lanjut Dindin, telah melakukan sejumlah langkah koordinasi dengan pihak kecamatan, PMI, dan BPBD Kabupaten Sukabumi untuk mencari solusi cepat.
“Kami sudah menyampaikan laporan resmi dan data kondisi sumur bor kepada pihak kecamatan. Berdasarkan hasil koordinasi, pihak kecamatan akan meneruskan laporan ini ke BPBD untuk dilakukan pengecekan lapangan,” tambahnya.
Sebagai tindak lanjut, kata Dindin, bantuan air bersih dijadwalkan akan dikirim ke lokasi melalui truk tangki dari PMI dan BPBD.
“Insyaallah besok, jika tidak ada kendala, bantuan air bersih akan disalurkan ke Kampung Haji,” ujarnya.
Pemerintah Desa Kertaangsana berharap distribusi bantuan tersebut dapat segera mengatasi kesulitan warga sambil menunggu upaya perbaikan sumur bor dilakukan.***(RAF)
Editor : Aab Abdul Malik
