Wartain.com || Pohon Kina, adalah salah satu tanaman langka, yang tumbuh di kawasan hutan hujan tropis, termasuk Indonesia. Terdapat sekitar 11 spesies pohon Kina di Indonesia. Namun hanya dua spesies yang dianggap memiliki nilai ekonomi, yaitu Cinchona Ledge Riana Moens dengan kandungan kinin yang tinggi dan Cinchona Succirubra dengan keunggulan tahan terhadap penyakit akar.
Kina berasal dari pegunungan Andes pada ketinggian 1000 hingga 1500 mdpl. Pohon ini tersebar sampai Indonesia, dan tumbuh di daerah dengan ketinggian 8000 hingga 2000 mdpl, namun ketinggan idealnya adalah 1400 hingga 1700 mdpl.
Dilansir dari disbun.jabarprov.go.id, Kina yang pertama kali dibawa ke Pulau Jawa, berasal dari kiriman kebun percobaan di Leiden, Belanda. Pada tahun 1852, bibit pohon Kina tersebut, dibawa ke Pulau Jawa, namun konon karena lama di perjalanan bibit tersebut tiba dalam keadaan sudah layu.
Kina banyak tumbuh di Indonesia, salah satunya di Jawa Barat, yang wilayahnya terdapat banyak dataran tinggi. Daerah Bandung, Garut, dan sekitarnya sempat menjadi wilayah yang ditanami pohon Kina secara merata. Hal ini tak terlepas dari khasiatnya sebagai obat malaria, yang saat itu tengah menyerang hampir seluruh wilayah Hindia Belanda.
Selain di Bandung dan Garut, ternyata pohon Kina tumbuh subur pula di Sukabumi. Salah satunya di wilayah Nagrak. Hal ini, tak terlepas dari peran para juragan-juragan perkebunan di Nagrak ketika itu, yang juga turut menanam Kina, mengikuti instruksi dari pemerintah Kolonial Belanda.
Sebagaimana yang terjadi pada saat itu, wabah penyakit malaria tengah melanda dunia, sehingga permintaan pasokan Kina, sebagai bahan pembuatan Pil Kina untuk obat malaria sangat tinggi.
Adanya perkebunan Kina di Nagrak, Sukabumi, diabadikan oleh fotograper Woodbury & Page/Batavia, pada sekitar tahun 1880. Dimuat ulang dalam arsip situs KITLV Leiden Belanda, dengan caption Kina Onderneming te Nagrak bij Soekaboemi.***
Sumber: merdeka, disbun jabar.
Foto: arsip KITLV Leiden
Recolour: dexx
Editor : Aab Abdul Malik