26.7 C
Jakarta
Minggu, Desember 22, 2024
Beranda blog Halaman 5

Peduli Kemanusiaan, Ketua Relawan Rajapati Aa Hilman Dampingi Bupati Terpilih Asep Japar Tinjau Lokasi Bencana di Sukabumi

0

Wartain.com || Ketua Relawan Rajapati Aa  Hilman mendampingi bupati terpilih H. Asep Japar,  meninjau korban terdampak  banjir, longsor serta pergerakan tanah yang ada di Kabupaten Sukabumi, di Antaranya Kec. Ciemas Kec.Waluran dan Kec. Sagaranten, Selasa 17/12/2024.

Aa Hilman, Ketua Relawan Rajapati mengungkapkan keprihatinan nya terhadap bencana yang melanda tersebut. Ia juga mengatakan bahwa dirinya sangat berbelasungkawa atas semua peristiwa yang terjadi

“Kami menyampaikan rasa duka cita yang sedalam-dalam nya atas musibah bencana alam yang telah menimpa saudara saudara kita yang ada di Kabupaten Sukabumi,” ungkap Aa Hilman alias Aa Iing sapaan akrabnya.

Relawan Rajapati dan Bupati terpilih Asep Japar, melakukan tinjauan langsung ke lokasi bencana, untuk melihat kondisi korban dan kerusakan infrastruktur.

Peduli Kemanusiaan, Ketua Relawan Rajapati Aa Hilman Dampingi Bupati Terpilih Asep Japar Tinjau Lokasi Bencana di Sukabumi

Mereka berinteraksi dengan warga terdampak untuk memahami kebutuhannya dan memberikan dukungan moral. Selain itu, mereka juga berkoordinasi dengan tim penanggulangan bencana untuk mempercepat restrukturisasi dan pemberian bantuan.

Diketahui, hal yang dilakukan oleh relawan Rajapati dan Bupati terpilih dalam agenda peninjauan tersebut adalah :

1. Distribusi bantuan logistik dan kebutuhan pokok kepada korban.
2. Mengecek infrastruktur yang rusak, seperti jalan dan jembatan.
3. Koordinasi dengan pihak terkait untuk mempercepat proses pemulihan.

H. Asep Japar Dalam paparan nya mengatakan “Kami sangat mengapresiasi peran aktif Relawan dalam membantu korban bencana alam. Kami akan terus bekerja sama untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan memulihkan kondisi wilayah,” ungkap Asjap singkat.**”

Foto : Istimewa

Editor : Aab Abdul Malik

(Dul)

Asep Japar Serahkan Bantuan Kemanusiaan Korban Terdampak Bencana Alam di Ciemas  

0

Wartain.com || H. Asep Japar, Bupati Sukabumi terpilih periode 2025-2030, bersama rombongan memberikan bantuan kepada para korban bencana di Kampung Ciemas, Desa Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Selasa (17/12/2024).

Kedatangan Bupati terpilih tersebut disambut hangat oleh warga yang tengah menghadapi dampak bencana. H. Asep Japar didampingi oleh istri tercinta dalam aksi kepedulian ini.

Meskipun masa jabatannya belum dimulai, H. Asep Japar menunjukkan komitmennya untuk segera hadir dan membantu masyarakat yang membutuhkan. Bantuan yang diberikan berupa paket sembako, perlengkapan rumah tangga, dan obat-obatan.

Jenis dan jumlah bantuan disesuaikan dengan kebutuhan mendesak para korban bencana. Informasi lebih lanjut mengenai rincian bantuan yang disalurkan belum dipublikasikan secara resmi.

Dalam kesempatan tersebut, H. Asep Japar menyampaikan rasa simpati dan empati yang mendalam kepada para korban bencana.

Ia juga memberikan semangat dan motivasi agar warga tetap tabah dan optimis dalam menghadapi cobaan ini. Bupati terpilih tersebut menekankan pentingnya kebersamaan dan gotong royong dalam proses pemulihan pasca bencana.

“Saya turut berduka cita atas musibah yang menimpa warga Masyarakat Kabupaten Sukabumi. Semoga bantuan yang kami berikan dapat meringankan beban dan memberikan sedikit kelegaan bagi para korban,” ujar H. Asep Japar.

Selain menyalurkan bantuan, H. Asep Japar juga berdialog langsung dengan warga untuk mendengarkan keluhan dan aspirasi mereka. Ia menjanjikan akan terus memantau perkembangan situasi di Kampung Ciemas dan memastikan proses pemulihan berjalan dengan baik. Kehadirannya di lokasi bencana menunjukkan kepedulian dan komitmen nyata dari pemimpin terpilih untuk selalu dekat dengan rakyatnya.

Rombongan Bupati Asep Japar juga berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Sukabumi, untuk memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran dan terkoordinasi dengan baik. Kerjasama antar lembaga pemerintahan dan masyarakat diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan pasca bencana di Kampung Ciemas.

Kehadiran H. Asep Japar dan rombongan di Kecamatan Ciemas menjadi bukti nyata bahwa kepedulian terhadap masyarakat merupakan prioritas utama, bahkan sebelum masa jabatan resmi dimulai. Semoga aksi ini dapat menginspirasi dan menjadi contoh bagi pemimpin lainnya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.***

Foto : Istimewa

Editor : Aab Abdul Malik

(Dul)

Kedatangan Kemendes pada HKSN “Disuguhkan” Momen Romantis Sepasang Kekasih di Jembatan Baduy Kecil

0

Wartain.com || Ada satu momen romantis saat kegiatan kick off Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2024 di Taman Firdaus Desa Talaga Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Banten (16/12/2024).

Menteri Desa dan Daerah Tertinggal Yandri Susanto terlihat berjalan beriringan berlindung di bawah payung dari guyuran hujan bersama Bupati Serang terpilih Ratu Rachmatu Zakia saat menyapa warga di Masjid Hairutaqwa Kampung Saung Ilir Desa Talaga, Kecamatan Mancak Kabupaten Serang Provinsi Banten, untuk menyapa warga dalam rangkaian kegiatan HKSN 2024 tersebut.

Usai menyapa warga Mendes Yandri mengikuti pembukaan HKSN 2024 bersama Mentri Sosial Saifullaah Yusuf, Ketua Umum SMSI pusat Firdaus, Danrem 064/MY Brigjen TNI Fierman Sjafirial Agustus, Gubernur Banten Terpilih Andra Sony, Bupati Serang Terpilih Ratu Zakiah dan Forkopinda Banten.

“Saya datang bersama mantan pacar saya yang sekarang menjadi Bupati Serang terpilih,” canda Yandri saat memberikan sambutan dalam acara tersebut.

Usai menyapa kepala dinas Sosial di seluruh Indonesia melalui zoom meeting kick off HKSN 2024, Mensos Saifullah Yusuf, Mendes Yandri, Gubernur Banten Terpilih Andra Sony dan Bupati Serang Terpilih Rt Zakiah, menyapa masyarakat dan meninjau stan makanan tradisional di lokasi kegiatan.

Momen romantis sepasang kekasih juga tertangkap kamera saat berjalan bergandengan tangan meniti jembatan Baduy kecil yang membelah sungai. Gus Ipul di Taman Firdaus tampak menerobos rintik hujan.

Dengan penuh kasih sayang, Yandri menggandeng tangan Ratu Zakiah menjaga jangan sampai belahan hatinya terpeleset saat meniti jembatan dari bambu tersebut.

Bukan itu saja kemesraan keduanya juga ditunjukkan saat mengunjungi para kader PKK dan Posyandu Desa Talaga yang menjaga stan pameran makanan tradisional.***

Foto : Istimewa

Editor : Aab Abdul Malik

(SRM)

Bupati Marwan Sebut, Sebagian Besar Lokasi Bencana Sudah Tertangani

0

Wartain.com || Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami menegaskan, 36 kecamatan yang terdampak bencana akan memasuki masa transisi. Sehingga hanya tersisa tiga kecamatan yang statusnya tetap di tanggap darurat bencana.

“Setelah dua pekan menetapkan tanggap darurat bencana dan mengevaluasinya, sehingga sebagian besar masuk ke transisi. Hanya Kecamatan Kalibunder, Tegalbuleud, dan Pabuaran yang masih berstatus tanggap darurat bencana,” ujarnya usai rapat koordinasi tanggap darurat bencana dalam rangka evaluasi penanganan bencana di Kabupaten Sukabumi di Pendopo, Selasa, 17 Desember 2024.

Tersisanya tiga kecamatan yang masih berstatus tanggap darurat bencana, menurut H. Marwan karena infrastruktur yang belum normal. Selain itu, masih banyak pengungsi di posko.

“Kita akan menyelesaikan infrastruktur yang masih belum normal. Ditambah beberapa persoalan dasar lainnya. Sehingga ditetapan tanggap darurat bencana untuk tiga kecamatan tersebut,” ucapnya.

Tanggap darurat ini akan berlangsung selama tujuh hari ke depan. Di mana, di hari ke tujuh akan kembali dievaluasi untuk menentukan status kebencanaannya.

Bupati Marwan Sebut, Sebagian Besar Lokasi Bencana Sudah Tertangani

“Setelah ditetapkan, nanti yang tiga kecamatan ini kita evaluasi lagi,” ugkapnya

Sementara 36 kecamatan lainnya ditetapkan untuk masuk ke masa transisi lantaran telah memenuhi kriteria. Hal itu seperti pencarian dan pertolongan sudah tidak ada, evakuasi sudah tak ada, aksebilitas sebagian besar telah tertangani, pengungsi telah terlayani dengan baik, hingga pemicu bencana dalam hal ini hujan, intensitasnya sudah mulai mengecil.

“Berdasarkan kriteria itulah, kita memilih masuk ke masa transisi. Masa transisi ini berlangsung sekitar tiga sampai enam bulan,” bebernya.

Dalam kesempatan tersebut, H. Marwan berterima kasih terhadap semua pihak yang telah membantu. Sehingga, sebagian besar bencana di Kabupaten Sukabumi bisa tertangani dengan baik.

“Terima kasih untuk semua yang telah banyak membantu,” pungkasnya.***

Foto : Pemkab Sukabumi

Editor : Aab Abdul Malik

(Intan)

Bupati Sukabumi Ucapkan Terima Kasih Kepada Pihak yang Membantu Korban Terdampak Bencana

0

Wartain.com || Sejumlah organisasi sambangi Pendopo Sukabumi, Selasa, 17 Desember 2024. Organisasi yang terdiri dari Ikatan Keluarga Alumni SMA Negeri 1 Sukabumi (IKA SMANSA), Forum Komunikasi Urang Sukabumi (FOKUS), dan Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) sengaja datang untuk memberikan bantuan bagi masyarakat Kabupaten Sukabumi yang terdampak bencana. Pasalnya, Pendopo dijadikan sebagai posko utama penanggulan bencana di Kota Sukabumi.

Perwakilan IKA SMANSA, Ari Adnan, mengatakan terdapat berbagai jenis bantuan yang disalurkan untuk korban terdampak bencana di Kabupaten Sukabumi. Hal itu baik berupa palet sembako, peralatan mandi dan cuci, air mineral, obat-obatan hingga pakaian laik pakai.

“Kami menggalang dana dari para alumni, alhamdulillah bisa terkumpul untuk disumbangkan dan membantu meringankan penderitaan masyarakat yajg terdampak bencana,” ujarnya.

Hal senada pun disampaikan Perwakilan FOKUS, Pendi. Menurutnya, kehadirannya, merupakan bentuk kepedulian dan rasa empati bagi masyarakat yang terdampak.

“Semoga apa yang kami berikan bisa membantu meringankan masyarakat yang terdampak bencana,” ucapnya.

Bupati Sukabumi Ucapkan Terima Kasih Kepada Pihak yang Membantu Korban Terdampak Bencana

Sementara itu, Bupati Sukabumi, H. Marwan Hamami menyambut baik bantuan tersebut. Bantuan dan kepedulian sejumlah organisasi tersebut dapat meringankan beban masyarakat. Terutama yang terdampak bencana.

“Atas nama Pemda dan masyarakat terdampak bencana, kami mengucapkan banyak terima kasih,” ungkapnya.

Menurut H. Marwan bencana di Kabupaten Sukabumi ini sangatlah luas. Bahkan terjadi di 39 dari 47 kecamatan yang ads di Kabupaten Sukabumi.

“Sebagian besar kecamatan di daerah kami terkena bencana. Namun bersyukur sekarang sebagian sudah mulai tertangani. Tinggal beberapa kecamatan lagi masih memerlukan penanganan,” pungkasnya.***

Foto : Istimewa

Editor : Aab Abdul Malik

(Dul)

Penerapan Bhineka Tunggal Ika

0
Oplus_0

Penulis: Nabilla Saskia Febriola dan Siti Aminah

Wartain.com || Indonesia dalam membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasional selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam satu wadah yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Guna menyatukan kemajemukan, Bangsa Indonesia memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan tersebut berasal dari Bahasa Jawa Kuno. Semboyan itu memiliki arti “berbeda-beda tapi tetap satu jua”. Semboyan ini sangat cocok untuk keadaan bangsa Indonesia yang dihuni oleh beragam suku, ras, agama, dan kebudayaan

Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa Indonesia terhadap perbedaan suku bangsa dan budaya yang menjadi kekayaan bangsa Indonesia. Setiap daerah masing-masing mempunyai suatu kebudayaan ciri khas dari masyarakat tersebut yang berusaha menjaga dan melestarikannya sehingga keberadaannya tetap ada dan berlangsung sepanjang masyarakat itu ada.

Bhinneka Tunggal Ika juga memiliki keterkaitan dengan simbol pemersatu bangsa Indonesia seperti bendera nasional, lagu kebangsaan, dan bahasa. Keterkaitan yang dimaksud untuk memperkuat gagasan bahwa Bhinneka Tunggal Ika telah tertanam dalam kehidupan dan karakter bangsa Indonesia.

Makna Kebhinekaan

a) Makna Bhineka Tunggal Ika

Makna “Bhineka Tunggal Ika” adalah semboyan nasional Indonesia yang diambil dari bahasa Jawa Kuno yang bermakna “Berbeda-beda tetapi tetap satu.” Semboyan ini memiliki makna mendalam yang mewakili prinsip keberagaman dan persatuan bangsa Indonesia.

Makna “Bhineka Tunggal Ika” menjadi dasar dari semangat kebangsaan Indonesia, yang menghargai perbedaan dan menyatukan berbagai elemen masyarakat dalam persatuan.

Artikel tentang hal ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai keberagaman dan persatuan yang menjadi karakteristik Indonesia sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman budaya, etnis, dan agama.

Bhinneka Tunggal Ika memiliki beberapa makna yang penting bagi keberlangsungan hidup bangsa Indonesia. Berikut adalah beberapa makna Bhinneka Tunggal Ika:

a) Keberagaman yang bersatu:

Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan bahwa keberagaman budaya, agama, dan suku bangsa yang ada di Indonesia harus dihargai dan dijadikan kekuatan untuk mempersatukan bangsa Indonesia.

b) Toleransi dan saling menghormati:

Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan pentingnya toleransi dan saling menghormati antar sesama manusia, terlepas dari perbedaan yang ada.

c) Persatuan dalam perbedaan:

Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan bahwa meskipun terdapat perbedaan, bangsa Indonesia tetap satu kesatuan yang harus dipertahankan.

d) Kekayaan budaya Indonesia:

Bhinneka Tunggal Ika mencerminkan kekayaan budaya Indonesia yang terdiri dari berbagai tradisi, bahasa, kesenian, dan adat istiadat yang berbeda. Semua kekayaan budaya ini merupakan warisan yang harus dijaga dan dipertahankan sebagai identitas bangsa.

e) Landasan persatuan dan kesatuan:

Bhinneka Tunggal Ika memiliki fungsi sebagai landasan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

f) Mengembangkan motivasi dan menghargai keragaman:

Bhinneka Tunggal Ika bertujuan untuk mengembangkan motivasi dan menghargai keragaman.

g) Menanamkan loyalitas dan nasionalisme:

Bhinneka Tunggal Ika bertujuan untuk menanamkan loyalitas dan nasionalisme masyarakat Indonesia.

b) Praktik :  Praktik penerapan kebhinekaan dalam kehidupan sehari -hari

Berikut adalah 30 contoh konkret bagaimana Bhinneka Tunggal Ika dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud nyata dari persatuan dalam keberagaman.

1) Menghargai Perbedaan Agama

Menghormati umat beragama lain dengan tidak mencampuri urusan ibadah dan tidak memaksakan keyakinan pribadi.

2) Merayakan Hari Besar Agama Bersama-sama

Menghadiri acara perayaan hari besar agama lain sebagai bentuk solidaritas, seperti membantu persiapan Idul Fitri, Natal, Nyepi, atau Waisak.

3) Menyanyikan Lagu Kebangsaan dengan Bangga

Menunjukkan rasa cinta tanah air dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” pada upacara bendera, olahraga, atau acara lainnya.

4) Menghormati Budaya Lokal

Menghargai keunikan budaya dari berbagai suku di Indonesia, seperti tari-tarian, lagu, pakaian adat, dan makanan khas, tanpa memandangnya sebagai sesuatu yang asing.

5) Berkomunikasi dengan Bahasa Daerah

Menggunakan bahasa daerah saat berkomunikasi dengan teman atau kerabat yang berasal dari suku yang sama, namun tetap menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu.

6) Menggunakan Produk Lokal

Mendukung usaha lokal seperti membeli produk kerajinan tangan, makanan, dan pakaian khas daerah untuk menghargai kreativitas masyarakat setempat.

7) Berpartisipasi dalam Gotong Royong

Aktif dalam kegiatan gotong royong di lingkungan masyarakat tanpa membedakan latar belakang sosial, suku, atau agama.

8) Menghormati Simbol-simbol Negara

Menjaga dan menghormati simbol-simbol negara seperti bendera merah putih, lambang Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

9) Bersikap Toleran di Lingkungan Sekolah

Tidak mendiskriminasi teman sekelas berdasarkan latar belakang suku, agama, atau status sosial.

10) Mengikuti Peringatan Hari Besar Nasional

Turut serta dalam perayaan hari besar nasional seperti Hari Kemerdekaan, Hari Sumpah Pemuda, atau Hari Pancasila, sebagai wujud cinta tanah air.

11) Mendukung Program Sosial Masyarakat

Bersama-sama membantu sesama dalam kegiatan sosial seperti sumbangan atau bantuan bencana tanpa membeda-bedakan penerima bantuan.

12) Memelihara Kebersamaan dalam Organisasi

Dalam organisasi di sekolah atau masyarakat, tetap menjaga kebersamaan dengan menerima dan menghormati perbedaan.

13) Menghindari Ujaran Kebencian

Tidak ikut menyebarkan ujaran kebencian atau hoaks yang dapat merusak persatuan.

14) Melestarikan Pakaian Adat

Menggunakan pakaian adat pada acara resmi atau hari nasional untuk mengenalkan keberagaman budaya Indonesia.

15) Mempelajari Tarian Tradisional

Belajar dan ikut serta dalam tarian tradisional daerah sebagai bentuk penghargaan terhadap budaya lokal.

16) Menghormati Makanan Tradisional

Menghargai keberagaman makanan daerah dengan mencicipi atau mempelajari cara membuat makanan khas suku lain.

17) Mempelajari Bahasa Daerah Lain

Belajar bahasa daerah dari suku lain sebagai bentuk menghargai keberagaman bahasa di Indonesia.

18) Menjaga Kebersamaan saat Pemilu

Menghormati pilihan politik orang lain dan tidak memaksakan pandangan pribadi demi menjaga kerukunan.

19) Menghindari Rasisme

Tidak memandang rendah atau mengejek suku lain, sehingga tercipta lingkungan yang inklusif dan damai.

20) Berteman Tanpa Pandang Bulu

Berteman tanpa membedakan latar belakang etnis atau agama, sebagai wujud nyata persatuan dalam keberagaman.

21) Berpartisipasi dalam Acara Budaya

Menghadiri dan menikmati acara budaya seperti festival tari, musik, atau pameran kerajinan daerah lain.

22) Menghargai Seni Tradisional

Menonton pertunjukan seni tradisional seperti wayang, reog, atau tari-tarian khas daerah lain sebagai bentuk apresiasi budaya.

23) Menghindari Konflik Berbasis SARA

Menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin tanpa membawa isu suku, agama, ras, atau antar-golongan (SARA).

24) Menggunakan Media Sosial dengan Bijak

Tidak menyebarkan konten yang dapat memicu konflik antar suku atau agama di media sosial.

25) Menghadiri Perayaan Upacara Adat

Turut serta atau menyaksikan upacara adat daerah lain sebagai bentuk solidaritas dan penghargaan.

26) Mendukung Pembangunan yang Inklusif

Mendukung pembangunan di daerah tertinggal atau masyarakat adat dengan rasa kebersamaan.

27) Berempati Terhadap Korban Bencana

Menyalurkan bantuan tanpa membedakan latar belakang korban bencana sebagai wujud kemanusiaan.

28) Membuat Lingkungan Sekolah yang Toleran

Sekolah mengajarkan pentingnya menghargai perbedaan sehingga tercipta suasana yang harmonis di antara siswa.

29) Mengembangkan Sikap Saling Membantu

Membantu tetangga atau rekan kerja dalam kesulitan tanpa melihat latar belakang pribadi.

30) Menyebarkan Semangat Persatuan

Menjadi teladan dengan mengajarkan kepada generasi muda pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman.

31) Menghindari Diskriminasi

Tidak membedakan pelayanan atau sikap terhadap orang lain di tempat umum berdasarkan suku, agama, atau warna kulit.

32) Mendukung Inklusi Sosial

Membantu orang dengan latar belakang berbeda untuk merasa diterima dan dihargai dalam lingkungan sosial.

Penerapan sikap Bhinneka Tunggal Ika dapat dimulai dari hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari, seperti menghormati perbedaan agama, budaya, dan bahasa. Dengan menjaga dan menerapkan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika, bangsa Indonesia akan semakin kuat dalam menghadapi tantangan zaman, serta tetap mempertahankan persatuan dan kesatuan dalam keberagaman.

c) Hambatan – hambatan penerapan bhineka Tunggal ika

Hambatan penerapan Bhinneka Tunggal Ika di Indonesia meliputi rendahnya pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai kebhinekaan, tingginya angka rasisme dan diskriminasi, serta kurangnya kesadaran akan pentingnya toleransi. Selain itu, di lingkungan pendidikan, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti:

• Kurikulum Pendidikan yang Lemah:

Kurikulum yang tidak cukup menekankan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dapat mengakibatkan kurangnya pemahaman di kalangan siswa tentang pentingnya keragaman.

• Peran Guru:

Guru yang tidak memiliki perspektif moderasi Islam atau kurangnya pelatihan dalam mengajarkan nilai-nilai toleransi dapat menghambat proses internalisasi Bhinneka Tunggal Ika.

• Kegiatan Ekstrakurikuler:

Kegiatan ekstrakurikuler yang tidak mendukung nilai-nilai kebhinekaan dapat menjadi sarana penyebaran paham radikal dan intoleran.

• Sikap Masyarakat:

Masyarakat yang masih terjebak dalam stereotip dan prasangka terhadap kelompok lain dapat menciptakan ketegangan dan konflik sosial.

• Kurangnya Dialog:

Minimnya ruang untuk dialog antar kelompok yang berbeda dapat memperburuk kesalahpahaman dan konflik.

• Pengaruh Media Sosial:

Penyebaran informasi yang tidak akurat dan provokatif di media sosial dapat memperburuk pandangan negatif terhadap kelompok tertentu.

Mengatasi hambatan-hambatan ini memerlukan kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung penerapan Bhinneka Tunggal Ika secara efektif.

d) Mitigasi hambatan penerapan Tunggal ika

Mitigasi hambatan penerapan Bhinneka Tunggal Ika melibatkan pendekatan multikultural yang dapat mengatasi masalah keamanan dan konflik. Penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai kebhinekaan, serta mengedukasi generasi muda agar lebih menghargai kemajemukan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

1) Tidak membeda-bedakan keberagaman misalnya pada suku, budaya, daerah dan sebagainya, tetapi menghargai dan mengakui perbedaan tersebut sebagai kekayaan bangsa.

2) Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianutnya, tetapi juga toleran dan menghormati keyakinan dan agama orang lain.

3) Membangun kesadaran akan pentingnya integrasi nasional sebagai jaminan keutuhan dan keselamatan negara dari berbagai ancaman.

4) Melakukan gotong royong dalam rangka peningkatan kesadaran bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta meningkatkan kesejahteraan bersama.

5) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

6) Menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan dengan tidak terlibat dalam tindakan-tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain, seperti narkoba, terorisme, korupsi, atau kriminalitas lainnya.

7) Menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan dengan tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat merusak alam dan ekosistem, seperti pembakaran hutan, pembuangan sampah sembarangan, atau penambangan liar.

8) Menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga dengan menerapkan pola hidup sehat dan bersih.

9) Menjaga kualitas diri sendiri dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan formal maupun informal, serta mengembangkan bakat dan minat sesuai dengan kemampuan dan potensi diri.

10) Menjaga citra diri sendiri dan bangsa dengan bersikap sopan santun, hormat-menghormati, serta beretika dan bermoral baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di dunia maya.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan hambatan dalam penerapan Bhinneka Tunggal Ika dapat diminimalisir, sehingga tercipta masyarakat yang harmonis dan saling menghargai.

Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu,” merupakan semboyan nasional Indonesia yang mencerminkan prinsip keberagaman dan persatuan. Makna ini menekankan pentingnya menghargai perbedaan budaya, agama, dan suku bangsa sebagai kekuatan yang menyatukan bangsa Indonesia. Penerapan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan melalui berbagai praktik konkret, seperti menghormati perbedaan agama, berpartisipasi dalam perayaan budaya, dan menghindari diskriminasi.

Namun, terdapat beberapa hambatan dalam penerapan Bhinneka Tunggal Ika, termasuk rendahnya pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai kebhinekaan, tingginya angka rasisme, dan kurangnya dialog antar kelompok. Untuk mengatasi hambatan ini, diperlukan mitigasi yang melibatkan pendekatan multikultural, peningkatan kesadaran masyarakat, dan pendidikan yang menekankan nilai-nilai toleransi dan persatuan.

Dengan langkah-langkah mitigasi yang tepat, diharapkan masyarakat Indonesia dapat lebih menghargai keberagaman dan menjaga persatuan, sehingga tercipta lingkungan yang harmonis dan inklusif. Penerapan Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya menjadi tanggung jawab individu, tetapi juga memerlukan kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk menciptakan keutuhan dan keselamatan negara.***

Foto : Istimewa

Editor : Aab Abdul Malik

(M. Nabil)

Bangun Sinergitas, PWI Kabupaten Sukabumi Jalin Silaturahmi dengan UMMI

0

Wartain.com || Civitas akademika Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) menerima audiensi Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sukabumi, pada Senin (16/12/2024) di ruang rapat B4 UMMI Jl. R. Syamsudian No. 50 Kota Sukabumi.

Penerimaan dipimpin oleh Rektor UMMI, Prof. Dr. Reny Sukmawani, M.P., yang didampingin Kepala Unit Pelaksana teknis (UPT) Kerjasama dan Urusan Internasional, Erlan, Kepala Divisi Kerjasama Nasional, Dr. Asep Hikmat, Kepala Divisi Humas UMMI dan Bidang sekretariat UMMI. Sementara dari Pengurus PWI Kabupaten Sukabumi hadir mewakili ketua Nuruddin Zain (Anom) selaku sekretaris, Bidang Advokasi, Bidang Organisasi dan pengurus PWI Peduli Kabupaten Sukabumi.

Dalam sambutannya, Rektor UMMI, Prof. Dr. Reny Sukmawani menyampaikan terimakasih atas kunjungan silaturahmi pengurus PWI Kabupaten Sukabumi. Ia berharap pertemuan silatutahmi ini akan mempererat hubungan dua lembaga dalam membangun sinergitas, terutama mendukung tugas tridharma yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian seiring dinamika di perguruan tinggi.

“UMMI ada dan berdiri disini sebagai bagian dari upaya untuk mencerdaskan bangsa. Kampus itu memiliki tiga tugas yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian. Dari tiga tugas itu mana yang bisa kita sinergikan antara UMMI dan PWI Kabupaten Sukabumi. Dalam menjalankan tugas, kami juga perlu bersinergi dengan masyarakat, salah satunya dengan media,” ujarnya.

Prof. Reny menambahkan, UMMI menyiapkan inivasi-inovasi yang bisa diterima dan dimanfaatkan oleh masyrakat, yang bisa memberikan sumbangsih pada bangsa dan negara lewat penelitian. Nah ini tentu perlu dikomunikasikan kepada masyarakat, diantaranya melalui sinergitas dengan media.

“Ada beberapa yang bisa kita diskusikan bersama, sinergi program itu seperti apa saja. Diantaranya yang sudah ada SK Rektor dari tahun lalu yaitu beasiswa untuk wartawan (dengan ketentuan yang sudah diatur dalam SK tersebut). Bisa juga sebagai dosen praktisi, kuliah umum atau pelatihan (sebagai nara sumber), pelatihan jurnalistik untuk tim humas, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat seperti yang sudah dilakukan dengan PWI Peduli. Itu diantaranya yang bisa didiskusikan kembali sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini,” pungkas Rektor UMMI, Prof. Dr. Reny Sukmawani.

Sekretaris PWI Kabupaten Sukabumi, Nuruddin Zain Syamsi, menyampaikan terimakasih atas sambutan hangat dan kekeluargaan dari sivitas akademika UMMI. Ia memperkenalkan pengurus PWI Kabupaten Sukabumi yang baru, seraya menyampaikan salam dan permohonan maaf dari ketua PWI Kabupaten Sukabumi, Mulya Hermawan yang berhalangan hadir.

Nuruddin Zain yang juga akrab disapa Kang Anom menyebutkan, visi PWI Kabupaten Sukabumi yang Maju, Sejahtera dan Bersinergi. Untuk mewujudkan itu perlu upaya KUAT, merupakan jargon yang mengandung arti Kolaboratif, Unggul, Amanah dan Transpormatif. Jadi, menurutnya, sekarang sedang membangun kolaborasi dengan sebanyak-banyaknya mitra kerja, termasuk dengan UMMI, dalam upaya membangun organsasi yang kuat dan bermafaat baik internal majupun eksternal.

“Kami berkeinginan menjalin kerjasama dengan UMMI untuk saling menguatkan dan memberi manfaat bagi masyarakat. sebagai contoh, dalam pengabdian kepada masyarakat, Alhamdulillah PWI Peduli dapat kepercayaan dari UMMI untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana di kabupaten Sukabumi. Kita akan terus mengembangkan dalam bentuk pengabdian lainnya,” ucap Anom.

Atas nama pengurus dan anggota PWI Kabupaten Sukabumi, Ia juga berterimakasih karena sudah dibukakan pintu untuk kerjasama yang lebih jauh lagi baik di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian.

“Kami sebagai wartawan berhadapan dengan kondisi yang semakin dinamis, yang dituntut memiliki jiwa pembelajar, terus menambah pengetahuan. Insya Allah nanti ada anggota kami yang akan meneruskan kuliah di UMMI. Bisa juga diantaranya menjadi dosen praktisi, atau nara sumber kegiatan pelatihan jurnalistik yang di selenggarakan UMMI. Jadi kami menyampaikan terimakasih atas kepercayaan dari UMMI,” pungkas Anom.***

Foto : Istimewa

Editor : Aab Abdul Malik

(Dul/SRM)

Kepala Badan Pengentasan Kemiskinan Sebut, Desa Harus Jadi Penggerak Ekonomi Rakyat

0
Oplus_0

Wartain.com || Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko, dalam kunjungannya ke Desa Melung, Banyumas, Jawa Tengah, menekankan pentingnya peran desa sebagai lokomotif penggerak ekonomi rakyat. Menurutnya, dengan memanfaatkan teknologi digital, desa dapat keluar dari keterbelakangan dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.

“Desa bukan sekadar tempat tinggal, tetapi juga sumber daya yang sangat potensial,” ujar Budiman. “Dengan memanfaatkan teknologi digital, kita bisa menggali potensi desa, meningkatkan produktivitas, dan membuka peluang pasar yang lebih luas.”

Budiman mencontohkan, melalui platform digital, produk-produk UMKM desa bisa dipasarkan secara online ke seluruh Indonesia, bahkan ke pasar internasional. Selain itu, digitalisasi juga dapat mempermudah akses masyarakat desa terhadap informasi, layanan publik, dan pendidikan.

Inisiatif Konkret BP Taskin

Untuk mendukung transformasi digital di desa, BP Taskin telah melakukan berbagai inisiatif, antara lain:

* Pengembangan infrastruktur digital: Membangun jaringan internet yang memadai di daerah pedesaan.

* Pelatihan digital:

Memberikan pelatihan kepada masyarakat desa tentang pemanfaatan teknologi digital.

* Fostering ekosistem digital:

Membangun ekosistem digital yang kondusif bagi pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di desa.

Harapan ke Depan

Budiman optimistis bahwa dengan upaya bersama, desa-desa di Indonesia dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. “Transformasi digital desa adalah kunci untuk mewujudkan Indonesia maju dan sejahtera,” tegasnya.***

Foto : Istimewa

Editor : Aab Abdul Malik

(AAS)

Diinisasi SMSI Pusat, Kemensos Gelar Kick Off HKSN 2024 Di Taman Firdaus Desa Talaga Mancak

0

Wartain.com || Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia, pada Senin (16/12/2024) akan menggelar kick off Hari Kesetiakawan Sosial Nasional (HKSN) 2024 di Taman Firdaus, Kampung Saung Bojong, Desa Talaga, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Banten.

Kegiatan yang melibatkan berbagai komponen masyarakat ini, menurut rencana akan dicanangkan oleh Menteri Sosial Republik Indonesia, Drs. H. Saifullah Yusuf atau biasa disapa Gus Ipul. Rencananya, acara yang digelar di Taman Firdaus, Kampung Saung Bojong, Desa Talaga tersebut akan dihadiri juga oleh Mendes PDT Yandri Susanto.

Dipilihnya Taman Firdaus, Kampung Saung Bojong, Mancak sebagai lokasi awal dalam memperingati HKSN 2024, tak lepas dari langkah terobosan awal yang digagas oleh Firdaus selaku Ketua Umum SMSI Pusat yang juga merupakan Tokoh Pers Banten, dengan melibatkan Pokja Konstituen Dewan Pers Provinsi Banten yang terdiri dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banten, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Banten, Serikat Perusahaan Pers (SPS) Banten, Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Banten dan BPD PHRI Banten.

Firdaus yang juga Direktur Journalist Boording School (JBS) dan Pendiri Yayasan Pers Anak Bangsa untuk pertamakali menyampaikan gagasan pada rapat bersama yang digelar pada tanggal 12 Juni 2024 di Gedung JBS Cilegon. Pada rapat tersebut, disampaikan aksi sosial berupa progam bersih-bersih sungai di desa talaga yang beralih fungsi menjadi tong sampah terpanjang di Banten.

Melihat kondisi tersebut, tercetuslah bagaimana sungai yang telah hilang fungsinya tersebut, menjadi kembali hidup.

Sehingga pada rapat tersebut menyepakati untuk memperjuangkan sungai yang lebih kurang satu kilometer tersebut menjadi kembali hidup dengan tagline sungai kehidupan.

Aksi sosial inipun digelar tepatnya pada tanggal 20 Juni 2024, dan dilanjutkan pada tanggal 5 Juli 2024 dengan aksi serupa dan melibatkan komponen pers, pemerintah serta. masyarakat.

Tak hanya sampai disitu, langkah terobosan yang digagas Firdaus Ketua Umum SMSI, yang sejatinya bertujuan untuk menjaga kebersihan lingkungan serta mengkampanyekan perubahan perilaku masyarakat untuk lebih peduli lingkungan, bak gayung bersambut, mendapat respon positif dari Kemensos RI.

Dalam audiensi Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) bersama Menteri Sosial Republik Indonesia (RI), Drs. H. Saifullah Yusuf di ruang kerja Menteri Sosial, Gedung Kementerian Sosial, Jakarta, Rabu (11/12/2024) menghasilkan beberapa poin strategis berupa sinergi program antara organisasi perusahaan media siber dan Kemensos dan salah satunya langsung diimplementasikan dalam langkah nyata yaitu gelaran Kick Off HKSN 2024 yang akan dilaksanakan di Taman Firdaus Kampung Saung Bojong, Desa Talaga, Kecamatan Mancak Kabupaten Serang, Banten.

Dalam keteranganya kepada awak media, Firdaus berharap progam sosial ini dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.

“Tentu kami berharap program-program serupa dapat di implementasikan di seluruh penjuru indonesia dan SMSI siap bersinergi serta mengawal program-program pro masyarakat tersebut,” pungkas Firdaus, Minggu (15/12/2024).***

Foto : Istimewa

Editor : Aab Abdul Malik

(SRM)

Plh Kadisdik Jabar Buka Kegiatan Pembahasan Dokumen Anggaran Tahun 2025

0

Wartain.com || Plh. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono membuka kegiatan Pembahasan Finalisasi Dokumen Pelaksanaan Anggaran Tahun 2025 di Grand Tjokro Premiere, Kota Bandung, Senin (16/12/2024).

Plh. Kadisdik pun mengimbau agar kegiatan ini harus efektif dan produktif serta menghasilkan sesuatu yang harus dilaksanakan secara bersama. Ini adalah konteks mitigasi guna meminimalisasi potensi masalah yang mungkin terjadi di tahun 2025.

“Bagaimana kita ke depan bisa menerjemahkan amanat dari semua peraturan perundang-undangan. Termasuk, target-target kinerja kita di tahun 2024-2025 yang dituangkan dalam perencanaan pembangunan daerah bisa terjawab semua,” tuturnya.

Sedangkan Sekdisdik Jabar, Deden Saepul Hidayat menjelaskan, kegiatan ini untuk melakukan tahapan persiapan pelaksanaan input program 2025. Pada kegiatan ini juga akan didiskusikan bagaimana agar bekerja semakin sistematis dan terstruktur dalam pelaksanaan program tahun 2025.

“Mudah-mudahan, melalui kegiatan ini bisa tercapai finalisasi dokumen pelaksanaan anggaran DPA 2025 dan tercapainya arah kebijakan rencana program di tahun 2025,” ucapnya.

Kegiatan ini dihadiri pula oleh KPA, PPTK, BPP serta seluruh pejabat struktural Disdik Jabar.***

Foto : Disdik Jabar

Editor : Aab Abdul Malik

(Dul)