26.7 C
Jakarta
Senin, Januari 13, 2025
Beranda blog Halaman 53

BPK Temukan Kejanggalan Anggaran Rp1,8 Miliar di Proyek Pedestrian Kota Sukabumi

0

Wartain.com || Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan kelebihan pembayaran anggaran sebesar Rp1,8 miliar terkait proyek pembangunan pedestrian di Kota Sukabumi.

Berdasarkan data yang dihimpun, total anggaran untuk pembangunan pedestrian sebesar Rp44 miliar. Anggaran tersebut bersumber dari bantuan keuangan Provinsi Jawa Barat dan APBD Kota Sukabumi.

Aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) pertama kali mengendus adanya kelebihan pembayaran setelah pihaknya menerima hasil salinan pemeriksaan BPK.

Dari hasil salinan BPK yang diterima GMNI, terdapat ketidak sesuaian anggaran yang bisa menimbulkan kerugian negara sebesar Rp1,8 miliar. Rp1,4 miliar harus dikembalikan ke kas provinsi dan Rp421 juta harus dikembalikan ke kas APBD Kota Sukabumi.

Runtutan isu tersebut mulai meluas setelah beredar di sosial media surat pemanggilan terhadap salah satu pejabat yang berwenang oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Barat pada tanggal 11 November 2024.

Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji membenarkan tentang pemanggilan tersebut. Saat ini kasus tersebut sudah ditangani oleh Inspektorat Daerah Kota Sukabumi sebagai kepanjangan tangan dari BPK.

“Nanti ke inspektorat saja secara teknis sudah ditindaklanjuti. Kemarin informasi dari PUTR sudah ditindaklanjuti terkait perihal itu,” kata Kusmana, Jumat (22/11/2024).

Dia juga membenarkan terkait pemanggilan salah satu pejabat di Kota Sukabumi. Menurutnya, pemanggilan tersebut dalam tahap klarifikasi.

“Kemarin juga ada informasi masuk ke ranah hukum (kejaksaan) ya, tapi alhamdulillah sudah ada laporan, sudah diselesaikan dan dijelaskan, diklarifikasi,” ujarnya.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kepala Inspektorat Daerah Kota Sukabumi, Een Rukmini menjelaskan, kelebihan pembayaran tersebut diduga karena adanya temuan hasil pembangunan infrastruktur pedestrian yang tidak sesuai spesifikasi.

“Makanya ada kelebihan bayar berarti ada spek-spek atau apa yang tidak sesuai. Kalau sesuai semua mah nol. Makanya itu ada yang tidak sesuai sehingga ada kewajiban dari penyedia untuk memulihkan kelebihan bayar ini,” kata Een.

Sejauh ini, seluruh uang kelebihan pembayaran sebesar Rp1,8 miliar menurutnya telah dikembalikan secara bertahap melalui aplikasi SIPTL (Sistem Informasi Pemantauan Tindak Lanjut) oleh pihak ketiga yang terdiri dari beberapa perusahaan.

“Nah untuk saat ini kelebihan pembayarannya itu sudah dipulihkan jadi dari semua yang ditemukan oleh BPK sudah dipulihkan melalui STS (Surat Tanda Setoran). Dan kita karena Inspektorat itu punya tugas memfasilitasi tindak lanjut temuan BPK. Jadi STS yang kami terima kami sampaikan ke BPK melalui aplikasi,” katanya.

Een menjelaskan, total uang Rp1,8 miliar tersebut berasal dari Bantuan Keuangan (Bankeu) Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang diberikan kepada Pemerintah Kota Sukabumi. Sehingga kelebihan pembayaran dikembalikan ke kas daerah Kota Sukabumi.

“Kelebihan pembayaran ini sudah dipulihkan ke kas daerah karena Bankeu masuk ke kas APBD jadi di kita dulu baru dengan provinsi administrasinya,” tuturnya.

Selanjutnya, pengembalian kelebihan bayar ini hasilnya akan disampaikan BPK pada Januari 2025. “Statusnya nanti BPK yang menyampaikan melalui laporan semester II,” cetusnya.

Untuk mencegah terjadinya kelebihan pembayaran, pihaknya akan melakukan pengawasan terhadap proyek di Kota Sukabumi.

“Jadi masuknya nanti semua harus memang dari kajian harga dan sebagainya kemudian kan pelaksanaannya juga harus benar-benar dimonitor,” tandasnya.***(RAF)

Editor : Aab Abdul Malik

Pabrik Pupuk Phonska Palsu di Bandung Terungkap, Tersangka Dibekuk Polda Jabar

0

Wartain.com || Polda Jabar kembali laksanakan konferensi pers untuk pengungkapan kasus, Jumat (22/11/2024).

Kali ini Polda Jabar berhasil mengungkap pabrik pembuatan pupuk palsu non-subsidi jenis anorganik di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast mengungkap, Pabrik tersebut telah memproduksi sekitar 1.260 ton pupuk non-subsidi anorganik, dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp500 juta.

Juga dijelaskannya, pengungkapan ini berawal dari penyelidikan yang dilakukan Ditkrimsus Polda Jabar pada 30 Oktober 2024.

“Tim penyidik menemukan pabrik milik seorang tersangka berinisial MN di kawasan tersebut. Tersangka memperjualbelikan pupuk palsu jenis anorganik dengan merek Phonska,” papar Jules saat konferensi pers di Mapolda Jabar.

“Saat penyidik tiba di lokasi, mereka menemukan tiga orang pekerja yang sedang memproduksi pupuk palsu. Namun, pemilik pabrik, MN, tidak berada di tempat. Polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk 40 karung pupuk palsu non-subsidi merek Ponska, 5 karung bahan baku tepung dolomite, mesin jahit karung, timbangan digital, dan 10 ton bahan baku dolomite yang belum diberi warna,” jelasnya.

Kombes Pol Jules Abraham juga memaparkan, Setelah melakukan pengembangan penyelidikan, pada 1 November 2024, petugas berhasil menangkap MN yang identitasnya menunjukkan status pekerjaan masih mahasiswa atau pelajar.

“Tersangka ditangkap di wilayah Tangerang Kota Tangerang, Provinsi Banten dan dari keterangannya, Pabrik tersebut telah beroperasi sejak Juli 2023 dan telah melakukan 252 kali produksi dengan rata-rata 5 ton per hari,” pungkasnya.***

Foto : Istimewa

Editor : Aab Abdul Malik

(LT)

Ketua DPC PBB Kabupaten Sukabumi Soroti Pengalihan Tempat Debat Paslon Bupati ke Luar Daerah 

0

Wartain.com || Terkait pelaksanaan debat dua pasangan kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi yang diselenggarakan di Bandung hari ini 22 Nopember 2024, mendapat tanggapan dari Ketua DPC Partai Bulan Bintang Kabupaten Sukabumi Jaka Susila.

Jaka menyebut, dasar pengalihan tempat debat Paslon Bupati tersebut tidak masuk akal, karena tempat debat tidak menjadi ukuran keamanan dalam proses debat Paslon.

“Seyogyanya masyarakat Kabupaten Sukabumi tahu lebih dekat kemampuan Paslon Bupati dan Wakil Bupati dalam berdebat. Bukan hanya mempertahankan argumen, namun kemampuan menjelaskan visi, misi dan programnya 5 tahun ke depan,” sebut Jaka, kepada wartain.com, Jumat 22/11/2024.

“Hanya karena alasan keamanan, kenapa tempatnya yang harus di pindah? Toh di Sukabumi juga masih banyak tempat yang bisa dikategorikan aman,” tambah Jaka.

Selanjutnya Jaka menjelaskan  bahwa alasan keamanan seharusnya mampu diantisipasi dari awal oleh pihak kemananan.

“Ada beberapa tempat representatif dan terjamin keamanannya di Kabupaten Sukabumi seperti Aula Yonif 310, Yon Armed Cikembar. Kami yakin masyarakat Kabupaten Sukabumi tidak sebrutal yang dikhawatirkan. Kami merasa kehilangan momentum dan suasana hajat rakyat di daerah sendiri,” pungkas Jaka.

Sebagai bentuk penolakan agenda debat di Bandung, Partai Bulan Bintang sebagi partai pengusung Paslon Nomor Urut 1 Iyos-Zainul, memilih tidak berangkat dan konsen menyapa masyarakat di Kabupaten Sukabumi.***

Foto : Dok. Pribadi

Editor : Aab Abdul Malik

Reporter : Dul

Bupati Sukabumi Dampingi Kunker Menteri Koperasi ke SDN 3 Warungkiara

0

Wartain.com || Bupati Sukabumi H.Marwan Hamami mendampingi Menteri Koperasi RI Budi Arie Setiadi saat kunjungan kerja ke Unit Uji Coba Pelayanan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kampung/ Desa/ Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Rabu, 13/11/2024.

Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau program MBG yang salah satu role modelnya di Warungkiara, Kabupaten Sukabumi.

Dalam kunjungan menteri tersebut Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Warungkiara menjadi tempat yang dikunjungi Menteri Koperasi dan contoh MGB.

Dalam sambutannya, H. Marwan bersyukur daerahnya dijadikan role model program MBG. Program ini menurutnya terobosan yang luar biasa dari Presiden RI Prabowo Subianto.

Bupati Sukabumi Dampingi Kunker Menteri Koperasi ke SDN 3 Warungkiara

“Semoga ini menjadi solusi ke depan dalam peningkatan gizi anak dan pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.

Menurut H. Marwan, Kabupaten Sukabumi memiliki sumber daya alam yang melimpah. Kelimpahan tersebut bisa dimanfaatkan pula dalam pemenuhan program MBG.

“Kita punya pasokan ikan yang melimpah. Termasuk daging, telur ayam, dan susu. Peternakan di kita luar biasa banyak. Sehingga bisa memasok kebutuhan program MBG ini,” ucapnya.

Dari informasi yang didapatkan SDN tersebut berjumlah 115 Siswa yang mendapatkan MGB dari program pemerintah.***

Foto : Istimewa

Editor : Aab Abdul Malik

(Intan)

Dapat Banyak Masukan dari Para Ahli, ini Kata Mendikdasmen!

0
Oplus_0

Wartain.com || Menteri Abdul Mu’ti menerima berbagai masukan dan saran dari para ahli di Jakarta pada 19 November. Kemendikdasmen akan mempertimbangkan berbagai argumen tersebut dalam merumuskan kebijakan yang paling tepat.

Setelah diskusi, Menteri Abdul Muti memberikan tanggapan atas pertanyaan wartawan mengenai sejumlah isu pendidikan.

Dalam kesempatan ini, Mendikdasmen menjawab berbagai isu yang sedang hangat diperbincangkan di masyarakat terkait dengan kebijakan pendidikan, termasuk mengenai Ujian Nasional (UN), sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB), serta kesejahteraan guru.

Dalam wawancara tersebut, beliau memberikan penjelasan mengenai berbagai kebijakan yang sedang dirancang, yang tentunya bertujuan untuk kemajuan dunia pendidikan Indonesia.

Ujian Nasional (UN): Pro dan Kontra

Salah satu topik yang paling banyak diperbincangkan adalah kebijakan mengenai Ujian Nasional. UN, yang telah menjadi bagian dari sistem pendidikan di Indonesia selama bertahun-tahun, memang menuai berbagai pendapat.

Beberapa pihak menginginkan pelaksanaan UN kembali diadakan, sementara yang lain justru lebih memilih untuk menghapusnya.

Mendikdasmen Abdul Muti menegaskan bahwa hingga saat ini, Kemendikdasmen belum mengambil kebijakan terkait dengan status UN, karena masih dalam tahap evaluasi.

Beliau menjelaskan bahwa pro dan kontra mengenai UN adalah hal yang wajar, karena setiap kebijakan pendidikan selalu melibatkan beragam perspektif.

Oleh karena itu, Kemendikdasmen akan melakukan analisis mendalam terhadap berbagai argumen yang ada, baik yang mendukung maupun yang menentang, untuk merumuskan kebijakan yang terbaik bagi bangsa dan negara.

Menurut beliau, apakah itu UN, Asesmen Nasional (AN), atau bahkan Ebtanas (Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional) yang dulu pernah ada, pada dasarnya semuanya adalah alat ukur untuk mengetahui sejauh mana mutu pendidikan di Indonesia.

“Semangat dari penyusunan berbagai macam kebijakan adalah untuk penjaminan mutu pendidikan, baik secara internal maupun eksternal,” jelas Menteri Abdul Muti.

Penjaminan mutu pendidikan ini terdiri dari dua aspek: pertama, penjaminan mutu internal yang dilakukan oleh masing-masing satuan pendidikan, seperti evaluasi belajar di tingkat sekolah, dan kedua, penjaminan mutu eksternal yang dilakukan oleh institusi lain, misalnya melalui akreditasi.

Sistem Zonasi dalam PPDB

Mendikdasmen Abdul Muti juga menanggapi isu mengenai sistem zonasi dalam PPDB yang sering menjadi sorotan publik.

Sistem zonasi dimaksudkan untuk memberikan pemerataan akses pendidikan bagi semua anak, tanpa terkecuali, terutama bagi mereka yang berada di daerah dengan keterbatasan akses ke pendidikan berkualitas.

Namun, kebijakan ini juga mendapat kritik, terutama dari orang tua yang merasa bahwa anak mereka tidak dapat diterima di sekolah favorit.

Meskipun demikian, Menteri Abdul Muti menegaskan bahwa tujuan utama dari sistem zonasi adalah untuk mengurangi ketimpangan akses pendidikan antara daerah yang lebih maju dan daerah yang tertinggal.

Dengan sistem ini, diharapkan semua anak mendapatkan kesempatan yang setara untuk mengenyam pendidikan yang baik, tanpa dibatasi oleh status sosial atau ekonomi.

Kesejahteraan Guru dan Kebijakan P3K

Isu kesejahteraan guru juga menjadi perhatian utama dalam kebijakan pendidikan yang sedang disusun.

Guru merupakan salah satu pilar utama dalam kemajuan pendidikan, sehingga peningkatan kesejahteraan mereka menjadi sangat penting.

Menteri Abdul Muti mengungkapkan bahwa Kemendikdasmen sedang fokus untuk meningkatkan kualitas hidup guru, baik dari sisi penghasilan maupun fasilitas pendukung pekerjaan mereka.

Terkait dengan status guru, Menteri Abdul Muti menjelaskan bahwa pemerintah saat ini sedang berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan melalui kebijakan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

Para guru P3K yang diangkat di sekolah-sekolah negeri maupun swasta diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi dunia pendidikan.

Untuk itu, Kemendikdasmen berencana untuk menambah jumlah guru P3K dan memberikan kesempatan lebih luas untuk mengabdi di sekolah-sekolah swasta.

Di sisi lain, terkait dengan aspirasi banyak pihak yang menginginkan agar guru penggerak bisa langsung diangkat menjadi kepala sekolah, Menteri Abdul Muti menjelaskan bahwa meskipun hal tersebut menarik, kebijakan tersebut belum menjadi keputusan resmi.

Pemerintah masih mengkaji apakah calon kepala sekolah memang harus memiliki pengalaman dan kompetensi tertentu sebelum diangkat, tidak hanya berdasarkan status sebagai guru penggerak.***

Foto : Istimewa

Editor : Aab Abdul Malik

(Redaksi)

Ratusan Kades serta Camat se-Kabupaten Sukabumi Ikuti Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa

0

Wartain.com || Ratusan Kepala Desa dan puluhan Camat se-Kabupaten Sukabumi mengikuti Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa pada Pemerintah Kabupaten Sukabumi yang digelar di Aula Sekretariat Daerah, Palabuhanratu, Jumat (22/11/2024).

Workshop mengusung tema pengelolaan keuangan desa yang akuntabel dalam rangka percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Acara yang diinisiasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) itu dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, H Ade Suryaman, dan dihadiri Pimpinan BPKP, Adi Gemawan Anggota DPR RI, Heri Gunawan, kepala kantor wilayah DJPB Provinsi Jabar, serta Perwakilan Polda Jawa Barat.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, H Ade Suryaman mengatakan, Pemkab Sukabumi sangat mendukung dan mengapresiasi penyelenggaraan workshop tersebut. Menurutnya, kegiatan ini menaruh harapan besar terhadap peningkatan kualitas pembangunan desa dan perbaikan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sukabumi.

“Workshop ini untuk memotivasi desa-desa di kabupaten sukabumi agar dapat bekerja lebih baik dalam mendayagunakan dana desa tahun anggaran 2024,” ujarnya.

Ratusan Kades serta Camat se-Kabupaten Sukabumi Ikuti Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa

Sekda menyadari, partisipasi masyarakat dan keterbatasan APBD masih rendah untuk melayani pembangunan di 47 Kecamatan dan 381 Desa. Namun begitu, Ia berkomitmen akan mewujudkan desa-desa maju dan mandiri.

“Kami minta para peserta workshop untuk mengikuti secara serius, sehingga pembekalan ilmu penataan keuangan bisa diterapkan sesuai harapan,” pintanya.

Dengan begitu, Sekda menginginkan Pemda Sukabumi mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat untuk menjadi prioritas peningkatan kualitas SDM, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

“Semoga workshop ini dapat memberikan wawasan berharga, serta memantik semangat kolaborasi yang dapat membawa manfaat besar bagi kabupaten sukabumi kedepan,” pungkasnya.

Di sela-sela kesempatan tersebut, Sekda Ade menyerahkan piagam penghargaan kepada desa-desa berprestasi dari beberapa kategori.***

Foto : Istimewa

Editor : Aab Abdul Malik

(Redaksi)

Bersama Cabup 02 Asep Japar, LSM Dampal Jurig Lakukan Baksos dan Bakti Lingkungan

0

Wartain.com ||  LSM Dampal Jurig & Tim AO2-STB dampingi Cabup Sukabumi No urut 2 Asep Japar melaksanakan kegiatan bakti sosial dan bakti Lingkungan, Rabu (20/11/2024).

Ketua Umum LSM Dampal Jurig Irvan Azis mengatakan, kegiatan tersebut dimaksudkan sebagai bentuk kepedulian sosial dan diwujudkan dengan menebar Kebaikan melalui pembagian alat olahraga, benih Ikan dan bibit Pohon Buah Nangka pada masyarakat.

“Kegiatan tanam pohon dan tabur benih ikan dilakukan di alur sungai Di Wilayah Pajampangan. Dipusatkan di area desa Pabuaran kecamatan Pabuaran. Alhamdulillah Bapak Asep Japar bersama kami dari LSM Dampal Jurig dan Balad Tim AA02-STB Asep Japar-Andreas hadir disini,” ucapnya.

Disampaikannya juga, dalam even sosial tersebut diberikan bantuan alat olahraga berupa bola voli net dan bola sepak serta membagikan bibit ikan dan bibit pohon Buah Nangka gratis untuk warga masyarakat Jampang Pabuaran dan sekitarnya.

Irvan juga mengatakan, kegiatan ini rutin dilakukan oleh organisasi yang dipimpinnya tersebut di berbagai pelosok wilayah, khususnya Kabupaten Sukabumi.

“Tujuan kami jelas sebagai salah satu langkah mitigasi awal bencana alam seperti banjir longsor. Karena banyak manfaat dari kegiatan menanam pohon apalagi jenis pohon buah buahan itu bisa menunjang ekonomi masyarakat yang menanam dan yang menikmati hasilnya,” tandasnya.

Juga disampaikannya, untuk benih ikan yang ditebar hari ini juga diharapkan akan meningkatkan manfaat bagi sekitar.

“Adapun jumlah pohon dan ikan yang dibagikan secara gratis berjumlah 5000 pohon secara bertahap dan kontinyu dibeberapa titik wilayah,” ujar Irvan.

Dalam kesempatan yang sama, Asep Japar yang karib disapa Asjap menyampaikan syukurnya bisa bersilaturahmi dengan masyarakat wilayah Pabuaran dan sekitarnya.

“Semoga Baksos dan Bakti Lingkungan ini membawa manfaat kebaikan bagi masyarakat. Ini salah satu bentuk karya nyata bahwa pasangan AA punya konsep tersendiri dan masuk skala prioritas program kerja kedepan jika terpilih nanti dalam hal Penyelamatan lingkungan hidup dan konservasi serta menjaga kelestarian alam dan ekosistem didalamnya. Selain itu, olahraga juga menjadi fokus penting menjaga kesehatan masyarakat,” ucap Kang Asjap.

Saat ditanyakan oleh awak media tentang keterlibatan Lsm Dampal Jurig dalam acara ini, Asjap menjawab bahwa dirinya tercatat sebagai salah satu dewan pembina Lsm Dampal Jurig bersama Drs H Marwan Hamami Bupati Sukabumi Sebagai Ketua Dewan Penasehatnya.***

Foto : Istimewa

Editor : Aab Abdul Malik

(LT)

Gelar Reses, Legislator DPR RI Hj Dewi Asmara Paparkan Program Percepatan Penurunan Stunting

0

Wartain.com ||  Hj Dewi Asmara SH, MH DPR RI menggelar Reses Promosi KIE (Knowledge, Information, and Education) Program Percepatan Penurunan Stunting pada hari Kamis (21/10/2024) Di Gedung Disen, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.

Dalam acara reses tersebut Anggota DPR RI Hj Dewi Asmara menyampaikan pentingnya menekan turunnya stunting untuk Generasi yang akan datang.

Selain itu juga dipaparkan pemahaman supaya bisa memahami penting nya menikah di Usia yang Ideal.

“Ketika usia belum idel menikah semisal pernikahan dini, pada umumnya kemapanan ekonomi juga belum stabil. hal tersebut berpengaruh pada kondisi pemenuhan gizi bayi khususnya saat di kandungan. Ujung akhirnya bisa berakibat pada stunting,” paparnya.***

Foto : Istimewa

Editor : Aab Abdul Malik

(LT)

Ratusan Pelaku UMKM di Desa Cihaur Kecamatan Simpenan Dapatkan Pelayanan Pembuatan NIB Gratis

0
Oplus_0

Wartain.com || Sebanyak 160 pelaku UMKM di Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mendapatkan pelayanan pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) secara gratis, bertempat di Kantor Balai Desa Cihaur, Kamis 21/11/2024.

Pelayanan pembuatan NIB tersebut didampingi langsung oleh DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, yang menerjunkan 5 orang tim untuk membantu pelaku UMKM yang ada di Desa Cihaur dalam pembuatan NIB.

Ditemui wartain.com, Kepala Desa Cihaur, Asep Permadi mengungkapkan, proses pembuatan NIB ini di pandu oleh DPMPTSP, untuk memudahkan dalam mengakses akun OSS nya.

“Masyarakat kami kan gak semua melek digital, makanya sengaja kami undang dari DPMPTSP untuk membantu dalam pembuatan NIB,” ungkap Asep.

“Masyarakat kami kan tidak semua melek digital. Apalagi ada beberapa langkah dalam mengakses akun OSS, kalau tidak dipandu mereka akan kebingungan,” tambah Kades.

Foto : wartain.com/Aab

Selanjutnya, setelah mereka memiliki NIB, secara legal para pelaku UMKM tersebut bisa mengakses segala kebutuhan untuk kepentingan kemajuan usahanya.

“NIB merupakan bentuk legalitas bagi pelaku UMKM. Setelah itu, ketika mereka mau meningkatkan dan mengembangkan usahanya, sekarang sudah gampang,” lanjut Asep.

“Entah itu mengurus izin halal, PIRT, BPOM, Dinkes maupun akses perbankkan, semuanya berawal dari NIB ini,” jelas Kades.

Asep berharap, kedepan semua pelaku UMKM yang ada di wilayah desanya memiliki legalitas usaha sesuai dengan segmen usahanya masing-masing.

“Kami berharap, kedepan semua pelaku UMKM yang ada harus memiliki legalitas usaha, minimal mereka memiliki NIB,” pungkas Asep.***

Foto : Wartain.com/Aab

Editor : Aab Abdul Malik

Reporter : Dul

Soal Berhentinya Pembangunan Jaringan Transmisi SUTT 150 KV, Kades Cihaur : Kami Minta Pihak Terkait untuk Segera Diselesaikan

0
Oplus_0

Wartain.com || Adanya masalah pembangunan jaringan transmisi SUTT 150 KV, yang melintasi wilayah Desa Cihaur, hal tersebut menjadi perhatian tersendiri bagi Pemdes Cihaur.

Persoalannya adalah, pembangunan tersebut sampai saat ini dihentikan sementara, karena dua titik pembangunan jaringan transmisi  SUTT 150 KV yaitu T32 dan T33, pembebasannya belum rampung, dengan alasan pemilik lahan atas nama PT Cakra Mas tidak memberikan izin.

Padahal, warga dan tokoh masyarakat wilayah Sukabumi Selatan, menyatakan dukungan penuh terhadap percepatan pembangunan jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KV. Dan masyarakat Pajampangan sangat membutuhkan sekali pasokan tambahan aliran listrik tersebut.

Dukungan ini disampaikan dalam Forum Diskusi Group (FGD) bertema Sinergi dan Komitmen Bersama Wujudkan Ketersediaan Listrik di Wilayah Selatan Sukabumi Dengan Percepatan Pembangunan Transmisi SUTT 150 KV yang digelar di Aula Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Kamis 21/11/2024.

Dalam paparannya, Ketua Sinergi Merah Putih ’98, Aam Abdul Salam, menegaskan pentingnya infrastruktur listrik bagi kemajuan wilayah.

“Kemajuan suatu wilayah dalam bidang perekonomian, perdagangan, pariwisata, pertanian, dan perkebunan sangat ditopang oleh infrastruktur seperti jalan, telekomunikasi, dan yang paling utama, ketersediaan listrik,” ujar Aam.

Soal Berhentinya Pembangunan Jaringan Transmisi SUTT 150 KV, Kades Cihaur : Kami Minta Pihak Terkait untuk Segera Diselesaikan (foto : Aab)

Menurut Aam, pembangunan jaringan transmisi SUTT 150 KV merupakan kunci utama untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dan mendukung investasi di berbagai sektor. Hal ini mencakup kebutuhan listrik untuk perumahan warga, pengembangan pariwisata, dan industri yang sedang berkembang.

“Kami tidak ingin ada lagi keluhan dari masyarakat atau investor mengenai gangguan aliran listrik. Infrastruktur listrik yang stabil adalah fondasi utama bagi pengembangan wilayah selatan Sukabumi,” tambah Aam.

Sementara itu, Kepala Desa Cihaur, Asep Permadi mengungkapkan, keprihatinannya atas berhentinya pembangunan SUTT 150 KV yang melewati wilayah nya.

“Sebenarnya kami tidak menginginkan hal ini bisa terjadi. Cobalah segera masing-masing pihak terkait untuk segera menyelesaikan persoalan ini,” ungkap Asep.

“Ini kan proyek strategis nasional. Seharusnya pihak pemilik lahan legowo merelakan tanahnya untuk pembangunan SUTT. Lagian listrik ini kan menyangkut hajat hidup orang banyak,” tambah Asep.

Asep berharap, setelah selesainya diskusi tersebut. Ada titik terang yang bisa diambil untuk menyelesaikan persoalan yang ada di wilayahnya.

Butuh Pasokan Listrik, Masyarakat Desa Cihaur dan Pajampangan : Kami Sangat Mendukung Pembangunan Tranmisi SUTT 150 KV (foto : wartain.com/Aab)

“Kami harap, persoalan ini segera tuntas, supaya program ini bisa segera dinikmati oleh masyarakat Sukabumi Selatan,” tutup Asep.

Dikesempatan yang sama, dalah seorang tokoh masyarakat Sukabumi Selatan, Usman mendesak agar pembangunan jaringan transmisi SUTT 150 KV segera diselesaikan untuk mengatasi keresahan masyarakat akibat ketidakstabilan aliran listrik.

“Kami sangat mendukung proyek strategis nasional ini. Pembangunan jaringan transmisi SUTT 150 KV tidak hanya menjawab kebutuhan dasar masyarakat tetapi juga mendorong kemajuan ekonomi daerah,” ujar Usman salah satu tokoh masyarakat yang hadir.

Setelah proyek ini rampung, warga berharap PLN memberikan perhatian lebih untuk membina potensi masyarakat lokal. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi.

“Dengan listrik yang stabil, kami percaya pertanian, koperasi, hingga sektor UMKM di wilayah ini dapat berkembang pesat. Kami siap bekerja sama untuk mendukung kemajuan Sukabumi Selatan,” tegas Usman.

Diakhir sesi, masyarakat Desa Cihaur dan perwakilan warga Sukabumi Selatan, membacakan deklarasi dukungan terhadap adanya pembangunan jaringan transmisi SUTT 150 KV. Dimana, Deklarasi tersebut dibacakan langsung oleh Kadus 1 yang diikuti oleh peserta diskusi.***

Foto : wartain.com/Aab

Editor : Aab Abdul Malik

Reporter : Dul