Wartain.com || Menteri Lingkungan Hidup (Men LH) Hanif Faisol Nurofiq, menanggapi pernyataan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) yaitu terkait bencana yang terjadi di Sukabumi akibat adanya aktivitas pertambangan.
Pernyataan tersebut merupakan siaran pers yang dikeluarkan oleh Walhi yaitu Sejak 3 Desember lalu. Walhi sudah menurunkan tim investigasi untuk menelusuri penyebab banjir bandang, longsor dan pergerakan tanah di wilayah Sukabumi selatan.
Hasil pantauan citra satelit, sedikitnya terdapat dua kawasan hutan yaitu pegunungan Guha dan Dano yang telah hancur tutupan hutannya. Kehancuran hutan itu diduga kuat karena aktifitas pertambangan
Dari pernyataan tersebut Men LH Hanif Faisol Nurofiq menyatakan “Kemudian juga tidak menutup kemungkinan untuk melakukan pengawasan dan penegakannya hukum ada poin-poin khusus yang memperparah kondisi banjir ini,” ucapnya kepada jurnalis wartain.com setelah kunjungan bencana di Desa Lembur Sawah, Minggu 15/12/2024.
“Saya mendapat laporan adanya usaha tambang dan kegiatan-kegiatan di kehutanan tidak terlalu ramah lingkungan dan kami akan cek kembali,” tambahnya.
Hanif lebih lanjut menyatakan akan cek hutan tanaman dan akan cek status lahannya. “Menteri lingkungan hidup bertanggung jawab atas menjaga lingkungan sebagaimana diamanatkan UUD,” kata Hanif
“Kami akan ingatkan jajaran di daerah untuk mencermati landscape Das Cikaso agar bisa tertangani dengan cepat,” pungkasnya.***
Wartain.com || Menteri Lingkungan Hidup (Men LH) Hanif Faisol Nurofiq melakukan kunjungan ke lokasi yang terkena dampak bencana di Desa Lembur Sawah, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, Minggu 15/12/2024.
Dalam kunjungan tersebut ia sangat prihatin dengan bencana yang terjadi di Kabupaten Sukabumi termasuk di Desa Lembur Sawah, karena ia pernah tinggal di Sukabumi, tepatnya di Kecamatan Jampangtengah, selama 2 bulan untuk pelatihan.
“Kita juga prihatin dengan kondisi ini, tentu kami sedang terus pendetailan permasalahan disini dari landscape yang saya amati dari citra satelit, 65 tutupan hutannya tidak ada. Sementara slupnya cukup tinggi, lerengnya dan jenis tanahnya relatif dalam menimbulkan kejenuhan tanah, sehingga berdampak tanah longsor, tanah bergerak, banjir bandang curah hujan tinggi,” Ucapnya kepada jurnalis wartain.com Minggu 15/12/2024.
Lebih lanjut hanif menjelaskan DAS Cikaso relatif cukup terjal, yang kedepan harus ada langkah-langkah yang serius dari semua pihak baik kabupaten, provinsi untuk memperbaiki landscape nya.
“Ada dua hal melalui kegiatan vegetatif dan teknik sipil. Untuk vegetatif nanti akan mencermati diluar kehutanan yang bisa kami support dalam kegiatan penghijauannya, kami akan support DAS nya tidak sampai 65 Persen dan erosinya sangat besar di hulu,” ujarnya.
“Diperlukan embung-embung untuk menahan air agar tidak seperti ini. Kami akan mengingatkan menteri kehutanan dan PUPR, Gubernur dan Bupati untuk serius melaksanakan kegiatan lingkungan ini,” tuturnya.
Selain itu ia pun meninjau dapur umum dan toilet yang dibangun di tempat pengungsian warga Desa Lembur Sawah.
Sementara itu, Wakil Bupati Sukabumi H Iyos Somantri mengucapkan terimakasih kepada Menteri Lingkungan Hidup atas support dan bantuan yang diberikan kepada korban terdampak di lokasi tersebut.
Perlu diketahui, tidak kurang dari 400 jiwa korban bencana di Kecamatan Pabuaran yang mengungsi di pelataran kantor Desa Lembur sawah.
“Alhamdulillah menteri sudah memberikan support dan logistik kepada korban terdampak, termasuk bantuan 1000 paralon untuk pipanisasi dan WC Portable. Semua itu Insya Allah besok bisa berfungsi,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan penyerahan bantuan secara simbolis oleh pemerintah kepada masyarakat.***
Wartain.com || Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq didampingi Wakil Bupati Sukabumi H Iyos Somantri memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana di Desa Lembursawah, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, Minggu (15/12/2024).
Menteri Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, berdasarkan landscape citra satelit yang dilihat ada beberapa hal yang harus dilakukan sebagai langkah strategis untuk mengantisipasi kejadian serupa dikemudian hari.
“Kementerian lingkungan hidup bersama sama pemerintah daerah bertanggungjawab untuk menjaga kelayakan lingkungan,” ujarnya.
Dengan demikian, Menteri lingkungan hidup akan mendorong stakeholder terkait untuk atasi penanganan lingkungan melalui kegiatan vegetatif (upaya rehabilitasi dan konservasi lahan) dan teknik sipil.
“Kami support untuk melakukan kegiatan-kegiatan penghijauan, termasuk dengan tanaman Multipurpose Tree Species, yaitu tanaman yang memiliki berbagai fungsi dan kegunaan,” jelasnya.
Menteri Lingkungan Hidup menambahkan, pihaknya akan melakukan pengawasan untuk mewujudkan aktivitas ramah lingkungan.
Sementara itu, Wakil Bupati Sukabumi H Iyos Somantri mengucapkan terimakasih kepada Menteri Lingkungan Hidup atas support dan bantuan yang diberikan kepada korban terdampak di lokasi tersebut.
Perlu diketahui Tidak kurang dari 400 jiwa korban bencana di Kecamatan Pabuaran yang mengungsi di pelataran kantor Desa Lembursawah.
“Alhamdulillah menteri sudah memberikan support dan logistik kepada korban terdampak, termasuk bantuan 1000 paralon untuk pipanisasi dan WC Portable. Semua itu Insya Allah besok bisa berfungsi,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan penyerahan bantuan secara simbolis oleh pemerintah kepada masyarakat.***
Wartain.com || Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami menyebutkan, sejumlah kecamatan yang terdampak bencana sudah tertangani dengan baik. Sehingga, tersisa 25 kecamatan yang masih memerlukan penangan khusus akibat bencana cuaca ekstrem.
“Dari 39 kecamatan yang terdampak bencana akibat cuaca ekstrem, tersisa 25 kecamatan lagi yang masih memerlukan penanganan,” ujarnya usai menerima bantuan makanan untuk bencana alam Kabupaten Sukabumi dari Provinsi Jawa Barat di Pendopo, Minggu, 15 Desember 2024.
Oleh karena itu, H.Marwan berharap tidak ada lagi cuaca ekstrem di Kabupaten Sukabumi. Sehingga, bisa mempercepat proses penanganan pasca bencana di sejumlah kecamatan yang tersisa.
“Semoga tidak ada cuaca yang dapat mempengaruhi proses penanganan,” ucapnya.
Dari sisi logistik, menurut H. Marwan masih tercukupi. Apalagi bantuan dari masyarakat yang secara langsung ke lokasi bencana pun terus berdatangan.
“Logistik tercukupi. Termasuk penyalurannya sudah lancar. Apalagi dibantu para offroader dalam proses penyalurannya,” ungkapnya.
Tak hanya itu saja, bantuan pun terus dilakukan beberapa lembaga profesi. Seperti halnya hari ini terdapat bantuan pendampingan terhadap orang-orang yang terdampak bencana.
“Tadi pagi kami melepas tim yang ikut membantu pendampingan gizi dan psikologis para korban terdampak bencana,” bebernya.
Sementara itu,Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan, kebutuhan para pengungsi harus terus terpenuhi. Maka dari itu, dirinya memberikan bantuan telur dan sebagainya untuk korban bencana di Kabupaten Sukabumi.
“Kita berusaha memenuhi kebutuhan logistiknya. Jangan sampai pengungsi tidak nyaman. Kalau ada kekurangan, segera sampaikan,” pungkasnya.***
Wartain.com || Saat ini WALHI terfokus terhadap bencana alam Sukabumi. Yang mengakibatkan 39 Kecamatan dan 176 Desa terdampak banjir serta risiko belasan warga meninggal dan hilang. Sabtu (14/12/2024).
Sejak 3 Desember lalu WALHI sudah menurunkan tim investigasi untuk menelusuri penyebab banjir bandang, longsor dan pergerakan tanah di wilayah Sukabumi selatan.
Hasil pantauan citra satelit, sedikitnya terdapat dua kawasan hutan yaitu pegunungan Guha dan Dano yang telah hancur tutupan hutannya. Kehancuran hutan itu diduga kuat karena aktifitas pertambangan yang dilakukan oleh PT. SCG melalui anak usahanya yaitu PT. Semen Jawa dan PT. Tambang Semen Sukabumi,” ujar Mukri Friatna selaku Deputi Eksternal Eksekutif Nasional WALHI.
“Sejak tahun 2015, WALHI telah menolak kehadiran pabrik semen tersebut karena dikhawatirkan berpotensi menghancurkan kawasan kars yang akan menjadi bahan baku semen,” Mukri menambahkan.
Sementara Wahyudin selaku Direktur eksekutif WALHI Jabar mengatakan, “ Tim Investigasi WALHI Jawa Barat di lapangan menemukan fakta bahwa tidak hanya kawasan Guha dan Dano saja yang telah terdegradasi.
Ditempat lain juga terdapat kerusakan hutan dan lingkungan akibat tambang emas, dan tambang galian kuarsa untuk bahan pendukung pembuatan semen di perusahaan SCG. Di Desa Waluran Kecamatan Jampang, degradasi hutan diduga kuat karena adanya pembukaan lahan untuk proyek Hutan Tanaman Energi (HTE) guna pasokan serbuk kayu ke PLTU Palabuhanratu. Dalam proyek ini, PT. Perhutani selaku pemegang otorita kawasan telah memproyeksikan lahan seluas 1.307,69 Ha,” papar Wahyudin.
Adapun aktor yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Perum Perhutani, PT. PLN, dan PT.BA. Tidak menutup kemungkinan perusahaan-perusahan Sinar Mas dan perusahan yang berasal dari Cina bergerak juga dalam program ini. Tidak jauh seperti yang terjadi di KPH lain, salah satunya perusahan yang bergerak untuk kebutuhan serbuk kayu yaitu PT. PLN Persero, PT.Sinar Mandiri dan PT.Makmur Jaya Coorporindo.
“Tidak salah, jika kawasan hutan berubah fungsi dan dapat meningkatkan run oleh kegiatan ini, malah kecenderungan kami, bahwa tanaman kaliandra dan gamal hanya menjadi kedok untuk menutupi tambang-tambang yang illegal dan setelahnya di panen untuk kebutuhan
suplai serbuk kayu ke PLTU,” ujarnya.
“Kami juga telah menemukan adanya operasi tambang emas dikawasan hutan. di Ciemas, beroperasi PT. Wilton Wahana Indonesia dengan luas konsesi 300 Ha, dan juga di Simpenan beroperasi kegiatan tambang oleh PT. Generasi Muda Bersatu (GMB),” ujar Wahyu.
Kawasan perhutanan sosial tidak luput pula dari objek tambang sebagaimana terdapat di petak 93 Bojong Pari dan Cimaningtin dengan luas 96,11ha,” ungkap Wahyudin menambahkan.
Bila mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sukabumi, kawasan tersebut tidak masuk pada lokasi
pertambangan dan juga bukan sebagai Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR),” kata Wahyudin lagi.
Bencana ekologis yang telah memporak porandakan wilayah Sukabumi jelas karena adanya kontribusi Perusahaan.
Untuk itu Walhi meminta Polri agar melakukan penegakan hukum tindak pidana lingkungan. Kepada pemerintah kami mendesak agar menuntut perusahaan untuk melakukan pemulihan lingkungan, mengganti kerugian yang diderita masyarakat dan mengevaluasi areal perhutanan sosial yang dijadikan objek tambang.
WALHI sangat keberatan jika pemulihan lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat hanya dibebankan kepada negara.
Alasannya kata Wahyudin, “Banjir bandang di Kabupaten Sukabumi karena adanya andil besar perusahaan dan karena keuangan negara bersumber dari kebanyakan pajak rakyat,” Wahyudin menandaskan.
Sementara itu Melva selaku manager penanganan dan pencegahan bencana WALHI angkat bicara.
“Kedepan pasca tanggap darurat dicabut pemerintah, WALHI mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum terhadap pihak-pihak yang diduga kuat berkontribusi pada bencana ekologis di Sukabumi,” tukasnya.
Lanjutnya, “Kami berharap pula kepada pemerintah untuk tidak gegabah
memberikan perizinan kepada perusahaan ekstraktif dengan alasan investasi. Disejumlah tempat bencana yang disumbang bahkan didalangi Perusahaan ekstraktif agar menjadi pembelajaran,” tandasnya.***
Wartain.com || Warga Perum Mangkalaya RW 04 Desa Mangkalaya Kecamatan Gunungguruh Kabupaten Sukabumi kompak Bersama bersolidaritas melakukan penggalangan donasi dan mengirimkan bantuan kepada korban terdampak bencana di Kp.Cieurih Desa Datarnangka Kecamatan Sagaranten Kabupaten Sukabumi, Sabtu (14/12/2024).
Kepada awak media, Ketua RT 04 Duduh mengungkapkan rasa syukurnya atas kekompakan warga sekitar untuk turut membantu para korban yang tertimpa musibah di wilayah Sagaranten yang cukup parah tertimpa dampak bencana banjir.
“Alhamdulillah, dengan swadaya yang ada kami bisa turut membantu saudara kita yang sedang tertimpa musibah. Awalnya ini dari informasi Ketua RW 04 Pak Asep Samsul yang bahwa akan ada yang keliling dari pihak di luar ke RW an untuk menggalang donasi korban di wilayah RW 04. Saya selaku Ketua RT 04 memberi masukan ke Pak RW agar penggalangan donasi ini di kelola oleh masing-masing RT dengan mengatas namakan kan donasi Rw 04,” tuturnya.
Lebih lanjut disampaikannya, setelah informasi di sebar ke warga pada hari yang sama donasi segera terkumpul di lingkungan RW 04.
“Kami bentuk tim kecil dengan beberapa tokoh warga mengenai teknis selanjutnya. Syukurlah akhinya kami sepakat dan menawarkan ke Pka RW apabila di percaya kami siap untuk membantu ke RT lainnya mulai dari packing dan pendistribusian dengan 2 armada yg disiapkan oleh tim kecil kami. Alhamdulillah akhirnya terlaksana,” imbuhnya.
Diketahui, rombongan yang mengantarkan berbagai jenis bantuan dalam bentuk kebutuhan makanan dan keperluan lainnya untuk para korban terdampak disambut sukacita dan haru para korban terdampak di wilayah Desa Datarnangka Kecamatan Sagaranten.
Duduh juga menyampaikan, pengiriman bantuan ini merupakan yang pertama dan semoga akan disusul dengan bantuan selanjutnya di wilayah lain terdampak bencana.
“Semoga kami semua disini bisa terus membantu saudara di wilayah yang lainnya. Dan semoga bisa bermanfaat dan bisa meringankan beban penderitaan para korban terdampak bencana tersebut,” pungkasnya.***
Wartain.com || Saleh Hidayat SH,Pengacara pasangan Cabup/Cawabup Sukabumi nomor 1, Iyos Zaenul, menyatakan kekecewaan atas putusan Bawaslu Jawa Barat yang menyatakan laporan dugaan pelanggaran kampanye terkait Terstruktur Sistematis dan Masiv (TSM) tidak memenuhi syarat formil tanpa melalui proses persidangan pendahuluan.
Beliau menilai putusan Bawaslu Jabar tersebut bertentangan dengan hukum acara perdata dan prinsip asas hakim tidak boleh bersikap aktif. Ia berpendapat bahwa Bawaslu Jabar seharusnya memberikan kesempatan kepada pelapor dan terlapor untuk hadir dan memberikan keterangan langsung di depan majelis ajudikasi sebelum mengeluarkan putusan.
Saleh juga menyoroti bahwa putusan Bawaslu Jabar tersebut seakan-akan menunjukkan keberpihakan kepada pasangan calon nomor 2, Asjap Andreas Dan Ia menegaskan bahwa Bawaslu Jabar seharusnya bersikap netral dan objektif dalam menindaklanjuti laporan TSM yang diajukan oleh pasangan calon nomor 1.
Saleh menjelaskan pada Sabtu (14/12/24) ” Putusan Bawaslu Jabar dapat dikategorikan sebagai putusan “Dismisal” atau “Putusan Sela” yang seharusnya didahului oleh proses persidangan pendahuluan.” ujar nya.
Dan Ia mencontohkan bahwa di Pengadilan Tata Usaha Negara, proses “Dismisal” pun tetap melalui tahap sidang persiapan atau pendahuluan untuk memeriksa dan menilai berkas yang diajukan oleh pihak penggugat.
Beliau juga menambahkan ” Hal yang sama juga berlaku di Mahkamah Konstitusi (MK) yang memiliki sidang pendahuluan untuk menyatakan cacat formil atau tidaknya permohonan , dan permohonan Pembatalan Hasil Pemilihan Umum” (PHPU) sebelum dilanjutkan ke pemeriksaan pokok perkara.” jelas nya.
”Saya menilai bahwa Bawaslu Jabar telah melanggar prinsip hukum acara dan asas penegakan hukum yang harus bersikap netral dan objektif, dengan langsung memutus laporan TSM secara sepihak tanpa melalui proses persidangan pendahuluan. bahwa putusan Bawaslu Jabar tersebut mengandung kejanggalan dan berpotensi melanggar prinsip hukum acara.” pungkas nya.
Menyikapi putusan Bawaslu Jabar yang kurang mendasar , Dalam waktu dekat saleh berencana mengadukan permasalahan tersebut ke Pihak Dewan Kehormatan Penyelenggaraan Pemilu (DKPP).***
Wartain.com || Dewan Pengurus Anak Cabang Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPAC FKDT) Cikembar, memberikan bantuan kepada korban bencana di Kp Mayak, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (14/12/2024).
Ijam Jamaludin, Ketua DPAC FKDT Kecamatan Cikembar mengatakan bahwa ini merupakan kali kedua yang sebelumnya dilakukan di Kp Cihonje, Desa Sukamaju.
“Kami atas nama warga kecamatan Cikembar khususnya di Kp Mayak mengucapkan beribu banyak terimakasih kepada rombongan Baznas Banjar sudah peduli kepada warga kami,” ucapnya.
“Ini bukan besar atau kecilnya bantuan tetapi adalah bentuk perhatiannya yang sangat luar biasa. Mudah mudahan apa yang sudah disalurkan untuk warga kami dibalas dengan kebaikan yang berlipat ganda oleh Allah SWT,” tambahnya.
“Bentuk yang kami salurkan bukan berupa logistik atau barang, tapi donasi yang berbentuk uang alakadarnya,” sambung Ijam.
“Mudah mudahan juga bisa membantu kepada meringankan para korban yang terdampak bencana,” pungkasnya.***
Wartain.com || Badan Aman Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sukabumi mendampingi Baznas Tanggap Bencana (BTB) Kota Banjar, menyalurkan bantuan kepada korban bencana alam, di Kp Mayak, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Sabtu 14/12/2024.
M Kamaludin Staf Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sukabumi mengatakan bahwa bantuan ini disalurkan sebagai bentuk kepedulian Baznas kepada warga Kabupaten yang terkena dampak.
“Allhamdulillah Baznas Kota Banjar memberikan donasinya untuk kepedulian terhadap bencana yang terjadi di Kabupaten Sukabumi dan untuk saat ini kita bisa mendistribusikan untuk UPZ Cikembar. Karena memang beberapa hari yang lalu ada permohonan dari Pak ketua UPZ untuk bisa dibantu bantuan logistik,” ucapnya.
“Kita berharap dengan bantuan logistik ini tidak hanya sekali tapi bisa berkali kali mudah mudahan bisa sesuai kebutuhan yang ada di masyarakat dan juga dan juga mudah mudahan kita doakan muzaki di Kota Banjar hartanya Allah berikan keberkahan,” tambahnya.
Ia pun menambahkan dengan kondisi saat ini Baznas Kabupaten Sukabumi sebagai lembaga yang memiliki tupoksi mengelola Zakat, Infak dan sodaqoh baik dari sisi pengumpulan maupun pendistribusian.
“Sangat berharap pada seluruh masyarakat Kabupaten Sukabumi khususnya untuk bisa bahu membahu mengumpulkan donasi yang Insya Allah kita akan siap salurkan ke seluruh Kecamatan yang terdampak bencana, maka kita Insya Allah akan berupaya untuk mendistribusikan ini secara merata secara adil sesuai dengan logistik yang ada di Kabupaten Sukabumi,” pungkasnya.
Penyaluran bantuan ini disambut oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dewan Pengurus Anak Cabang Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPAC FKDT), Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Cikembar, juga Pemerintah Desa.***
Wartain.com || Mengusung Tema “Berbagi Kasih Dalam Kebersamaan” Panitia Natal Nasional Tahun 2024 melakukan Bakti sosial ke masyarakat yang terdampak bencana di Desa Bantargadung, Kecamatan Bantargadung Kabupaten Sukabumi, Sabtu 14/12/2024.
Bakti sosial ini dilakukan karena ingin berbagi kasih, berbagi rasa dan atas dasar kepedulian antar sesama beragama dan warga Indonesia termasuk yang terkena bencana.
Luky Agung Yusgiantoro Ketua Pelaksana mengatakan bahwa ini merupakan bakti sosial yang ke-3 untuk pengungsian mandiri di Desa Bantargadung.
“Kami atas nama panitia Natal 2024 melakukan bakti sosial hadir bersama kami ada Bpk Kapolres, camat, kemensos, kementerian Agama, lintas agama bergabung disini untuk melakukan bakti sosial untuk di pengungsian mandiri Bantargadung,” ucapnya.
“Kami mengucapkan ke keprihatinan terhadap bencana alam yang terjadi di daerah Bantargadung dan tentunya kami sangat menginginkan diakhir tahun warga di daerah sini yang mengalami bencana juga merasakan kebahagiaan,” tambahnya.
Dari informasi yang didapatkan bantuan yang diserahkan berupa 150 paket sembako, 25 karton air minum Mayora, 160 nasi untuk makan distribusi dapur umum, 300 paket makanan anak, 300 paket nutrisi dan 6 alat bantu disabilitas.
“Semoga apa yang kami lakukan hari ini dapat memberikan semangat dan kebahagiaan bagi kita semua. Harapan kedepannya penyerahan bantuan ini semoga bukan yang pertama tentunya akan ada lanjutan bantuan,” tuturnya.
“Kami akan menyampaikan ini kepada tim kecil kami , tentunya semoga ini ada bantuan lagi kedepan dan kami akan diskusikan lebih dahulu. Tetapi juga tidak hanya disini salah satu sempat kami pikirkan adalah ditempat lain karena ini adalah nasional sifatnya juga kami akan melakukan bantuan ditempat tempat lain juga,” pungkasnya.***