Wartain.com || Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Haznan Abimanyu menyampaikan beragam potensi teknologi hasil riset dan inovasi yang dapat diadopsi oleh DKI Jakarta untuk memperbaiki berbagai aspek penting, seperti pengolahan sampah, pengurangan emisi, dan peningkatan kualitas udara.
Hal itu diungkapkan Haznan dalam forum Diskusi Pengembangan Riset dan Inovasi dalam memperkuat Jakarta sebagai kota global yang diselenggarakan di Gedung BJ Habibie, Jakarta, Selasa 20/02/2024.
Haznan menyebutkan bahwa salah satu masalah utama yang dihadapi oleh Jakarta adalah masalah sampah, yang juga menjadi masalah umum di banyak kota besar. Namun, dia menyatakan bahwa BRIN telah mengembangkan beberapa teknologi untuk mengolah sampah, seperti pengomposan sampah organik, konversi sampah plastik menjadi bahan bakar cair atau hidrogen, dan pembakaran sampah dengan incenerator untuk menghasilkan listrik.
Selain itu, Haznan juga membahas teknologi untuk mengurangi emisi, yang menjadi sorotan utama di Jakarta yang terkenal dengan tingkat emisi tingginya. Teknologi tersebut meliputi monitoring emisi secara real-time, audit energi untuk gedung-gedung di DKI, dan penggunaan teknologi untuk menangkap CO2 di udara guna mengurangi polusi udara.
“Nah ini ada beberapa yang bisa kita tawarkan, yang pertama adalah monitoringnya, monitoring untuk data-data emisi di seluruh Jakarta sesuai dengan data acquisitionnya, bisa dimonitor di berbagai tempat atau dari jarak jauh,” ungkapnya dikutip dari laman resmi BRIN, Rabu 21/02/2024.
Tak hanya itu, Haznan juga memaparkan berbagai teknologi lain yang dapat diadopsi oleh DKI Jakarta, seperti biodiesel, bioetanol, biogas, biomethane untuk transportasi dan keperluan rumah tangga, serta teknologi kontrol pelepasan pupuk untuk meningkatkan penghijauan perkotaan. Selain itu, Dia juga membahas pentingnya pemantauan struktur gedung, kualitas udara, dan perlunya teknologi untuk menahan abrasi air laut di pesisir DKI.
Haznan menyoroti masalah keamanan gedung-gedung tinggi di DKI Jakarta, yang rentan terhadap kerusakan akibat gempa, banjir, dan faktor lingkungan lainnya. “Pemantauan real-time sangat penting, terutama untuk mengamati dampak dari gempa bumi,” ungkapnya.
Haznan juga menyampaikan pandangannya tentang kebutuhan DKI Jakarta akan kapal untuk pengembangan transportasi dan manajemen transportasi yang lebih baik. Dia menggarisbawahi pentingnya keberadaan kapal di wilayah DKI Jakarta, terutama mengingat banyaknya pulau di sekitar wilayah tersebut, termasuk Kepulauan Seribu. “DKI Jakarta juga perlu beberapa kapal, baik untuk puskesmas keliling di Kepulauan Seribu, dukungan bagi nelayan, maupun untuk keperluan patroli dan lainnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Abimanyu menekankan pentingnya pengembangan kapal yang dapat didesain dan dibuat secara mandiri di Indonesia, tanpa perlu pesanan dari luar negeri. Dia menjelaskan bahwa BRIN telah bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Bea Cukai untuk mendesain kapal-kapal yang dibangun di galangan kapal lokal.
“Kita sudah bekerja sama dengan KKP dalam desain dan pembangunan kapal patroli, dan sedang berkolaborasi dengan Bea Cukai untuk desain patroli mereka. Mungkin DKI juga memerlukan beberapa kapal yang bisa kita bantu dalam proses desainnya,” tambahnya.
Tak hanya itu, Haznan juga menyoroti pentingnya manajemen transportasi yang efisien di DKI Jakarta, terutama dalam hal transportasi darat. “Kita perlu kerja sama dalam mengelola transportasi, terutama yang berkaitan dengan moda transportasi darat,” ujarnya.
Haznan juga membahas kemungkinan riset-riset di bidang transportasi, termasuk konsep circular economy yang dapat mengelola limbah menjadi bahan bernilai. “Ada banyak riset yang bisa dilakukan, seperti circular economy, yang dapat mengelola limbah menjadi sesuatu yang bernilai,” pungkasnya.
Haznan menegaskan bahwa teknologi-teknologi ini memiliki potensi besar untuk membantu DKI Jakarta dalam mengatasi berbagai tantangan kota modern, dan menggarisbawahi pentingnya kerja sama antara BRIN dan pemerintah DKI Jakarta dalam menerapkan solusi-solusi inovatif ini. Dengan berbagai potensi teknologi yang telah dipaparkan, Dia berharap bahwa Jakarta dapat menjadi salah satu kota global yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan melalui adopsi teknologi-teknologi inovatif tersebut.***
Foto: Dok. BRIN
Editor: Raka A. Firmansyah
(Ruswandi)