Disclaimer : Tidak untuk Ditiru!
Wartain.com || Warga Desa Bojong, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, digegerkan dengan peristiwa tragis yang menimpa seorang remaja perempuan berinisial AK (14) siswi salah satu sekolah di Cikembar ditemukan tewas gantung diri di dalam kamarnya pada Selasa malam (28/10/2025).
Menurut keterangan Sekretaris Desa Bojong, Dede Nuryadin, peristiwa itu pertama kali diketahui sekitar pukul 23.00 WIB oleh nenek korban. Saat hendak keluar rumah untuk mengambil air, sang nenek terkejut mendapati pintu kamar cucunya tertutup dan tampak terhalang sesuatu. Setelah diperiksa, ternyata tubuh AK sudah tergantung di balik pintu.
“Neneknya sempat berteriak histeris saat melihat kejadian itu. Warga yang mendengar kemudian berdatangan dan melaporkan ke aparat desa,” ungkap Dede.
Informasi tersebut segera diteruskan ke aparat berwenang. Sekitar pukul 00.00 WIB, pihak kepolisian bersama Danramil, petugas Puskesmas, dan Satpol PP tiba di lokasi untuk melakukan pemeriksaan dan evakuasi.
AK diketahui tinggal satu rumah bersama ibu dan neneknya. Sementara ayahnya bekerja di luar kota. Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), korban ditemukan tergantung di pintu kamar menggunakan sehelai kain sarung (samping).
Terkait dugaan penyebab tindakan nekat tersebut, Dede menyebutkan pihak keluarga maupun desa belum mengetahui secara pasti.
“Untuk motifnya masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Kami menyerahkan sepenuhnya kepada Polsek Cikembar,” jelasnya.
Dari informasi yang beredar, ditemukan sebuah surat yang diduga ditulis korban sebelum meninggal dunia. Namun isi surat tersebut telah diamankan oleh pihak kepolisian untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.
Jenazah AK langsung dievakuasi dan telah dimakamkan pada Rabu pagi (29/10/2025) di pemakaman setempat.
Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar yang tidak menyangka AK akan mengakhiri hidupnya dengan cara tragis seperti itu.***
Catatan Penting : Berita ini bentuknya hanya informatif, bukan untuk mendidik dan tidak untuk ditiru. Perlu ada pendampingan dari orang tua dalam memahami konten berita ini.
Editor : Aab Abdul Malik
(Intan)
