26.7 C
Jakarta
Minggu, Desember 8, 2024

Latest Posts

Menguak Misteri Kolam Renang Tua Peninggalan  Belanda Di Kecamatan Nagrak – Sukabumi 

Foto by : Yudha

Wartain.com, Sukabumi || Bukti adanya kisah Kolonial Belanda pernah berkuasa di Sukabumi, khususnya di wilayah Kecamatan Nagrak, sangat banyak. Jejak tersebut bisa dibuktikan dengan banyaknya situs-situs peninggalan Kolonial Belanda yang masih tersisa, mulai dari irigasi, jembatan, jalan, penggilingan teh, perkebunan bahkan sampai makam penguasanyapun masih ada.

Satu diantara sekian banyak situs peninggalan Kolonial Belanda adalah, adanya “Kolam Renang Tua” yang berlokasi disekitar Kp. Sinagar (Turbin-red), Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak. Tak banyak yang mengetahui keberadaan kolam tua ini, lokasinya yang tersembunyi, yaitu dibawah sebuah lereng kecil, yang sejak dulu telah banyak dipenuhi rimbunnya pepohonan, kini hanya  menyisakan berbagai kisah pada masa Kolonial Belanda dimasa itu.

Menguak Misteri Kolam Renang Tua Peninggalan  Belanda Di Kecamatan Nagrak – Sukabumi  (Foto by : Yudha)

Dari keterangan yang dihimpun penulis, kolam ini memang telah ada sejak zaman Kolonial dulu. Hal ini nampaknya berkaitan erat dengan keberadaan sebuah kawasan perkebunan “Teh Tua” yang cukup melegenda di Eropa, serta di – wilayah lainnya pada masa itu. Pengusaha perkebunan teh Sinagar ini terkenal bernama
“Julius Eduard Kerkhoven” (1834 -1905) yang makamnya berjarak 1 km dari kolam ini.

Dilokasi ini, nampak beberapa bekas kolam renang yang telah rusak tapi bentuknya masih kelihatan,  dan keberadaan sebuah mata air, sebagai sumber pemenuhan air dikolam – kolam itu, sebelum akhirnya dialirkan lagi ke pesawahan masyarakat. Konstruksi tembokan kolam yang masih utuh tampak masih kuat, bahkan  dulu sempat dipakai kolam ikan oleh warga setempat.

Sisa-sisa Tembok Kolam Renang Masa Kolonial Belanda Masih Utuh (Foto by : Yudha)

Berdasarkan informasi dan hasil pengamatan penulis, di sekitar lokasi ini dulu pernah ada beberapa bangunan penting Kolonial Belanda, seperti kantor Administrasi, pabrik pengolahan Teh, rumah – rumah bedeng pegawai, dan sebagainya.  Namun sayang kini hanya tinggal cerita, bangunan – bangunan bersejarah, serta perkebunan Teh seluas ribuan hektar are itu, kini telah hilang ditelan zaman .

Penulis sendiri tidak asing dengan lokasi satu ini, hal tersebut dikarenakan sejak sekolah dulu, lokasi ini sering saya kunjungi, yang secara  kebetulan sekarang sudah menjadi milik keluarga/ teman dekat saya. Lokasi kolam ini berpotensi sebagai destinasi wisata kesejarahan, terkait perkebunan teh yang melegenda dimasa Kolonial Belanda.***

# Komunitas Lintas Sejarah dan Kebudayaan Nusantara

Penulis : Yudha

Editor : Aab Abdul Malik

Latest Posts

spot_imgspot_img

Don't Miss

Stay in touch

To be updated with all the latest news, offers and special announcements.