Wartain.com, Garut || Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila ( SAPMA PP ) Kab.Garut, menyayangkan sekali akan pernyataan politisi sekaligus anggota DPRD Kab.Garut “Yuda”, dimana tanggapnya terkesan malah menyerang mantan Bupati Rudy Gunawan dan Wakil Bupati. Pernyataan Yuda tersebut, terkait anggaran Mamin dan Rumdin.
Akibat pernyataan tersebut, hal ini menjadi polemik serta mendapat tanggapan beragam dari berbagai pihak. Satu diantaranya datang dari Ketua SAPMA PP Kabupaten Garut Heqi Irfani.
“Yang mana harusnya jika memang tidak sepakat dengan penggunaan anggaran tersebut, harusnya anggaran tersebut di kritisi di parlemen sana, bukan di media, kan APBD Garut di bahas dan disetujui bersama. ” ungkap Heqi irfani.
Selain dari pada itu jangan merasa paling tidak merasakan fasilitas negara, DPRD pun punya hak keuangan dan administratif yang berisi fasilitas2 yang menunjang kerja para anggota DPRD,
“Saya rasa Bapak Rudi sebagai mantan Bupati Garut, yang hari ini berstatus sebagai rakyat biasa, sangat wajar ketika bersuara, sesuatu yg dia ketahui, dalam alam demokrasi tentu media massa menjadi sarana yang tepat untuk bersuara bagi rakyat biasa, ketika anggota legislatif justru tidak merepresentasi apa yang menjadi keresahan rakyatnya,” tambahnya.
“Dalam kapasitas ini saya ingin menegaskan posisi SAPMA melihat apa yang mantan bupati sampaikan tidak perlu dipolitisir, apalagi dijadikan kesempatan untuk menyerang pihak yang mengkritisi, karena kami melihat apa yang di sampaikan Bupati pun terbatas pada konteks mengingatkan, kalaupun pada faktanya PJ tidak menggunakan anggaran negara untuk merenovasi, maka tinggal dibuktikan saja sumbernya, tanpa perlu mengkomparasi apa yang bupati dan wakil bupati terdahulu terima,” lanjutnya.
Ia berharap kepada anggota DPRD “Yuda” untuk fokus kepada pekerjaannya di Komisi 4. Tidak usah melebar kemana-mana.
“Dan saya berpesan pada kang Yuda sebagai anggota DPRD kabupaten Garut untuk memfokuskan diri pada hal-hal yang perlu di atur di Kabupaten Garut, komisi 4 kan menangani beberapa bidang, kalau sampai mengecek ke Kabag Umum Setda anggaran apa yang di gunakan,” harapnya.
Eqi beranggapan bahwa masih banyak tugas-tugas di komisi 4 yang belum tergarap, salahsatunya adalah bidang kepemudaan .
“Saya kira ini diluar tugas komisi yang bapak pegang hari ini, sebagai organisasi kepemudaan, SAPMA melihat fungsi bapak sebagai perwakilan rakyat yang mengurusi bidang kepemudaan kurang tanggap pada isu-isu kepemudaan dan keolahragaan, mudah – mudahan kedepan bapak yuda bisa lebih fokus pada kerja – kerja yang sifatnya makro seperti membuat pengaturan bagaimana hal – hal yang ada di komisi bapak bisa lebih baik lagi, merancang kegiatan bersama mitra bapak agar anggaran daerah berpihak pada kepentingan pemuda dan lain-lain,” pungkas Eqi.***
Foto : Istimewa
Editor : Aab Abdul Malik
(M. Nabil)
