26.7 C
Jakarta
Jumat, Januari 10, 2025
Beranda blog Halaman 32

33 KK dan 103 Jiwa Masih Terdampak Bencana di Sukamaju

0

Wartain.com || Update data terkini dampak korban bencana longsor dan banjir di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.

Banyak korban yang terdampak akibat bencana longsor dan banjir di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar beberapa hari lalu.

Dari informasi yang didapatkan sebagian warga yang mengungsi sudah kembali dan menempati rumahnya.

“Saat ini ada 33 KK 103 Jiwa karena mereka sudah sebagian pulang ke rumahnya. Kemarin itu banyak yang tidak terdampak juga ikut ngungsi karena mereka ketakutan terkena dampak bencana tersebut,” kata Sudarmat Daco
P2BK Kecamatan Cikembar, Minggu 08/12/2024 melalui pesan whatsapp.

“Tapi sebagian ada juga yang mengungsi di SD Sukamaju,” tambahnya singkat.

Diketahui Desa Sukamaju pun mendapatkan perhatian dan kunjungan dari beberapa pemerintah termasuk Wapres, PJ Gubernur, Bupati Sukabumi, BMKG Pusat, Forkopimcam dan lainnya.***

Foto : Istimewa

Editor : Aab Abdul Malik

(Intan)

Diduga Hendak Melakukan Tawuran, 11 Pemuda Diamankan Polisi 

0

Wartain.com || Polisi menangkap sebelas remaja yang sedang kumpul kumpul di wilayah Desa Sukasari Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung Mereka ditangkap saat diduga hendak melakukan tawuran.

“Awalnya piket patroli Polsek Pameungpeuk Polresta Bandung Polda Jabar sedang melakukan patroli dan membubarkan anak anak remaja yang diduga hendak lakukan tawuran,” kata Kapolsek Pameungpeuk AKP Asep Dedi. SH dalam keterangannya, Minggu (8/12/2024)

Peristiwa itu terjadi pada sekitar pukul 21.00 WIB tadi. Pihak kepolisian kemudian mengamankan sebelas orang remaja tersebut.

“Mereka mengaku kelompok Southern (Bandung Selatan) dan berikut barang bukti berupa 1 buah golok yang ditemukan Anggota Polisi di salah satu pemuda tersebut,” ucapnya.

Pihak kepolisian kemudian membawa remaja tersebut ke Mako Polsek Pameungpeuk Mereka lalu diperiksa guna penyelidikan lebih lanjut.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa remaja tersebut rata rata masih berusia 15-16 tahun

Lebih lanjut Kapolresta Bandung Kombes Pol Dr Kusworo Wibowo melalui Kapolsek Pameungpeuk AKP Asep Dedi SH menjelaskan bahwa Polsek Pameungpeuk kemudian memberikan pembinaan kepada kesebelas remaja tersebut. Orang tua/wali dari remaja itu dipanggil ke kantor polisi untuk sama sama memberikan pembinaan dan tidak melakukan perbuatan yang sifatnya melanggar hukum.***

Foto : Ape

Editor : Aab Abdul Malik

(Ape/Biro Ciamis)

Wamensos RI Kunjungi Penyintas Bencana di Sukabumi, Salurkan Bantuan Senilai Rp2 Miliar

0

Wartain.com || Wakil Menteri Sosial Republik Indonesia (Wamensos RI) Agus Jobo Priyono mengunjungi para penyintas bencana pergeseran tanah di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Sukabumi pada Sabtu (7/12/2024).

Sebelumnya Kementerian Sosial telah mendirikan tenda pengungsian di wilayah tersebut, dan kedatangan Wamensos untuk memastikan kenyamanan dan kondisi para pengungsi.

“Yang jelas kedatangan saya di sini memastikan dulu pada saat masa tanggap darurat ini masyarakat yang mengungsi kebutuhannya bisa terpenuhi,” kata Agus.

Agus mengungkapkan Kemensos akan terus melakukan evaluasi terhadap penanganan bencana. Jika ada kebutuhan logistik, Taruna Siaga Bencana (Tagana) sebagai garda terdepan Kementerian Sosial akan segera melakukan asesmen. Selain itu, ada juga Sentra Phalamarta Sukabumi yang siaga membantu penanganan bencana di Sukabumi.

“Begitu ada laporan baru, maka kami akan segera melakukan asesmen,” ujar Agus.

Tak lupa Wamensos pun memberikan sejumlah bantuan kepada para korban berupa berupa makanan siap saji, makanan anak, selimut, kasur, tenda gulung, tenda serbaguna, tenda keluarga, family kit, kids ware, toilet portable, velbed, lauk pauk siap saji, sandang dewasa, dan sandang anak. Selain itu, ada juga bangan kontak dan snack anak, bantuan paket sembako, bantuan air mineral dan susu UHT. Seluruh bantuan tersebut bernilai total lebih dari Rp2 miliar.

Selain tenda pengungsian, Kemensos juga mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi. Kemensos mendirikan dapur umum di beberapa titik seperti Desa Sukamaju, Desa Datarnangka, dan SDN Neglasari, Kecamatan Kalibunder.

Hingga saat ini total pengungsi di Desa Sukamaju berjumlah sekitar 299 jiwa dan yang dilaporkan mengalami kerusakan sebanyak 40 rumah.

Sementara itu secara keseluruhan sebanyak 39 kecamatan di Sukabumi terdampak bencana imbas dari cuaca ekstrim. Bencana yang melanda meliputi pergerakan tanah, longsor, hingga banjir bandang.

Data Pusdalops PB BPBD Sukabumi menyebut 4.892 jiwa mengungsi dan 1.245 rumah dilaporkan rusak. Selain itu bencana juga memakan 8 korban jiwa dan 4 orang lainnya masih dinyatakan hilang.***(RAF)

Editor : Aab Abdul Malik

Logistik Bantuan Kemanusiaan Korban Terdampak Bencana Alam di Kecamatan Simpenan Mulai Berdatangan  

0

Wartain.com || Logistik bantuan untuk korban bencana banjir dan longsor di wilayah Kecamatan Simpenan terus berdatangan pasca hujan deras yang tak kunjung reda selama dua hari terakhir. Bantuan tersebut berupa paket sembako, pakaian, dan lainnya.

Hal itu disampaikan Sekretaris Kecamatan Simpenan, Asep Hudri, di Kantor Kecamatan Simpenan, Sabtu, 07/12/2024.

Sekmat mengatakan, pasca terjadinya bencana alam bantuan kemanusiaan dari berbagai pihak langsung disalurkan ke titik-titik penampungan pengungsi di sekitar lokasi kejadian.

“Jadi setiap bantuan yang diterima posko induk langsung kami didistribusikan para petugas posko secara merata kepada para korban bencana alam,” jelasnya.

Hingga saat ini, bantuan kemanusiaan berupa bahan makanan, obat-obatan dan pakaian masih terus mengalir dan ditampung di posko induk untuk selanjutnya didistribusikan kepada para korban.

Logistik Bantuan Kemanusiaan Korban Terdampak Bencana Alam di Kecamatan Simpenan Mulai Berdatangan

“Hari kemarin saja kami menerima bantuan dari Dandim, dan relawan Hary Tanoe langsung kita salurkan kepada korban terdampak,” ujarnya.

Saat malam itu terjadi bencana di daerah setempat, pemerintah provinsi dan kabupaten langsung menyalurkan logistik yang dibutuhkan para korban, seperti bahan makanan, pakaian, selimut, dan tenda.

“Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Forkopimcam Simpenan langsung menyalurkan logistik yang dibutuhkan para korban, seperti bahan makanan, pakaian, selimut, dan tenda,”jelasnya.

Sekmat menuturkan saat ini bantuan masih terus berdatangan dan akan segera didistribusikan kepada korban terdampak dengan tepat sasaran.

“Saat ini bantuan masih terus berdatangan, dan Forkopimcam berkolaborasi dengan unsur terkait masih berjibaku melakukan proses evakuasi akses jalan Simpenan-Kiaradua,” tandasnya.***

Foto : Istimewa

Editor : Aab Abdul Malik

(Dul)

Dari Diam Menjadi Suara: Menghadapi Epidemik Kekerasan Seksual

0
Oplus_0

Oleh: Hana Muhamad/ Ketua Umum Kohati Badko HMI Jawa Barat

Wartain.com || Di tengah hiruk pikuk kemajuan zaman, ada satu isu yang masih tersembunyi di balik tembok keheningan masyarakat kita. Kekerasan seksual, layaknya gunung es, hanya menampakkan sebagian kecil dari realitas yang sebenarnya.

Data Kementrian PPA tahun 2024 mencatat lebih dari 25.000 kasus, dengan Jawa Barat menjadi peringkat pertama dengan jumlah kasus lebih dari 2.429, namun ini hanyalah puncak dari gunung es yang jauh lebih besar.

Bayangkan, untuk setiap kasus yang dilaporkan, ada sepuluh kasus lain yang tetap tersembunyi dalam kesunyian, terbenam dalam rasa takut, malu, dan ketidakberdayaan.

Kekerasan seksual bukanlah fenomena yang muncul begitu saja. Ia tumbuh dari akar budaya patriarki yang telah berabad-abad tertanam dalam masyarakat kita.

Seperti pohon beringin yang akarnya menembus jauh ke dalam tanah, begitu pula sistem patriarki telah mencengkeram berbagai aspek kehidupan sosial kita.

Survei mengejutkan dari Lentera Sintas Indonesia mengungkapkan bahwa 6 dari 10 perempuan pernah mengalami pelecehan seksual, namun yang lebih menyedihkan, hanya satu yang berani bersuara. Ini bukan sekadar angka, ini adalah kisah nyata tentang ketakutan, trauma, dan perjuangan yang tak terkatakan.

Bayangkan sebuah batu yang dilemparkan ke kolam yang tenang, riak-riaknya akan menyebar jauh melampaui titik jatuhnya. Begitu pula dampak kekerasan seksual. Riset terkini menunjukkan bahwa 85% korban mengalami PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder), sebuah kondisi yang mengubah cara otak memproses trauma dan ketakutan.

Depresi berat menjangkiti 75% korban, sementara 60% hidup dengan kecemasan kronis yang menggerogoti kualitas hidup mereka sehari-hari. Lebih menyedihkan lagi, 40% korban terpaksa meninggalkan pendidikan atau pekerjaan mereka, memutus rantai kesempatan dan potensi yang seharusnya bisa mereka raih.

Perubahan nyata membutuhkan lebih dari sekadar kebijakan tertulis, ia membutuhkan gerakan kolektif yang menggetarkan fondasi sosial kita.

Program-program pencegahan telah menjangkau 2 juta remaja, menanamkan pemahaman tentang consent dan kesetaraan gender. Ini adalah investasi untuk masa depan, membangun generasi yang lebih sadar dan berani melawan ketidakadilan.

Kita berada di titik kritis dalam sejarah perjuangan melawan kekerasan seksual. Setiap suara yang berani bicara adalah retakan pada tembok keheningan yang selama ini membelenggu.

Setiap tindakan, sekecil apapun, adalah langkah menuju perubahan yang lebih besar. Mari bersama-sama mengubah paradigma dari “mengapa korban diam” menjadi “mengapa kita tidak lebih keras bersuara?”

Karena pada akhirnya, perubahan tidak datang dari menunggu, ia datang dari keberanian untuk bersuara, bertindak, dan berjuang bersama. Inilah saatnya kita semua menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar pengamat dari epidemik yang telah terlalu lama merenggut martabat dan masa depan saudari-saudari kita.***

Foto : ilustrasi/Pixabay

Editor : Aab Abdul Malik

(Redaksi)

Wabup Sukabumi Apresiasi Gerakan Wisata Bersih di Kawasan Geopark Ciletuh 

0

Wartain.com || Wakil Bupati Sukabumi H.Iyos Somantri menghadiri Acara Gerakan Wisata Bersih Di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu Sabtu, (7/12/ 2024) di Pendopo Sukabumi.

Wabub mengatakan Kegiatan bersih bersih ditempat wisata sangat baik sekali selain membuat nyaman gerakan tersebut mendukung sapta pesona pariwisata.

“Gerakan ini tidak hanya mencerminkan kecintaan kita terhadap lingkungan, tetapi juga komitmen bersama untuk menjaga keberlanjutan wisata alam yang menjadi kebanggaan Kabupaten Sukabumi,” ungkapnya.

Wabup juga mengapresiasi kerja luar biasa dari Kementrian Pariwisata RI beserta tim pembersihan pantai dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara tersebut.

“Saya atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi menyampaikan terima-kasih atas kesadaran dan kepeduliannya terhadap kebersihan, keindahan dan kelestarian ekosistem lingkungan,” ujarnya.

Menurutnya, semangat kebersamaan gerakan wisata bersih ini juga dapat mempercepat pemulihan daerah terdampak bencana. Kolaborasi antara pemerintah, relawan, dan masyarakat selama penanganan bencana sejauh ini telah menunjukkan hasil yang nyata.

Wabup Sukabumi Apresiasi Gerakan Wisata Bersih di Kawasan Geopark Ciletuh

“Saya mengajak semua pihak untuk menjadikan gerakan wisata bersih ini sebagai upaya membangun infrastruktur ramah lingkungan di kawasan wisata untuk mencegah kerusakan lebih lanjut akibat perubahan iklim dan bencana alam,” pungkasnya.

Sebelumnya Direktur Pengembangan Destinasi Kementrian Pariwisata S Utari Widiyastuti mengatakan program gerakan wisata bersih untuk mendukung kepariwisataan di Indonesia.

“Kita berkolaborasi dalam masalah kebersihan ini yaitu mempersiapkan toilet bersih di destinasi wisata, pariwisata sangat erat dengan kebersihan diharapkan kita bisa menciptakan bersama kualitas pariwisata yang baik untuk kita bisa mencapai Indonesia Emas 2045,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati menerima Rompi gerakan wisata bersih dari Kementrian Pariwisata RI dan Selanjutnya menyerahkan alat Kebersihan Gerakan Wisata Bersih Kepada Perwakilan Peserta gerakan wisata bersih.

Tak hanya itu dilakukan pula Penandatanganan Komitmen Gerakan Wisata Bersih oleh S Utari Widiyastuti dari Kementrian Pariwisata, Wakil Bupati Sukabumi dan Steakholder terkait.***

Foto : Istimewa

Editor : Aab Abdul Malik

(Dul)

Mesin Traktor Bantuan Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis Hilang, Kelompok Tani Mekar Mukti Rugi Belasan Juta Rupiah

0
Oplus_0

Wartain.com ||  Kelompok Tani Mekar Mukti yang berlokasi di RT 3 RW 7, Dusun Margadanu, Desa Margajaya, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Ciamis, melaporkan kehilangan mesin traktor bantuan dari Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis. Kejadian ini diketahui pada Sabtu pagi, sekitar pukul 07.00 WIB, oleh Atun, Ketua Kelompok Tani Mekar Mukti. Sabtu, (7/12/2024).

Atun menjelaskan bahwa insiden tersebut terungkap ketika ia bersama dua anggota kelompoknya bersiap membajak sawah milik desa. Saat mencoba menghidupkan traktor, mesin tidak berfungsi. Setelah diperiksa lebih teliti, Atun mendapati bahwa mesin traktor telah hilang.

“Kami sangat terkejut saat menyadari mesin traktor yang baru saja kami terima sudah tidak ada. Ini adalah alat vital bagi kelompok tani kami,” ungkap Atun. Ia kemudian segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sukadana dengan membawa engkel diesel, alat penghidup traktor, sebagai barang bukti.

Selain itu, Atun juga menghubungi Kepala Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K) Sukadana untuk meminta arahan. “Kepala BP3K menyarankan kami untuk segera melaporkan kejadian ini secara resmi agar bisa ditindaklanjuti,” tambahnya.

Kerugian akibat kehilangan mesin traktor ini ditaksir mencapai Rp 17 juta. Mesin tersebut merupakan bantuan pemerintah pada tahun 2024 yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas pertanian kelompok tani. Hilangnya mesin ini menjadi pukulan berat bagi Kelompok Tani Mekar Mukti, yang sangat mengandalkan alat tersebut untuk pengolahan lahan pertanian mereka.

“Atas kejadian ini, kami berharap pelaku segera ditemukan dan mesin traktor kami bisa kembali. Kami sangat memerlukan alat ini untuk mendukung kegiatan pertanian di desa,” tutup Atun.

Saat ini, laporan resmi telah disampaikan ke Polsek Sukadana, dan proses penyelidikan lebih lanjut tengah berlangsung.***

Foto : Ape

Editor : Aab Abdul Malik

(Ape/Biro Ciamis)

Update Terkini Korban Meninggal dan Hilang, Bencana Alam di Sukabumi

0
Oplus_0

Wartain.com || Tim SAR gabungan dan masyarakat berhasil menemukan  korban meninggal dalam perisitiwa bencana alam di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sebanyak menjadi 8 orang. Sedangkan empat orang lainnya masih dalam pencarian tim SAR gabungan.

Pranata Humas Ahli Muda BPBD Provinsi Jawa Barat Hadi Rahmat menyampaikan, perkembangan informasi terakhir, Sabtu (7/12/2024) pagi, 8 orang yang ditemukan meninggal ini diketahui bernama AD  (11), AW (11), EA (27), dan S (47) yang merupakan warga Desa Loji, Kecamatan Simpenan, D (65), warga Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas, E (80) dan dua orang warga Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud, yang belum teridentifikasi.

“Dua korban belum teridentifikasi,” kata Hadi dalam pesan singkatnya, Sabtu 07/12/2024.

Sementara empat korban terdampak bencana longsor lainnya yang diketahui bernama Eros (63), Siti Hamidah (8), Emah (80), dan Ojan (52), masih hilang dan dalam pencarian.

Berdasarkan laporan sementara BPBD Jabar, total bencana di Kabupaten Sukabumi ada sekitar 317 titik bencana di 39 Kecamatan, dengan rincian 137 kejadian tanah longsor, 76 kejadian banjir, 21 kejadian angin kencang dan 83 kejadian pergerakan tanah.

Adapun 3.153 KK atau 4.892 jiwa terdampak bencana, sedang yang mengungsi 890 KK atau 2.859 jiwa, sementara yang terancam 435 KK atau 742 jiwa.

Bencana ini juga telah merusak 1.254 rumah yang terdiri dari 600 rusak ringan, 227 rusak sedang, dan 427 rusak berat. Sementara itu, ada sekitar 334 rumah dalam kondisi terancam, dan 1.090 rumah dalam kondisi terendam serta 46 Ha sawah/lahan serta 79 sarana lain yang terdampak.***

Foto : Tangkapan layar/akun xxxxx

Editor : Aab Abdul Malik

(Dul)

Begini Tanggapan Ketua DPC PBB Kabupaten Sukabumi Soal Bencana Alam yang Terjadi 

0

Wartain.com || Bencana alam banjir,  longsor serta pergerakan tanah akibat cuaca ekstrim yang terjadi selama dua hari berturut-turut di Kabupaten Sukabumi, hampir melumpuhkan aktifitas warga. Salahsatunya menghambat terhadap laju transportasi darat.

Hal tersebut mendapat tanggapan dari Ketua DPC Partai Bulan Bintang Sukabumi Jaka Susila, saat turun langsung ke lokasi titik bencana di wilayah Rawa Udin, Desa Purabaya Kecamatan Purabaya, Jumat 06/12/2024.

Dia membenarkan data dari BPBD yang menyebutkan bahwa terdapat 34 titik jalan yang terputus di Kabupaten Sukabumi fan puluhan titik longsor serta pergerakan tanah.

“Kami turut peduli dengan kondisi bencana yang parah ini. Aktivitas warga jelas terhambat. Tampak hanya sepeda motor saja kendaraan yang memasuki akses jalan wilayah Nyalindung-Purabaya-Sagaranten. Mobil tidak bisa masuk. Bayangkan total 34 titik jalan utama terputus,” ungkap Jaka.

“Belum lagi di kecamatan-kecamatan yang lainnya. Sukabumi sedang berduka, musibah terjadi dimana-mana. Kita harus waspada! Allah sedang menguji, akibat kita tidak bisa menjaga alam,” tambah Jaka.

Sebagai bentuk kepedulian, Jaka mengajak kader-kader partainya untuk penggalangan dana dan setelah terkumpul, langsung didistribusikan kepada warga korban terdampak bencana yang membutuhkan.

“Mari kita berdonasi untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena musibah,” ajak Jaka

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman menyampaikan bahwa pihak Pemda juga membuka posko utama bencana di Pendopo Sukabumi Palabuhanratu.

“Kami membuka posko utama, namun jika dianggap terlalu jauh, warga yang ingin memberikan bantuan bisa langsung ke posko lapangan di kecamatan terdampak. Kita saling bekerja sama dengan berbagai pihak untuk penanggulangan bencana ini,” tandas Ade.***

Foto : Istimewa

Editor : Aab Abdul Malik

(Dul)

Pasangan Asjap-Andreas jadi Pemenang pada Pilkada 2024, Usai Ditetapkan KPU

0
Oplus_0

Wartain.com || Rapat Pleno Rekapitulasi Perolehan Suara pemilihan Bupati / Wakil Bupati Sukabumi 2024 oleh KPU yang dilangsungkan di Gedung DPRD Kabupaten Sukabumi, Jalan Jajaway, Palabuhanratu telah usai, Jumat (06/12/2024).

Pleno yang dilaksanakan selama dua hari pada 5 dan 6 Desember 2024 tersebut berjalan cukup alot bahkan sempat diskors beberapa waktu.

Skorsing pleno rekapitulasi raihan suara Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 dilakukan KPU karena terjadi Pemungutan Suara Ulang (PSU) untuk wilayah Kecamatan Bojonggenteng.

Selanjutnya pleno rekapitulasi perolehan suara Pilkada Kabupaten Sukabumi kembali dilanjutkan kembali pada pukul 20.00 WIB malam tadi.

Setelah penghitungan selesai,, secara sah KPU menetapkan hasil final perolehan suara paslon 01 Iyos Somantri – Zainul dengan perolehan 46,90 persen atau 498.990 suara. Di pihak paslon 02, Asep Japar – Andreas berhasil unggul dengan total raihan suara 53,10 persen atau 564.862 suara.

Dari total data yang dihimpun, tercatat 1.063.852 jumlah suara sah di Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 dan suara tidak sah sebesar 59.561, sehingga total keseluruhan partisipan di Pilkada kali ini hanya sebesar 1.123.413 dari total 1.983.406 DPT.

Pasangan Asjap-Andreas jadi Pemenang pada Pilkada 2024, Usai Ditetapkan KPU

Pada pukul 22.41 WIB malam tadi, Komisioner KPU Kabupaten Sukabumi Budi Ardiansyah mengetuk palu yang menandai pengesahan hasil rapat pleno terbuka rekapitulasi raihan suara di Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.

Dengan berakhirnya rapat pleno tersebut, maka paslon Asep Japar – Andreas dipastikan akan menjadi Bupati /Wakil Bupati terpilih Kabupaten Sukabumi 2024 – 2029.

Kepada awak media Ketua Tim Pemenangan paslon Asep Japar – Andreas yakni Budi Azhar Mutawali mengatakan, atas hasil pleno rekapitulasi perolehan suara kepada awak media mengungkapkan apresiasi dan terimakasih kepada seluruh elemen yang telah mendukung paslon 02 hingga berhasil memenangkan kontestasi politik 5 tahunan ini.

“Terima kasih kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sukabumi, Kader partai Golkar maupun partai koalisi, relawan, dan seluruh unsur yang telah mendukung kesuksesan paslon Asep Japar Andreas di Pilkada 2024,” ungkapnya, Jumat (06/12/2024).

Juga disampaikannya, dengan hasil final raihan suara yang telah telah diplenokan secara terbuka ini, menandai berakhirnya seluruh rangkaian Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.

Sosok yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi tersebut tak lupa mengajak seluruh masyarakat untuk kembali bersatu.

“Pesta Pilkada telah usai, pasangan pak Asep Japar – Andreas telah resmi ditetapkan KPU sebagai paslon dengan suara terbesar. Selanjutnya seluruh masyarakat kembali bersatu tidak lagi ada kubu 01 atau 02, semua adalah masyarakat Sukabumi dengan Bupati bapak Asep Japar. Saat ini kita tinggal menunggu pasangan Asep Japar – Andreas dalam waktu dekat ini akan dilantik,” pungkasnya.***

Foto : Istimewa

Editor : Aab Abdul Malik

(LT)