Wartain.com || Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi menyoroti minimnya angka partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Dari total 1.983.406 daftar pemilih tetap (DPT), hanya 57 persen atau sekitar 1.123.413 warga yang menggunakan hak pilihnya.
Ketua KPU Kabupaten Sukabumi, Kasmin Belle pada Kamis (30/1/2025) menyebut rendahnya tingkat partisipasi ini menjadi isu utama dalam rapat evaluasi kinerja penyelenggaraan Pilkada yang berlangsung pada 22-23 Januari 2025.
Menurut Kasmin, beberapa faktor memengaruhi rendahnya animo masyarakat untuk memilih. Salah satunya adalah jadwal Pilkada yang berdekatan dengan Pemilu 2024, menyebabkan kejenuhan di kalangan pemilih.
“Selain itu lokasi tempat pemungutan suara (TPS) yang terlalu jauh, hujan deras saat pemungutan suara, serta banyaknya warga yang memilih bepergian karena hari libur nasional juga berkontribusi pada rendahnya angka partisipasi,” kata Kasmin.
“Selain faktor teknis itu, kurangnya sosialisasi juga menjadi kendala, sehingga sebagian warga kurang memahami pentingnya menggunakan hak pilih mereka,” tambahnya.
Meskipun Pilkada berlangsung aman dan tertib, hingga kini KPU Kabupaten Sukabumi belum dapat menggelar rapat pleno terbuka untuk menetapkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi periode 2025-2030. Hal ini disebabkan adanya gugatan hasil Pilkada yang diajukan oleh pasangan nomor urut 01, Iyos Somantri-Zainul, ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Sidang terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) masih dalam proses, dan putusan MK diperkirakan akan diumumkan pada Maret 2025.
Kasmin menegaskan bahwa perlu ada kajian lebih mendalam untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu mendatang. Ia berharap langkah-langkah perbaikan ini dapat membangun kepercayaan publik terhadap proses demokrasi serta mendorong partisipasi yang lebih besar di masa depan.***(RAF)
Editor : Aab Abdul Malik