Wartain.com, Jakarta || Polusi udara kian ‘mencekik’ warga Jabodetabek akhir-akhir ini. Ternyata menurut data BMKG, di bulan Agustus kondisi polusi memang makin parah.
Dilansir dari laman Kumparan.com, hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, A Fachri Radjab. Ia mengatakan, zat polutan PM 2.5 mencapai 165 pada 8 Agustus lalu.
Padahal menurut standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), PM 2.5 sebaiknya tak lebih dari 12.
Seiring buruknya udara Jakarta, kasus ISPA meningkat signifikan. Per Agustus ini, Kemenkes mendata ada 200 ribu kasus ISPA, hampir 2 kali lipat lebih banyak jika dibandingkan periode Januari sebanyak 100 ribu kasus.
“Ini seiring juga dengan peningkatan polutan yang ada di wilayah DKI Jakarta. Tentunya ini memberikan pola bahwa ketika peningkatan polutan itu terjadi, ini terjadi kasus ISPA,” kata Agus Dwisusanto, Direktur RS Persahabatan, dalam konferensi pers di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Senin 28/08/2023.
Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengatakan ada kenaikan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Ibu Kota. Menurutnya, kenaikan mencapai 31 persen, paling banyak dialami balita. Heru menerangkan data itu didapatnya dari Kemenkes.
“Penyampaian dari Pak Menkes bahwa memang benar. ISPA ada kenaikan sedikit, 24-31 persen, khususnya balita,” kata Heru Budi di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, dikutip dari Kumparan, Selasa 29/08/2023).
Meski begitu, Heru mengatakan kasus-kasus tersebut masih ringan. Ia mengimbau agar anak-anak memakai masker setiap ke luar rumah.
“Iya, ada kenaikan. Tapi tetap ditangani oleh Puskesmas karena ISPA-nya kan masih ringan,” ujar Heru.
“Kami mengimbau anak-anak kecil kalau bisa keluar rumah bisa menggunakan masker,” tandas dia.***
Foto: Shutterstock/Natee K Jindakum
Editor: Raka A. Firmansyah