Wartain.com || Indonesia sedang dilanda musim kemarau berkepanjangan. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan musim kemarau akan berlangsung cukup lama mulai Juli hingga Oktober 2023. Untuk itu, diperlukan persiapan menghadapi musim kemarau panjang.
Paparan suhu panas secara terus-menerus bisa menimbulkan risiko gangguan kesehatan seperti lebih cepat lelah bahkan dehidrasi. Meningkatkan persiapan fisik akan berguna untuk meminimalisasi potensi terjangkit penyakit yang biasa terjadi di musim kemarau.
Cuaca panas bisa berdampak buruk bagi tubuh. Apalagi jika kita tidak menjaga kesehatan di tengah musim kemarau. Bukan tidak mungkin kita jadi rentan terserang penyakit.
1.Dehidrasi
Musim kemarau seringkali disertai suhu tinggi dan paparan sinar matahari yang berlebihan. Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat melalui keringat, yang dapat mengakibatkan dehidrasi. Dehidrasi dapat berdampak buruk pada organ tubuh dan kesehatan secara keseluruhan.
2.Peningkatan Risiko Penyakit
Cuaca panas dapat meningkatkan risiko infeksi pernapasan, terutama jika udara kering. Penyakit seperti pilek dan flu bisa lebih sering muncul.
3.Gangguan Kulit
Kulit anda cenderung lebih kering dan sensitif selama musim kemarau. Hal ini dapat mengakibatkan masalah kulit seperti eksim, dermatitis, atau kulit pecah-pecah.
4.Risiko Penyakit Mata
Mata Anda juga dapat terpengaruh paparan sinar matahari yang berlebihan dan angin kering. Kondisi ini dapat menyebabkan mata kering, iritasi, atau penyakit mata lainnya.
5.Risiko Pingsan dan Kelelahan
Paparan panas berlebihan dapat menyebabkan pingsan dan kelelahan. Apalagi jika anda tidak cukup terhidrasi atau tidak menghindari panas yang berlebihan.
6.Gangguan Pencernaan
Risiko gastroenteritis atau infeksi perut bisa meningkat jika makanan atau air yang anda konsumsi tidak bersih.
7.Mempengaruhi Kesehatan Jantung
Perlu diingat suhu tinggi dapat meningkatkan risiko masalah jantung. Terutama pada orang yang sudah memiliki masalah kondisi jantung.
8.Gangguan Pernafasan Bagi Pengidap Asma
Penderita asma mungkin lebih berdampak mengalami peningkatan gejala selama musim kemarau karena udara kering dan debu.
9.Gangguan Tidur
Suhu yang tinggi dapat mengganggu tidur malam dan menyebabkan insomnia pada beberapa orang.
Tips Merawat Kesehatan Saat Cuaca Panas
Saat musim kemarau, menjaga kesehatan tubuh menjadi lebih penting. Sebab, cuaca panas dan kekurangan air dapat memengaruhi kondisi kesehatan.
Setelah mengetahui dampak-dampak musim kemarau pada tubuh, yuk simak tips menjaga kesehatan di tengah musim kemarau. Melansir situs resmi Kementerian Kesehatan, berikut beberapa tipsnya.
1.Minumlah Banyak Air
Hal pertama yang harus kita perhatikan adalah total kebutuhan air yang perlu dicukupi setiap individu. Pastikan anda cukup terhidrasi. Minumlah air putih secara teratur, setidaknya 8 gelas sehari untuk mencegah dehidrasi. Jika Anda aktif atau berada di bawah sinar matahari, minumlah lebih banyak lagi.
Walau terkesan cukup banyak, anda tak perlu khawatir karena kebutuhan ini bisa dicukupi dengan sejumlah makanan atau minuman lainnya. Seperti sayuran bahkan buah-buahan yang memiliki kadar air tinggi di dalamnya.
2.Jaga Kebersihan Tangan
Musim kemarau dapat meningkatkan risiko penyakit. Frekuensi paparan debu yang tinggi membuat tangan lebih mudah terkontaminasi kuman atau bakteri penyakit. Maka, selalu cuci tangan sebelum makan dan setelah menggunakan toilet.
Mencuci tangan dianjurkan dengan sabun dan air mengalir untuk menjaga kebersihan diri. Sementara itu, disarankan mandi paling tidak dua kali dalam sehari.
3.Gunakan Perlindungan Matahari
Tips ketiga dalam menjaga kesehatan tubuh saat musim kemarau yaitu mengenakan pakaian pelindung dan tabir surya dengan SPF tinggi untuk melindungi kulit anda dari paparan sinar matahari yang berlebihan. Terutama bagi anda yang beraktivitas di luar ruangan.
Kulit merupakan gerbang masuk segala penyakit, salah satunya efek sinar matahari yaitu UVA dan UVB. Jadi, anda bisa meminimalisasi gangguan kesehatan dengan mengulang pemakaian tabir surya setiap dua jam sekali. Hal ini untuk memberikan proteksi maksimal walaupun beraktivitas di ruang terbuka dalam waktu lama.
4.Hindari Aktivitas di Tengah Hari
Suhu tertinggi biasanya terjadi di tengah hari. Risiko gangguan kesehatan akan berdampak lebih tinggi saat anda menjalani aktivitas harian di luar ruangan. Namun, hal tersebut perlu diminimalisasi pada musim kemarau dengan menyiasati kondisi tersebut menggunakan payung atau kain sebagai proteksi ketika keluar ruangan.
Selain itu, cobalah menghindari aktivitas berat atau berada di bawah sinar matahari langsung. Perhatikan waktu sebelum memutuskan keluar ruangan selama pukul 10.00 sampai 14.00, karena suhu pada jam tersebut sedang tinggi-tingginya.
5.Konsumsi Makanan Sehat
Selain memaksimalkan proteksi dari luar, anda juga perlu makan-makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, dan serat. Anda bisa memulai dengan mengonsumsi buah-buahan segar seperti tomat, melon, stroberi, hingga mangga.
Selain menghilangkan dahaga, buah tersebut juga mengandung beragam vitamin seperti A, B, dan E. Ini akan membantu menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat sehingga terhindar dari berbagai ancaman penyakit.
6.Waspadai Masalah Pernafasan
Udara kering dapat memengaruhi sistem pernapasan. Peredaran debu yang tinggi menyebabkan debu lebih mudah mengiritasi, sehingga potensi mengalami gangguan kesehatan seperti infeksi saluran napas atas akan lebih mudah mengancam.
Oleh sebab itu, gunakan humidifier jika diperlukan untuk menjaga kelembapan udara di dalam rumah. Jika memungkinkan, anda bisa menggunakan kipas angin atau AC untuk menjaga udara serta suhu dalam ruangan agar tetap nyaman.
7.Istirahat Cukup
Saat musim kemarau dan musim lainnya, anda dianjurkan tetap mencukupi kebutuhan waktu tidur atau istirahat dalam sehari. Pastikan mendapatkan cukup tidur malam untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.
Selalu perhatikan kesehatan selama musim kemarau dan penuhi asupan makanan sesuai kebutuhan tubuh.***
Sumber: detikhealth
Foto: Getty Images/Stockphoto/Pheelings Media
Editor: Raka A. Firmansyah