Wartain.com || Direktorat Reintegrasi dan Penguatan Keluarga di bawah naungan Direktorat Jenderal Pemberdayaan KemenP2MI/BP2MI, selenggarakan diskusi dengan berbagai stakeholder dan evaluasi terhadap perhatian kepada anak dari pekerja migran Indonesia.
Bertempat di Kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jakarta, Rabu (20/3/2025), Dirjen Pemberdayaan KemenP2MI/BP2MI, Fachri menjelaskan, “Sebelum bertugas di KemenP2MI, dirinya menjabat di Kementerian Desa dan menemui kasus selalu berulang. Berakar dari peran lembaga negara yang melindungi dan menempatkan pekerja migran Indonesia, namun atensinya terhadap anak pekerja migran masih belum optimal,” ucapnya.
Fachri ingin forum ini dapat evaluasi apa yang salah dan apa yang dapat dilakukan demi memperbaiki pola asuh anak dari pekerja migran Indonesia yang ditinggalkan di tanah air.
Karena ternyata di tingkat desa, peran asuh anak ternyata ditanggung oleh komunitas swasta, seperti yang dilakukan Sigit Eko Sugondo mewakili Desa Pesantren Al Muhtadin Sukabumi.
Ketua KPAI, Ai Maryati Solihah dengan terharu menyatakan, bahwa dirinya yang berasal dari Cianjur, dulunya juga seorang anak yang ditinggal orang tuanya pergi bekerja ke luar negeri.
Ai paham betul wajah-wajah kebingungan dirinya dulu, dan anak-anak di lingkungan tempat asalnya yang pola asuhnya diserahkan ke kerabat tua seperti nenek mereka.
Sejalan dengan Dirjen Fachri dan Direktur Reintegrasi dan Penguatan Keluarga KemenP2MI, Hadi Wahyuningrum, Ai Maryati ingin forum ini evaluasi dan mencatat apa saja upaya yang telah dilakukan, serta apa yang harus diperbaiki.***
Foto : Istimewa
Editor : Aab Abdul Malik
(Intan)