26.7 C
Jakarta
Senin, November 10, 2025

Latest Posts

Harga Ayam di Pasar Gudang Sukabumi Melonjak, Pedagang Keluhkan Penurunan Penjualan

Wartain.com || Harga ayam potong di Pasar Gudang, Kota Sukabumi, terus merangkak naik dalam dua hingga tiga bulan terakhir. Jika sebelumnya harga normal berada di kisaran Rp35 ribu hingga Rp36 ribu per kilogram, kini harga jual di pasaran mencapai Rp37 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram.

Ramdan (32), salah satu pedagang ayam yang telah berjualan lebih dari satu dekade, mengaku kenaikan kali ini merupakan yang paling signifikan.

“Biasanya harga stabil di Rp35 ribu. Sekarang naik hampir Rp5 ribu. Jelas berpengaruh ke penjualan, pembeli jadi berkurang,” ungkapnya, Sabtu (11/10/2025).

Ia menjelaskan, kenaikan harga ini diduga turut dipicu meningkatnya permintaan dari dapur penyedia Program Makanan Bergizi (MBG) yang kini aktif beroperasi di berbagai wilayah.

“Permintaan dari dapur MBG itu besar sekali. Banyak yang pesan ayam dalam jumlah besar, jadi stok di pasar cepat habis dan harga ikut terdorong naik,” jelas Ramdan.

Akibat lonjakan harga tersebut, omzet harian Ramdan menurun drastis. “Kalau dulu bisa dapat Rp8 juta sampai Rp10 juta sehari, sekarang paling Rp4 juta. Penjualan juga turun separuh, dari empat kuintal jadi dua kuintal per hari,” katanya. Menurutnya, hampir semua pedagang di area pasar mengalami nasib serupa.

“Sekarang yang agak bertahan cuma yang punya langganan dapur MBG. Kalau saya, lebih banyak jual ke pembeli biasa, jadi kerasa banget turunnya,” ujarnya.

Ia berharap harga ayam bisa kembali ke posisi normal agar aktivitas jual beli di pasar kembali bergairah.

Sementara itu, Eka (35), pedagang ayam lainnya, juga membenarkan tren kenaikan harga tersebut. “Sekarang harga ayam tembus Rp40 ribu per kilo, padahal biasanya Rp35 ribu,” tuturnya.

Meski belum mengetahui penyebab pastinya, Eka menduga meningkatnya kebutuhan ayam untuk pasokan program MBG menjadi salah satu faktor pemicu.

“Dulu harga naik cuma kalau momen tertentu, kayak bulan Mulud. Tapi sekarang beda, naiknya lebih lama dan tinggi,” ujarnya.

Eka mengaku tokonya sesekali juga melayani pesanan dari dapur MBG, dengan kebutuhan mencapai dua kuintal untuk beberapa dapur. Namun, ia menambahkan bahwa dampaknya terasa bagi konsumen umum.

“Karena harga naik, pembeli biasa banyak yang ngurangin belanja. Pedagang juga banyak yang ngeluh,” pungkasnya.***(RAF)

Editor : Aab Abdul Malik

Latest Posts

spot_imgspot_img

Don't Miss

Stay in touch

To be updated with all the latest news, offers and special announcements.