Wartain.Com, Sukabumi || Bagi pecinta “kopi”, mencari tempat nongkrong sangat penting. Tidak harus mewah dan “wah”, yang penting tempatnya nyaman, sejuk, asri dan menyenangkan.
Seperti halnya kedai yang satu ini, namanya “Kopi Caneut”. Terletak di perbatasan, antara ujung Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, tepatnya di Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
Berdiri sejak tahun 2020, Rudi (28) tahun, memulai usahanya dengan modal awal hanya 17 juta saja, kini omsetnya sudah terbilang bagus, perbulan bisa mencapai 15 juta pendapatan bersih, jadi rata-rata pendapatan per hari antara 500 – 1 juta.
Persis berada di exit tol Cigombong, kedai ini menawarkan sajian sederhana tapi mengesankan. Pengunjung akan betah ngopi disini, diiringi dengan alunan musik continental, dan dilayani dua orang karyawan yang rumah, kita bisa menikmati aroma kopi yang di sajikan, pokonya luar biasa betah.
Ngobrol santai dengan koresponden, owner “Kopi Caneut”, mengeluhkan, konsumen disini tidak semuanya tetap, jadi yang datang selalu bergantian, ditambah lagi bahan baku yang harganya selalu naik, akibat kelangkaan suplai dari produsen kopi.
“Kendala dalam memasarkan kopi disini, kami belum banyak memiliki konsumen tetap, jadi langganan kami selalu berbeda-beda. Ditambah lagi bahan baku yang sudah mulai langka, dan harga yang terus merangkak naik”, keluh pengusaha muda ini.
Setelah ditelusuri, ternyata bahan baku yang langka tersebut, diakibatkan adanya politik dumping dari pengusaha besar, mereka lebih memilih memasarkan ke luar negeri (ekspor), dibandingkan di pasarkan di dalam negeri.
Walaupun demikian, Rudi tetap optimis, usahanya akan berkembang dan maju, bahkan dia punya cita-cita untuk membuka kedai/cabang baru di daerah yang lain.
“Mudah-mudahan ditahun berikutnya, saya bisa membuka cabang baru, karena komitmen saya membantu rekan-rekan, terutama yang tidak punya pekerjaan”, tambahnya.
Rudi berpesan, untuk kaula muda khususnya, apabila ingin membuka usaha, kuncinya konsisten, sabar dan jangan putus asa, karena yang namanya usaha ada naik turunnya, terutama dalam hal pendapatan.
“Tetaplah semangat dan jangan pernah menyerah dalam berusaha”, pungkas Rudi diakhir obrolan.
(SRM/Ruswandi)