26.7 C
Jakarta
Sabtu, Januari 18, 2025
Beranda blog Halaman 77

Inovator Alat Musik Dongkur yang Mewarnai Dunia Seni Tradisional

0

Wartain.com || Dari desa kecil di Ciamis, muncul sosok kreatif yang mengolah bambu menjadi alat musik unik bernama Dongkur. Yayat Hayatul Hasani, seorang honorer di MI Pasawahan, tergerak untuk menciptakan alat musik ini saat ia melihat betapa melimpahnya bambu di sekitarnya namun sering kali hanya dijadikan kayu bakar atau bahan bangunan. Melalui tangan dinginnya, bambu tersebut berubah menjadi alat musik dengan suara khas yang menggugah. Rabu, (6/11/2024)

Lahir di Ciamis pada 24 September 1986, Yayat sudah lama memiliki minat terhadap seni tradisional. Ia terinspirasi dari kebiasaan petani gula aren yang sering meniup lodong atau tabung bambu untuk menirukan suara alam sebagai bagian dari ritual lokal. Dari sanalah, ide untuk membuat Dongkur lahir. Dengan penuh tekad, Yayat ingin membuat alat musik yang terjangkau, sederhana, dan dapat memanfaatkan bambu yang sering dianggap sepele.

Namun, perjalanan membuat Dongkur tidak mudah. Yayat menghadapi tantangan dalam proses menyelaraskan nada pada bambu. Setiap potongan bambu memiliki karakteristik unik—dari diameter, panjang ruas, hingga tingkat kekeringannya yang mempengaruhi suara. Meski kadang membuat pusing, Yayat terus berusaha, dan akhirnya berhasil menemukan nada khas yang kini menjadi ciri Dongkur.

Teknik dan Seni di Balik Dongkur

Dalam proses pembuatannya, Yayat memilih bambu Gombong yang besar, tipis, dan tua agar suaranya maksimal. Bambu dikeringkan, dipotong, diberi lubang, dan disetel nada dengan ketelitian yang tinggi, bahkan menggunakan aplikasi khusus untuk memastikan nadanya pas.

Dongkur dimainkan seperti gendang, namun dengan sentuhan yang berbeda—tangan digunakan untuk membuka dan menutup lubang, menciptakan variasi nada yang unik. Alat musik ini tidak hanya enak didengar, tetapi juga memiliki nilai seni tinggi yang menyatu dengan budaya Sunda.

Inovator Alat Musik Dongkur yang Mewarnai Dunia Seni Tradisional

Menghidupkan Kembali Musik Tradisional di Sekolah

Yayat melihat potensi besar Dongkur dalam dunia pendidikan. Dengan mengenalkan Dongkur kepada siswa, ia berharap dapat menginspirasi mereka untuk melestarikan musik tradisional. Mengaransemen lagu-lagu populer dengan Dongkur menjadi salah satu cara efektif menarik minat siswa. Di sekolah, Dongkur juga dapat mengajarkan nilai kesederhanaan, kreativitas, dan kolaborasi—semua dalam nuansa budaya lokal.

Ia bahkan berencana melatih para guru musik agar Dongkur dapat diajarkan lebih luas di sekolah-sekolah. “Melalui Dongkur, kita bisa mengenalkan keunikan musik lokal kepada generasi muda,” ujar Yayat dengan penuh harapan.

Harapan ke Depan: Dongkur sebagai Warisan Budaya

Yayat memiliki visi besar untuk Dongkur. Ia berharap alat musik ini menjadi simbol bahwa bahan sederhana seperti bambu memiliki nilai tinggi jika diolah dengan kreatif. “Saya ingin Dongkur ini menjadi bukti bahwa segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang sia-sia. Kita harus lebih bijak dalam memanfaatkan sumber daya alam,” ungkapnya.

Ke depan, Yayat berencana memperkenalkan Dongkur lebih luas melalui pertunjukan dari panggung ke panggung, pelatihan membuat Dongkur, dan penghijauan bambu. Ia juga membuka peluang kolaborasi antara Dongkur dengan alat musik tradisional dan modern lainnya, sehingga Dongkur tetap relevan dan berkembang di tengah zaman yang terus berubah.

Dengan semangat menjaga tradisi dan memanfaatkan kekayaan alam, Yayat Hayatul Hasani telah membawa Dongkur ke dunia musik, menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terus mencintai dan melestarikan budaya lokal.***

Foto : Ape

Editor : Aab Abdul Malik

(Ape/Biro Ciamis)

Masyarakat Warungkiara Antusias Hadiri Kampanye Cabup Sukabumi Asep Japar

0

Wartain.com || Masyarakat Kecamatan Warungkiara menghadiri pertemuan terbuka dengan calon Bupati nomer urut 2 Asep Japar, bertempat  di Aula Hotel Demix, Desa Ubrug, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Rabu 06/10/2024.

Pertemuan tersebut sebagai ajang silaturahmi sekaligus kampanye terbuka, agar masyarakat lebih mengenal dekat dengan  sosok calon Bupati nomer urut 2 tersebut.

Diketahui bahwa Asep Japar yang berpasangan dengan  H Andreas adalah calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi nomer urut 2, periode 2024-2029.

Dalam pertemuan tersebut Asep Japar mengungkapkan rasa bangga dan bahagianya, karena bisa bertemu dengan masyarakat Warungkiara yang begitu sangat antusias.

Masyarakat Warungkiara Antusias Hadiri Kampanye Cabup Sukabumi Asep Japar (foto : wartain.com/Intan)

“Kalau saya merasa bangga dan bahagia, Alhamdulillah ya, atas dukungan nya mudah-mudahan menghantarkan saya pada tanggal 27 November nanti menjadi Paslon yang meraih suara terbanyak. Dan mudah-mudahan kedepan Kabupaten Sukabumi lebih maju,” tuturnya kepada jurnalis wartain.com Rabu 06/10/2024.

Asjap menambahkan, jika nanti ia terpilih menjadi Bupati ia akan membenahi infrastruktur dan pembangunan di Kabupaten Sukabumi secara menyeluruh.

“Banyak infrastruktur yang harus diperhatikan, termasuk juga pondok pesantren, masjid dan lainnya. Kita ingin membenahi apa yang perlu kita tuntaskan itu salah satu targetnya,” tambahnya.

“Harapan kami mudah-mudahan apa yang disampaikan tadi, kami bisa merealisasikannya, termasuk untuk masyarakat Warungkiara,” pungkasnya.***

Foto : wartain.com/Intan

Editor : Aab Abdul Malik

Reporter : Intan Fitri Utami

Polda Metro Berhasil Gagalkan Peredaran 207 Kg Sabu Dan 90.000 Butir Ekstasi Jaringan Internasional

0

Wartain.com || Polda Metro Jaya dan Satreskrim Narkoba Polres Metro Jakarta Barat berhasil mengungkap peredaran gelap narkoba jaringan internasional senilai sekitar Rp 418 miliar. Dalam kasus ini, Polisi menyita 207 Kg sabu hingga 90 ribu butir pil ekstasi.

“Jumlah keseluruhan narkotika jenis sabu sebanyak 207,321 Kg dan narkotika jenis ekstasi sebanyak 90 ribu butir dengan total empat tersangka, dan jumlah nominal barang bukti tersebut di pasar gelap senilai Rp 418.177.800.000,” ucap Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto, dalam jumpa pers di Mapolda, Rabu (6/11/2024).

Karyoto merincikan pengungkapan itu dilakukan Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dengan menyita 117 Kg sabu. Serta mengamankan 90 ribu pil ekstasi, dengan satu orang tersangka.

“Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat berhasil mengamankan 90.321 gram narkotika jenis sabu atau 90 Kg dengan tiga orang tersangka,” jelasnya.

Dia menjelaskan bahwa pemberantasan narkoba ini merupakan komitmen Polri dalam menindaklanjuti program ‘Asta Cita’ Presiden Prabowo Subianto. Karyoto mengatakan pemberantasan narkoba harus dilakukan dari hulu sampai hilir.

“Pemberantasan narkoba harus dilakukan tanpa henti dimulai dari sisi supply maupun sisi demand, sehingga pemberantasan narkoba dapat dilakukan secara komprehensif menindaklanjuti arahan dari Bapak Presiden RI dan Bapak Kapolri,” imbuh Karyoto.

Dengan digagalkannya peredaran narkoba ini, Karyoto mengatakan jutaan nyawa manusia terselamatkan.

“Ini kalau barang beredar, akan terselamatkan karena tidak beredar adalah 1.748.568 jiwa. Diasumsikan 1 gram sabu dikonsumsi oleh 8 orang dan 1 butir ekstasi dikonsumsi oleh 1 orang,” ungkapnya.

Lebih lanjut Karyoto mengungkapkan komitmennya dalam memberantas narkoba. Para bandar juga akan dimiskinkan dengan jeratan tindak pidana pencucian uang.

“Kami akan terus berjanji untuk berupaya mencegah dan kepada rekan rekan stakeholder yang punya tugas pokok untuk terus melakukan peningkatan, dan tidak hanya kita mengungkap peredarannya, kita juga akan mengusut tuntas TPPU-nya,” imbuhnya.

Para tersangka ditangkap di Riau, tepatnya di Siak dan Bengkalis. Akibat perbuatannya itu, para tersangka terancam hukuman mati.

“Atas perbuatan tersangka tersebut, dikenakan Pasal 114 ayat 2 subsider Pasal 112 ayat 2 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman pidana penjara 5 tahun dan maksimal hukuman mati,” jelasnya.***

Foto : Humas Polri

Editor : Aab Abdul Malik

(LT)

Pj Gubernur Jabar: Hujan dan Sampah jadi Penyebab Banjir di Kota Sukabumi

0

Wartain.com || Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin menyebut, hujan ekstrim dan kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan jadi penyebab banjir yang melanda Kota Sukabumi.

“Ini pertama karena intensitas hujan tinggi harus diakui, tapi kalau kita lihat itu di bawah (sungai) banyak sampah mungkin banyak juga yang buang sampah sembarangan terus banyak juga yang melanggar garis padan sehingga menghambat debit air,” kata Bey saat meninjau lokasi terdampak banjir di Cikondang, Kota Sukabumi, Rabu (6/11/2024).

Selain itu Bey juga menyoroti adanya pembangunan rumah warga di bantaran sungai yang bisa membahayakan. Ia meminta kepada pemerintah daerah setempat agar tertib dalam pemberian izin.

Kedepan pihaknya juga akan mempertimbangkan untuk adanya evaluasi tata ruang dengan tujuan untuk memitigasi bencana.

“Pastinya akan diperhatikan ulang, tapi terkait dengan anggaran untuk relokasi sebanyak itu tidak mungkin. Yang bisa kita lakukan kalau bisa bersih-bersih dan jangan buang sampah sembarangan,” lanjut Bey.

Terkait adanya beberapa rumah yang mengalami kerusakan, Bey memerintahkan kepada dinas-dinas terkait untuk melakukan assessment dan dilanjutkan dengan keputusan bantuan perbaikan.

“Nanti kami dengan BNPB untuk perbaikan itu menunggu dulu apakah tanggap darurat atau tidak nanti kita koordinasi dengan BNPB. Karena pergantian itu dari BNPB,” ujar Bey.

Bey menyebut saat ini Jawa Barat ditetapkan statusnya menjadi siaga darurat bencana. Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar waspada tentang intensitas hujan ekstrim yang diperkirakan turun pada bulan November hingga April 2025.

Diberitakan sebelumnya hujan deras yang mengguyur Kota Sukabumi pada Selasa (5/11/2024) menyebabkan beberapa bencana di 93 titik. Bencana tersebut meliputi banjir, longsor, dan pohon tumbang.

Salah satu wilayah terparah berada di Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang, Kota. Hingga saat ini terdapat 66 rumah rusak dan 118 warga mengungsi.***(RAF)

Pengungsi Korban Banjir di Kota Sukabumi Mulai Terserang Penyakit

0

Wartain.com || Para pengungsi korban banjir di Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi mulai terserang penyakit. Bahkan satu orang diantaranya hingga dilarikan ke rumah sakit.

Kepada Wartain.com, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sukabumi, drg. Wita Darmawanti mengatakan, sebagai bentuk penanggulangan bencana pihaknya telah menyiagakan beberapa tenaga kesehatan.Adapun tenaga kesehatan yang disiagakan terdiri dari petugas puskesmas dan tim sigap.

“Dari pantauan hari ini, kami sedang melakukan identifikasi kondisi kesehatan warga, dengan prioritas untuk balita, lansia, dan ibu hamil agar pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan mereka,” kata Wita, Rabu (6/11/2024).

“Pasca-bencana memang sering muncul penyakit-penyakit seperti diare dan gastritis. Ada beberapa warga yang mengalami diare dan sakit lambung sehingga kami rujuk ke RS Al Mulk,” sambungnya.

Lebih lanjut, pihaknya juga akan mendirikan posko kesehatan di sekitar lokasi bencana untuk memberikan layanan kesehatan bagi warga penyintas bencana.

“Posko ini kami siapkan untuk melayani warga yang tidak bisa tinggal bersama keluarga atau membutuhkan tempat penampungan darurat. Selain di Taman Cikondang, tim kesehatan juga akan menjangkau area lain yang terdampak seperti Baros dan Cibungur,” tambahnya.

Sejak malam sebelumnya, tim kesehatan sudah mulai memberikan pelayanan kesehatan serta mengevakuasi beberapa warga di titik-titik yang terkena dampak banjir. Selain itu, ada seorang warga yang tertimpa lemari akibat bencana, namun setelah diperiksa oleh tim medis, hanya mengalami lecet ringan.

Selain diare dan gastritis, penyakit lain seperti leptospirosis juga diwaspadai mengingat kondisi kelembapan lingkungan yang tinggi dapat meningkatkan risiko penularan. Penyakit lestospirosis ini disebabkan oleh bakteri leptospira yang ditularkan melalui hewan utamanya kotoran tikus.

Diberitakan sebelumnya hujan deras yang mengguyur Kota Sukabumi pada Selasa (5/11/2024) menyebabkan beberapa bencana di 77 titik. Bencana tersebut meliputi banjir, longsor, dan pohon tumbang.

Salah satu wilayah terparah berada di Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang, Kabupaten Sukabumi. Hingga saat ini terdapat 66 rumah rusak dan 118 warga mengungsi.***(RAF)

PKD Desa Margahayu Selatan Persiapkan Pilkada 2024 dengan Matang

0

Wartain.com || Menjelang Pilkada serentak tahun 2024, Pengawas Kelurahan/Desa (PKD) Margahayu Selatan, telah memulai berbagai persiapan untuk memastikan pelaksanaan pemilihan berlangsung adil, transparan, dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Sebagai bagian penting dalam pengawasan Pemilu dan Pilkada, PKD berperan aktif dalam memastikan tidak ada pelanggaran yang terjadi selama proses kampanye, pemungutan suara, hingga penghitungan suara.

Dalam kesempatan ini, M. Arfan, selaku PKD Desa Margahayu Selatan, memberikan penjelasan terkait persiapan yang telah dilakukan.

1. Sosialisasi kepada Masyarakat

Salah satu langkah pertama yang diambil oleh PKD Desa Margahayu Selatan adalah melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai tahapan Pilkada 2024, hak dan kewajiban sebagai pemilih, serta potensi pelanggaran yang perlu diwaspadai. M. Arfan menyampaikan bahwa Panwaslu berupaya memastikan masyarakat memahami pentingnya keterlibatan aktif dalam pengawasan, agar pelaksanaan Pilkada dapat berjalan dengan bersih dan demokratis.

2. Pengawasan Kampanye

M. Arfan juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap aktivitas kampanye calon, baik yang dilakukan secara langsung di lapangan maupun melalui media sosial. PKD mengawasi agar kampanye berjalan sesuai aturan, tanpa ada pelanggaran seperti politik uang, kampanye hitam, atau penyebaran berita bohong (hoaks). Seluruh kegiatan kampanye harus mengedepankan etika dan menghormati asas kesetaraan.

3. Seleksi dan Pelatihan Pengawas TPS

PKD Desa Margahayu Selatan sedang mempersiapkan pengawas untuk Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh wilayah desa. Pengawas TPS akan dilatih untuk memahami tugas dan tanggung jawab mereka dalam mengawasi jalannya pemungutan suara, memastikan tidak ada pelanggaran yang terjadi di setiap tahapan, dan memberikan laporan yang akurat terkait hasil penghitungan suara.

4. Koordinasi dengan Pihak Keamanan dan KPU

Untuk memastikan kelancaran Pilkada 2024, PKD Desa Margahayu Selatan juga aktif berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan TNI serta KPU setempat. Hal ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama masa kampanye dan pada hari pemungutan suara. PKD juga melakukan koordinasi dengan KPU untuk memastikan kelengkapan dan distribusi logistik yang tepat waktu.

5. Penyuluhan tentang Pelaporan Pelanggaran

M. Arfan mengungkapkan bahwa PKD membuka ruang bagi masyarakat untuk melaporkan pelanggaran yang ditemukan selama proses Pilkada. Masyarakat yang mengetahui adanya pelanggaran atau kecurangan dapat segera melapor ke PKD. Untuk itu, PKD Desa Margahayu Selatan akan memberikan informasi terkait cara melaporkan pelanggaran, baik melalui kanal online maupun langsung ke posko pengawasan.

6. Monitoring Proses Pemungutan dan Penghitungan Suara

Saat hari pemungutan suara tiba, PKD Desa Margahayu Selatan akan memastikan bahwa proses pemungutan dan penghitungan suara di setiap TPS berlangsung dengan transparan dan sesuai prosedur yang berlaku. Hal ini juga mencakup pengawasan terhadap kehadiran saksi dari masing-masing pasangan calon dan memastikan bahwa hasil penghitungan suara dicatat dengan benar.

Dengan berbagai langkah persiapan yang telah dijalankan, PLD Desa Margahayu Selatan siap untuk mengawasi jalannya Pilkada 2024. M. Arfan berharap bahwa dengan pengawasan yang ketat, partisipasi aktif masyarakat, serta kerja sama antara semua pihak, Pilkada di Desa Margahayu Selatan dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan pemimpin yang amanah dan sesuai dengan harapan masyarakat.

“Dengan komitmen yang kuat dari kami dari PKD Desa Margahayu Selatan dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat, diharapkan Pilkada 2024 di Desa Margahayu Selatan akan menciptakan proses demokrasi yang bersih dan berkualitas,” tutupnya.

Foto : Dokumen Pribadi

Editor : Aab Abdul Malik

(M. Nabil/Biro Bandung)

Perlunya Pemimpin Kabupaten Bandung yang Peduli Kebutuhan Masyarakat dan Antisipatif Terhadap Bencana Alam

0

Wartain.com || Kabupaten Bandung, sebagai wilayah dengan potensi bencana alam yang cukup tinggi, membutuhkan pemimpin yang tidak hanya dapat mengelola kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga mampu melakukan antisipasi dan mitigasi bencana dengan efektif.

M Nabil Luthfi Hakim, seorang mahasiswa prodi ilmu pemerintahan Universitas Langlangbuana, menegaskan pentingnya seorang pemimpin yang memiliki wawasan luas dan peka terhadap kebutuhan masyarakat, serta memiliki strategi yang matang dalam menghadapi risiko bencana.

Menurut M Nabil, seorang pemimpin harus mampu memahami isu-isu lokal dan memberikan solusi konkret untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Tidak hanya soal pembangunan infrastruktur, tapi juga bagaimana mempersiapkan kabupaten ini untuk menghadapi bencana alam. Peran pemimpin yang proaktif sangat penting dalam hal ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Nabil menyarankan agar pemerintah daerah dapat segera menyelesaikan masalah banjir yang ada di setiap wilayah di Kabupaten Bandung.

“Karena menurut saya bencana banjir di Kabupaten Bandung ini sangat sering terjadi dan sampai saat ini belum ada solusi dari pemerintah daerah untuk bisa mengatasi banjir yang ada di Kab.Bandung,” ujarnya.

Penyuluhan tentang mitigasi bencana kepada masyarakat di pandang penting. “Antisipasi bencana perlu dilakukan secara berkesinambungan, dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat,” tambahnya.

Dengan kepemimpinan yang fokus pada dua aspek penting ini—memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan kesiapsiagaan bencana—Kabupaten Bandung bisa lebih tangguh dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan.***

Foto : Ilustrasi

Editor : Aab Abdul Malik

(M. Nabil)

Presiden Prabowo Resmi Teken PP Tentang Penghapusan Kredit Macet Pelaku UMKM

0
Oplus_0

Wartain.com || Presiden Prabowo Subianto resmi meneken Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang penghapusan piutang macet kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam bidang pertanian perkebunan peternakan perikanan dan kelautan, serta UMKM lainnya, pada Selasa (5/11/2024) di Istana Merdeka, Jakarta.

Namun demikian, Menteri UMKM Maman Abdurrahman menjelaskan bahwa tidak semua pelaku UMKM yang dapat menikmati fasilitas ini.

“Ini bagi para pelaku UMKM yang bergerak di sektor pertanian, perikanan, dan perkebunan yang memang notabene terkena beberapa permasalahan yaitu misalnya, gempa bumi, bencana alam, dan Covid-19,” jelas Maman usai acara penandatanganan tersebut di Istana Negara, Jakarta.

Dia menerangkan, memang tidak semua semua pelaku UMKM mendapat fasilitas hapus utang kredit macet yang ada di bank-bank BUMN. Maman menegaskan, hanya UMKM yang betul-betul tidak tertolong karena tak mampu melakukan pembayaran angsuran yang bisa menerima fasilitas tersebut.

Kriteria selanjutnya, kata dia, hanya UMKM di sektor tertentu saja. Mereka adalah UMKM atau pelaku usaha di sektor perikanan dan pertanian yang memiliki utang tetapi tidak mampu membayar angsuran yang jatuh tempo, sehingga menjadi kredit macet. Portofolio utang itu juga sudah masuk hapus buku oleh pihak bank BUMN atau bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Beberapa kriteria khusus lainnya, yaitu:

* badan usaha dengan utang maksimal Rp 500 juta

* untuk perorangan utang maksimal Rp 300 juta

“Jadi ini betul-betul tidak memiliki kemampuan lagi dan itu rentangnya kurang lebih 10 tahunan. Saya mau sampaikan ini tidak semua pelaku UMKM artinya bagi pelaku UMKM lainnya yang memiliki dan dinilai bank Himbara kita memiliki kekuatan untuk terus jalan, ya tidak diberikan,” pungkas Maman.

Pesan Presiden Prabowo

“Setelah mendengar saran dan aspirasi banyak pihak terutama dari kelompok-kelompok tani dan nelayan seluruh Indonesia, pada hari ini Selasa 5 November 2024, saya akan menandatangani PP nomor 47 Tahun 2024 tanggal 5 November 2024 tentang penghapusan piutang macet kepada usaha mikro, kecil, dan menengah dalam bidang pertanian perkebunan peternakan perikanan dan kelautan, serta UMKM lainnya,” kata Prabowo.

Dengan ditandatanganinya PP tersebut, Kepala Negara berharap dapat membantu pelaku UMKM, produsen pangan, hingga nelayan yang terlilit piutang untuk meneruskan usaha kedepannya.

“Dan kita tentunya berdoa bahwa seluruh petani, nelayan, UMKM di seluruh Indonesia dapat bekerja dengan ketenangan, dengan semangat, dan dengan keyakinan bahwa rakyat Indonesia menghormati dan menghargai para produsen pangan yang sangat penting bagi kehidupan bangsa dan negara,” ujar Presiden Prabowo.***

Foto : Istimewa

Editor : Aab Abdul Malik

(SRM)

Lupa Matikan Kompor, Satu Unit Rumah di Cikembar Terbakar

0

Wartain.com ||Telah terjadi kebakaran satu unit rumah di Kp. Tegalpanjang RT 001 RW 003, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Rabu 06/10/2024, sekitar pukul 06.10 WIB pagi.

Diduga kejadian tersebut, akibat pemilik rumah, atas nama Ani Nuraeni (54), lupa mematikan kompor.

Andi, Kasi Trantib Kecamatan Cikembar membenarkan kejadian tersebut dan menjelaskan bahwa memang itu bermula akibat lupa mematikan kompor setelah memasak.

“Pada hari Rabu pagi, betul telah terjadi kebakaran sebuah rumah non permanen sekitar pukul 06.10 di Kp Tegalpanjang, Desa Sukamaju,” tutur Andi kepada jurnalis wartain.com.

Lupa Matikan Kompor, Satu Unit Rumah di Cikembar Terbakar

“Kejadian tersebut diakibatkan pemilik rumah lupa mematikan kompor saat memasak air dan ditinggal ke rumah anaknya yang berjarak 100 meter, tiba-tiba api sudah membesar dan berteriak minta tolong,” tambah Andi.

Ia pun menuturkan bahwa warga bahu membahu membantu pemadaman, walaupun dengan cara manual.

Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut, hanya saja korban mengalami kerugian materil  dengan taksiran  sekitar Rp70 juta.

Dilokasi kejadian,  terpantau Forkopimcam Anggota Koramil, Satpol PP Kecamatan, Anggota Polsek, Perangkat Desa, P2BK dan unsur lainnya, bergotong royong membersihkan puing serta membantu mengevakuasi korban.***

Foto : P2BK Cikembar

Editor : Aab Abdul Malik

Reporter : Intan Fitri Utami

Banjir Limpasan Rusak Sejumlah Rumah di Kota Sukabumi, Puluhan KK Mengungsi

0

Wartain.com || Kota Sukabumi dikepung bencana usai dilanda hujan lebat yang terjadi pada Selasa (6/11/2024) siang hingga malam.

Hingga pukul 08.00 WIB Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat setidaknya ada 67 titik lokasi bencana imbas hujan deras. Adapun bencana yang menimpa meliputi banjir, longsor, hingga pohon tumbang.

Salah satu titik terparah berada di Kecamatan Citamiang, tepatnya di Kelurahan Cikondang. Sebanyak 16 Kepala Keluarga (KK) harus mengungsi akibat rumahnya terendam banjir.

Berdasarkan pantauan dilapangan, terdapat beberapa rumah warga yang terendam bahkan rusak akibat banjir limpasan selepas hujan deras.

Limpasan banjir tersebut disinyalir datang dari saluran drainase yang meluap dan hingga tumpah ke badan jalan. Kondisi itu diperparah dengan lokasi pemukiman warga yang letaknya lebih rendah dari badan jalan.

Penjabat Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji yang terjun langsung meninjau lokasi bencana di Cikondang mengatakan, kondisi sungai yang mengecil menjadi salah satu faktor terjadinya banjir.

“Kalau di sini (Cikondang) kalau saya lihat langsung memang (sungai) mengecil sedangkan debit air membesar,” kata Kusmana kepada Wartain.com pada Rabu (6/11/2024).

“Itu juga mengajak, mudah-mudahan ke depan saya bersama pak RW dan warga untuk membersihkan aliran sungai jangan sampai ada bangunan di atasnya,“ lanjut Kusmana.

Terkait para pengungsi, Kusmana menuturkan, pihaknya bergerak cepat dengan berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk mengirimkan bantuan berupa selimut, kasur, dan makanan.

Lebih lanjut kata Kusmana, jajaran Pemerintah Kota Sukabumi akan mengevaluasi terhadap kodisi tata ruang kota untuk memitigasi bencana yang akan datang.

“Kita sedang terus kaji terkait tata ruang mudah-mudahan juga kepada warga yang memanfaatkan sedemikian rupa bangunan-bangunan yang ada jangan sampai mengecilkan aliran sungai karena dampaknya terasa hari ini,” ujar Kusmana.

“Memang di aturan kemarin pertemuan ini juga kota Sukabumi rawan banjir dan rawan longsor walaupun kota,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih menginventarisir data kerusakan ataupun korban yang terdampak akibat bencana.

“Kami evakuasi dulu, dari beberapa titik ada berapa yang terendam karena itu hanya limpasan saja dan segera surut lalu dibersihkan. Rata-rata karena hujannya merata, ada yang berdampak ke rumah dan jalan raya,” kata Novian.***(RAF)