19.5 C
New York
Selasa, September 10, 2024

Latest Posts

Program E-Mission SCG: Ubah Minyak Jelantah jadi Lilin Aromaterapi

Wartain.com || Pengolahan limbah rumah tangga yang kurang efektif menjadi salah satu faktor menurunnya kualitas air bersih. Diketahui Kualitas air bersih di Indonesia tahun 2022 memiliki skor 53,88, masih di bawah target 55,03 yang ingin dicapai oleh Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH).

Salah satu daerah yang menghadapi permasalahan tersebut adalah Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. Tak hanya dari limbah rumah tangga, menurunnya kualitas air bersih di daerah tersebut juga berpengaruh dari aktivitas pabrik kapur.

Program E-Mission yang diusung oleh Sunda Galih mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang merupakan penerima beasiswa SCG Sharing the Dream 2023, menjadi salah satu usaha mengatasi hal tersebut.

Dengan memberdayakan PKK Desa Sirnaresmi, Sunda Galih mengolah minyak jelantah hasil konsumsi rumah tangga menjadi lilin aromaterapi yang dapat menjadi komoditas ekonomi lokal. Hasil penjualan lilin tersebut kemudian digunakan untuk membeli peralatan filter air bagi desa.

“Kami memilih untuk mengolah minyak jelantah karena materialnya mudah didapatkan langsung dari masyarakat. Prosesnya juga tidak meninggalkan limbah cair tambahan seperti halnya produksi sabun, sehingga minim resiko pencemaran air,” ujar Sunda Galih

“Serta yang terpenting, mudah diterapkan menjadi UMKM rumahan. Menjadi SCG Scholar (penerima beasiswa SCG Sharing the Dream), membuat kami jadi lebih peka terhadap lingkungan dan terdorong untuk menciptakan solusi-solusi inovatif dengan nilai keberlanjutan,” tambahnya.

Program E-Mission terdiri dari empat fase, yaitu: Sosialisasi, Produksi Tahap 1, Produksi Tahap 2, dan terakhir, Pemasangan Filter Air di Desa Sirnaresmi. Sebanyak 31 anggota PKK Desa Sirnaresmi mengikuti program ini. Galih, bersama SCG, memulai program dengan memberikan sosialisasi dampak negatif limbah minyak jelantah, dilanjutkan dengan pelatihan produksi lilin dan edukasi pemasaran. Di tahap awal, program ini sukses memproduksi 125 lilin dari olahan 10 liter minyak jelantah, yang menghasilkan empat varian aroma lilin, yaitu Lavender, Lemon, Peppermint, dan Coffee, dengan harga Rp28 ribu per buah.

Program E-Mission SCG: Ubah Minyak Jelantah jadi Lilin Aromaterapi

Keuntungan dari lilin-lilin yang terjual telah digunakan untuk membeli satu set peralatan filter air yang telah dipasang di salah satu dari tiga titik yang ditargetkan di desa. Setiap titik mampu menyediakan air bersih untuk 20 rumah di sekitarnya. Keuntungan penjualan berikutnya akan digunakan untuk memasang filter air pada dua titik lainnya sehingga masyarakat desa lainnya dapat merasakan manfaat dari program E-Mission. Selanjutnya, para anggota PKK Desa Sirnaresmi akan melanjutkan usaha ini secara mandiri dengan target jangka panjang dapat menjangkau pusat-pusat oleh-oleh di Sukabumi, setelah Galih dan SCG melakukan penyerahan program secara resmi pada acara Festival Lilin pada 22 Januari 2024.

SCG memberikan dukungan penuh pada program ini yang meliputi pendanaan, pendampingan pelaksanaan program, dan pengoptimalan sumber daya. Melalui kerja sama ini, SCG bersama para penerima beasiswa menyajikan solusi berkelanjutan untuk menjaga kebersihan air dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat Sukabumi.

Ketua PKK Desa Sirnaresmi, Elis Suryani yang juga menjadi partisipan program E-Mission berharap, hal tersebut agar terus berlanjut karena masyarakat bisa mendapatkan manfaatnya langsung.

“Sebelum program ini, kami tidak menyadari bahwa limbah minyak jelantah yang biasanya mencemarkan lingkungan ternyata memiliki peluang ekonomi yang luar biasa. Kami berharap program ini dapat terus dilanjutkan karena manfaatnya sangat nyata bagi perkembangan masyarakat,” ujar Elis.

Sementara itu, Kepala Desa Sirnaresmi Andi Sukandi menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan program tersebut. Menurutnya, program E-Mission juga membuka sistem perekonomian masyarakat

“Kami sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan SCG kepada anak muda sehingga mereka bisa menciptakan solusi yang tepat sasaran bagi masyarakatnya. E-Mission tidak hanya membantu menyediakan kualitas air bersih, tapi juga membuka sistem perekonomian yang mudah dilakukan oleh warga desa kami,” kata Kades.

E-Mission akan bergabung di bawah naungan GESARI (Gerakan Desa Berdikari), program pemberdayaan perekonomian dan UMKM desa yang dikelola oleh SCG di Kabupaten Sukabumi.

GESARI akan mengembangkan skala produksi usaha, membantu usaha mendapatkan lisensi produk, dan mendorong pemasaran yang lebih luas. Hal ini sejalan dengan salah satu prinsip ESG 4 Plus “Reduce Inequality” milik SCG, dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian, taraf hidup, dan mengurangi kesenjangan masyarakat desa.***

Foto: Dok PT SCG

Editor: Raka A. Firmansyah

(SRM)

Latest Posts

spot_imgspot_img

Don't Miss

Stay in touch

To be updated with all the latest news, offers and special announcements.